Brigjen TNI Anggara Sitompul  menyerahkan piala kepada pemenang utama Turnamen Taekwondo Terbuka Borneo 2025. (Penrem)
Samarinda

SLOMPN Jakarta Juara Umum I Turnamen 2nd East Borneo International Taekwondo Championship 2025

  • Turnamen ini juga memberikan apresiasi kepada para atlet dan wasit terbaik
Samarinda
Robi Sugiarto

Robi Sugiarto

Author

IBUKOTAKINI.COM - SLOMPN Jakarta berhasil meraih gelar Juara Umum I dalam ajang bergengsi 2nd East Borneo International Taekwondo Championship 2025 yang digelar di GOR Segiri, Samarinda, Kalimantan Timur. Kontingen asal ibu kota ini memborong 6 medali emas, 2 perak, dan 2 perunggu, sekaligus membawa pulang uang pembinaan sebesar Rp35 juta.

Taekwondo CYATC menempati posisi Juara Umum II dengan raihan 6 emas dan 1 perak, serta hadiah uang pembinaan senilai Rp25 juta. Sementara SKOI Kaltim meraih Juara Umum III, dengan koleksi 3 emas dan 3 perunggu, disertai uang pembinaan sebesar Rp10 juta.

Untuk kategori pemula, Garuda Muda Prima tampil sebagai Juara Umum I dengan total 17 medali emas, 11 perak, dan 18 perunggu. Disusul Satria Samarinda sebagai Juara II (17 emas, 9 perak, 10 perunggu), dan Bintang Muda Taekwondo Club (BMTC) di posisi Juara III dengan raihan 16 emas, 9 perak, dan 12 perunggu.

BACA JUGA:

920 Atlet Ramaikan Kejuaraan Internasional Taekwondo di Samarinda

Turnamen ini juga memberikan apresiasi kepada para atlet dan wasit terbaik: Best Male Referee: Hendra Wijaya (Kaltara) dan Laora (Kaltim), Best Male Cadet Athlete: Giovano Gikey M (Sulawesi Utara) dan Meyka Aurora Wihet Mina (SKOI Kaltim), Best Male Junior Athlete: Yardan Akhsan Rahman (PPLOP Jawa Tengah) dan Dwi Puji Lestari (Bintang Muda Taekwondo Club)

Kejuaraan ini resmi ditutup oleh Danrem 091/ASN, Brigjen TNI Anggara Sitompul, pada Minggu (20/7/2025). Dalam sambutannya, ia menyampaikan rasa bangga atas semangat para atlet yang mengikuti turnamen selama empat hari, dari tanggal 17 hingga 20 Juli 2025.

"Selama empat hari terakhir, kita telah menjalani serangkaian kejuaraan yang penuh dengan tantangan, pembelajaran, dan tentunya kebersamaan," ujar Brigjen Anggara. Ia menyebut turnamen ini sebagai bekal penting dalam perjalanan karier para atlet menuju level profesional.

BACA JUGA:

Dispora Kaltim Usul Skema “Bapak Asuh” Atlet

Turnamen ini diikuti oleh 920 atlet dari 15 provinsi di Indonesia, 58 dojang dari seluruh Kalimantan Timur, serta perwakilan dari tiga negara sahabat yaitu Korea Selatan, Malaysia, dan Filipina.

Brigjen Anggara menegaskan bahwa seluruh peserta adalah pemenang sejati. “Menang dan kalah adalah hal biasa dalam kompetisi. Namun semangat dan dedikasi kalian menunjukkan bahwa kalian adalah bagian dari masa depan taekwondo Indonesia,” tegasnya. ***