Dermaga Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans. Investor property berpusat di Malaysia, Songgoritty Group berencana menanamkan modal untuk membangun permukiman di kawasan ini.
Bisnis

Songgoritty Group Incar Investasi di KEK MBTK Rp 75 Triliun

  • IBUKOTAKINI.COM - Perusahaan properti yang berpusat di Kuala Lumpur Malaysia, Songgoritty Group menyampaikan minatnya membenamkan modal di Kawasan Ekonomi Khusu
Bisnis
Redaksi

Redaksi

Author

IBUKOTAKINI.COM - Perusahaan properti yang berpusat di Kuala Lumpur Malaysia, Songgoritty Group menyampaikan minatnya membenamkan modal di Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK MBTK).

Pernyataan itu diungkapkan Founder Songgoritty Group, Harry Phon ketika menyempaikan rencana bisnisnya kepada Gubernur Kaltim, Isran Noor, Kamis (14/7/2022). Perusahaan yang sudah berbisnis di banyak negara itu menawarkan rencana investasi jangka panjang yang disebutnya sangat prospektif, unggul dan ramah lingkungan.

Tidak tanggung-tanggung, dalam waktu 10 tahun, mereka akan menyiapkan investasi sebesar Rp75 triliun di KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) di Kabupaten Kutai Timur.

Gubernur Isran Noor menyatakan siap mendukung jika Songgoritty benar-benar melihat peluang besar terhampar di Kaltim dan serius ingin berinvestasi.

“Thanks for your coming and your very good presentation. We are waiting for you to bring your money tomorrow,” buka Gubernur Isran Noor setelah mendengarkan seluruh presentasi Founder Songgoritty Group, Harry Phon.

Gubernur menegaskan dukungannya dan berharap Songgoritty segera kembali dengan membawa uang investasi mereka ke KEK MBTK.

Sebelumnya, Founder Songgoritty Group, Harry Phon menguraikan pihaknya akan berinvestasi tidak kurang dari USD 5 miliar atau Rp75 triliun dengan asumsi kurs Rp15 ribu per Dolar.

“Kami akan membangun ekosistem perumahan kayu dan perusahaan perkayuan di KEK Maloy,” kata Harry Phon dalam keterangan resmi dilansir Pemprov Kaltim. 

“Presentasi yang sudah kita buat hari ini, Pak Gubernur pun setuju untuk kerja sama dengan kita membangunkan perusahaan perkayuan di East Kalimantan (Kalimantan Timur),” tambahnya.

Keunggulan rencana investasi yang mereka tawarkan adalah sewa milik untuk perumahan kayu. Rencana ini menurut Harry Phon sangat bagus untuk membantu warga miskin agar bisa memiliki rumah tinggal.

Rumah-rumah yang nantinya mereka bangun akan dibuat dengan produk kayu yang sudah mereka olah dengan keunggulan tahan kebakaran (fire resistant), antibom (bom resistant), antigempa (earthquake resistant) dan sejumlah keunggulan lainnya.

Proyek ini disebutkannya juga akan menolong Kaltim untuk memberi nilai tambah atas kekayaan hutan yang selama ini justru lebih banyak mengalir keluar, tanpa nilai tambah bagi Kaltim sendiri.

Namun demikian, Harry Phon mengatakan ekosistem perusahaan perkayuan ini hanya akan bisa dibangun di atas tanah seluas 2.000 hektare yang harus disiapkan oleh pemerintah di KEK MBTK.

Dalam operasinya nanti, mereka siap menampung berbagai limbah kayu dari perusahaan-perusahaan kayu yang tersebar di Kaltim dan mengolahnya kembali menjadi bahan-bahan kayu yang menarik, kuat dan tahan banting.

“Kita akan lanjut perbincangan sampai ke tahap agreement supaya kita boleh meneruskan project ini di Kalimantan Timur,” ucap Harry Phon yang saat paparan di depan Gubernur Isran Noor memadukan bahasa Inggris dan Melayu.

Potensi investasi ini sangat besar mengingat di Indonesia ujar Harry, setidaknya ada sekitar 12,7 juta rencana pembangunan perumahan oleh pemerintah Indonesia.

Songgoritty sendiri berencana menyiapkan 500.000 rumah di seluruh Indonesia untuk tahap awal dan akan ditingkatkan di tahapan berikutnya hingga 1 juta sampai 1,5 juta unit rumah setiap tahunnya.

Harga rumah yang akan dibangun Songgoritty ditaksir berkisar Rp220 juta per unit. Dikatakan, ini merupakan niat baik mereka juga untuk membantu masyarakat miskin agar bisa memiliki rumah.

Konsep rumah sewa milik, mereka tawarkan dengan berbagai diskon pembayaran hingga 6 bulan dan satu tahun, serta bonus lainnya jika peserta mampu membayar tepat waktu setiap tahunnya. Peserta juga akan menerima fasilitas kesehatan, pendidikan hingga saving dana saat pembayaran sewa berakhir.