Sokong Ketahanan Energi, Progress RDMP Balikpapan Capai Target 43 Persen di Bulan Oktober
- IBUKOTAKINI.COM—PT Kilang Pertamina Balikpapan melaporkan progres pekerjaan refinery development master plan (RDMP) telah mencapai 43,28% pada
Bisnis
IBUKOTAKINI.COM—PT Kilang Pertamina Balikpapan melaporkan progres pekerjaan refinery development master plan (RDMP) telah mencapai 43,28% pada Oktober 2021 seiring dengan suksesnya pemasangan propane-propylene splitter (C3 Splitter).
Apabila di-breakdown, realisasi procurement menjadi yang terbesar dengan 22,97% disusul construction (10,67%),engineering (9,53%) dan comissioning (0,11%). Progress tersebut memiliki signifikansi bagi tahapan ketahanan energi Indonesia mengingat RDMP Balikpapan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi produk BBM dan Non-BBM dari 260MBSD menjadi 360MBSD.
Pelaksana Tugas Harian Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional—induk usaha PT Kilang Pertamina Balikpapan—Suwahyanto mengungkapkan bahwa kinerja progress RDMP Balikpapan telah melampaui target reforecast 43.03 persen.
“Hingga akhir Oktober, RDMP Balikpapan berhasil melakukan realisasi lebih besar 0.25% dari target reforecast di mana realisasi proyek mencapai 43.28%. Percepatan ini didukung oleh percepatan delivery peralatan long lead item (LLI) yang mayoritas telah tiba di Balikpapan tahun 2021,” imbuh Suwahyanto.
LLI merupakan paket peralatan yang keseluruhan prosesnya memerlukan waktu yang cukup lama, mulai dari pengadaan, manufaktur hingga sampai ke lokasi proyek di Balikpapan. Contoh LLI yang berhasil dipasang dalam proyek RDMP Balikpapan adalah ’Column Propane-Propylene Splitter’ (C3 Splitter), sebuah peralatan penting yang berfungsi untuk memisahkan senyawa propylene dan propane, sehingga dapat dihasilkan produk Propylene dengan kemurnian sangat tinggi dan memenuhi syarat sebagai bahan baku pabrik petrokimia Poly Propylene di Balongan.
Direktur Utama PT Kilang Pertamina Balikpapan (PT KPB) Feri Yani menyebutkan bahwa pemasangan C3 Splitter di RDMP Balikpapan bulan Oktober lalu merupakan momentum penting mengingat peralatan ini termasuk dalam LLI yang sudah dipesan sejak bulan Juli 2019 lalu dan tiba di Balikpapan pada bulan Juli 2021.
“Selain Propylene Splitter, peralatan LLI lain yang telah berhasil dipasang antara lain adalah Steam Turbin Generator pada bulan September dan Alkylation Reactor pada bulan Agustus 2021,” jelas Feri Yani.
Setelah peralatan tersebut, RDMP Balikpapan menargetkan pemasangan reactor-regenerator, CO Boiler, Catalyst Cooler di bulan Desember 2021 dan sedang melakukan percepatan LLI lainnya termasuk Main Air Blower dan Main Fractionator.
Dia mengestimasi peak construction proyek RDMP Balikpapan terjadi pada pertengahan tahun 2022.
KETAHANAN ENERGI
Suwahyanto menekankan bahwa percepatan RDMP Balikpapan dilakukan untuk menunjang ketahanan energi nasional. Menginjak usia ke-4 tahun, PT KPI yang kini menjadi induk usaha kilang dan petrokimia Pertamina memiliki kewenangan mengelola RDMP Balikpapan yang merupakan salah satu proyek terbesar Pertamina.
“Mengingat RDMP Balikpapan merupakan salah satu tonggak kemandirian energi, PT KPI terus melanjutkan proyek RDMP Balikpapan secara On Time, On Budget, On Specification, On Return, On Regulation (OTOBOSOROR),” jelas Suwahyanto.
RDMP Balikpapan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pengolahan minyak mentah dari 260MBSD menjadi 360MBSD. Selain itu, RDMP Balikpapan bertujuan meningkatkan kompleksitas kilang dari 4.4 menjadi 8.8 yang dihitung melalui Nelson Complexity Index. “Yang tak kalah pentingnya, RDMP Balikpapan juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk menjadi Euro V dan target penyerapan TKDN minimum 30%,” imbuh Suwahyanto.
Sejalan dengan Suwahyanto, Feri Yani menerangkan bahwa RDMP Balikpapan yang dikelola oleh PT KPB yang ditargetkan onstream pada akhir tahun 2024 bertujuan untuk meningkatkan kapasitas menjadi 360.000 barrel per hari dan menghasilkan produk-produk berkualitas yang memenuhi standar Euro V. RDMP yang dijalankan juga bertujuan untuk meningkatkan fleksibilitas mengolah minyak mentah ekonomis yang tersedia di pasar.
Mohon dukungan dan doa dari seluruh masyarakat Indonesia, agar kami dapat menjalankan amanah ini sebaik-baiknya. Sesuai dengan target re-forecast, Proyek RDMP Balikpapan ini harus dapat menyelesaikan pembangunan serta mengoperasikan Utilities Complex yang baru pada tahun 2023, serta RFCC dan Alkylation Complex di semester satu tahun 2024 dan unit penghasil HOMC pada akhir semester dua tahun 2024.