Rancangan smelter nikel MMP di Kariangau Balikpapan. (Foto: MMP)
Bisnis

Smelter Nikel Balikpapan di Kariangau Mulai Dibangun

  • IBUKOTAKINI.COM - MMP akan memiliki kapasitas produksi mencapai 27.800 metrik ton nikel per tahun dengan kandungan nikel lebih dari 70 persen.
Bisnis
Ferry Cahyanti

Ferry Cahyanti

Author

BALIKPAPAN, IBUKOTAKINI.COM - PT Mitra Murni Perkasa (MMP) perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan hasil tambang melakukan groundbreaking smelter nikel di wilayah Kariangau, Senin, 11 September 2023.

Pada tahap awal, pabrik pengolahan bijih nikel itu akan berdiri di atas lahan seluas 22,7 hektar dari total 58 hektar. Perusahaan juga akan terus melakukan perluasan kawasan. Rencana pembangunan smelter itu sudah diungkap salah satu pemegang saham PT MMP, Andrew Hidayat dua tahun silam,  

Menurut Andrew Hidayat pembangunan smelter di Balikpapan dilakukan karena potensi sumber daya manusia (SDM) dan lokasi yang menunjang. "Kariangau memiliki kedalaman laut yang menunjang keberadaan smelter," kata Andrew.

Smelter nikel di Balikpapan dibangun untuk memenuhi kebutuhan pembangunan pabrik baterai dalam negeri.  

“Tapi kalau pabrik baterai yang dibanguan pemerintah belum kelar, hasil smelter nikel akan diekspor keluar (negeri). Tapi kalau pabrik baterai sudah terbanguan maka akan digunakan untuk domestik,” katanya.

BACA JUGA:

Pada pertemuan yang berlangsung 1 September 2021, Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud mendukung pembangunan smelter nikel di Kariangau dengan syarat. “Silakan bangun apa yang mau dibangun, sepanjang prosedurnya dan perizinan dilengkapi,” kata dia.

Smelter Nikel MMP berlokasi di Jalan Brenga, Kelurahan Kariangau, Kecamatan Balikpapan Barat. MMP akan memiliki kapasitas produksi mencapai 27.800 metrik ton nikel per tahun dengan kandungan nikel lebih dari 70 persen. Fasilitas produksi nikel MMP menggunakan teknologi Reduction-Klin Electric Furnace (RKEF) 2 x 48 MVA akan menghasilkan produk setengah jadi: nickel matte.

Mitra Murni Perkasa bekerjasama dengan PLN melalui Renewable Energy Certificate (REC) untuk penyediaan energi terbarukan bagi fasilitas smelter. MMP merupakan perusahaan yang sepenuhnya dibiayai melalui Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

MMP telah membangun dermaga atau jetty Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS). Smelter MMP sendiri ditargetkan dapat mulai beroperasi pada kuartal 4 tahun 2024 dan berproduksi setahun kemudian.

BACA JUGA:

 

Bekerjasama dengan China ENFI

Dalam rilis yang diterbitkan bulan lalu, Mitra Murni Perkasa (MMP) telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan China ENFI Engineering Corporation (China ENFI). Kerja sama itu dihadiri sejumlah delegasi China ENFI dari Beijing, juga perwakilan Bank Negara Indonesia (BNI).

Kerja sama dengan China ENFI telah dimulai sejak tahun 2022 dan telah melalui proses studi kelayakan. Presiden Direktur MMP, Adhi Dharma Mustopo mengatakan pembangunan smelter nikel matte bertujuan mendukung meningkatnya kebutuhan nikel sebagai bahan baku pembuatan baterai EV yang digunakan dalam kendaraan bertenaga listrik (BEV).

"Pembangunan smelter nikel matte ini merupakan awal kerja sama MMSGI dengan China ENFI, di mana terbuka pengembangan usaha MMSGI berikutnya yang selaras dengan keahlian teknis China ENFI," kata Adhi Dharma, Senin (24/7/2023).

BACA JUGA:

Sementara Chairman of the Board China ENFI, Liu Cheng mengatakan kerja sama tersebut memiliki makna penting. "China ENFI percaya smelter nikel matte MMP akan menjadi proyek percontohan yang sukses di Indonesia dan memberikan manfaat yang luas kepada semua pihak. Terlebih lagi proyek MMP ini dekat dengan IKN, pusat pemerintahan yang baru," tutur Liu Cheng.

Siapa MMP?

PT Mitra Murni Perkasa merupakan anak usaha dari MMS Group Indonesia (MMSGI), korporasi yang memiliki kini bisnis utama pertambangan dan perdagangan batu bara melalui MMS Resources.

MMSGI juga melakukan diversifikasi usaha pada dua lini bisnis utama,  yakni industri berkelanjutan lewat MMS Solution dan pengembangan properti  lewat MMS Land. MMSGI dipimpin oleh Sendy Greti.

Selain membangun smelter nikel di Balikpapan melalui Mitra Murni Perkasa (MMP), MMSGI juga menggarap proyek lain di Kaltim. Proyek tersebut adalah Perumahan Bukit Andara Jonggon serta Kota Harapan Sukses. Dua duanya di Kabupaten Kutai Kartanegara.

BACA JUGA:

Perumahan Bukit Andara Jonggon berada di poros utama Kabupaten Kutai Kartanegara - Kabupaten Penajam Paser Utara yang masuk wilayah Ibu Kota Nusantara. Proyek ini ditangani PT Mitra Pesona Harmoni. Sedangkan Kota Harapan Sukses merupakan kota baru mini yang dibangun di lahan seluas 300 hektar.  ***