Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim Sri Wahyuni didaulat memberikan ceramah pada Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXVI tahun 2024 Lemhanas RI.
Politik

Sri Wahyuni Beberkan Tata Kelola Daerah Penyangga IKN di Lemhanas RI

  • IKN membawa harapan bagi pertumbuhan ekonomi di wilayah Indonesia Tengah dan Timur.
Politik
Hadi Zairin

Hadi Zairin

Author

JAKARTA - Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Sri Wahyuni didaulat memberikan ceramah pada Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXVI tahun 2024 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Republik Indonesia. 

Ceramah tersebut berlangsung di Ruang NKRI Gedung Pancagatra Lemhanas RI, Jakarta Pusat, pada Kamis (18/4/2024).

Dalam ceramahnya, Sri Wahyuni menyampaikan materi tentang "Tata Kelola Pemerintah Daerah Penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) dalam Perspektif Kebijakan Pusat dan Daerah".

Ia memaparkan tiga tema utama, yaitu tata kelola pemerintah daerah, model pembangunan penyangga IKN secara berkelanjutan, dan pembangunan penyangga IKN sebagai Daerah Otonom.

"Tidak ada perbedaan antara pemerintahan daerah (Kaltim) sebagai daerah penyangga IKN dengan pemerintah daerah lainnya," jelas Sri Wahyuni dalam pernyataan resmi dikutip Sabtu, 20 April 2024.

BACA JUGA:

Namun, ia menekankan bahwa terdapat konsekuensi dan adaptasi yang harus dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kaltim sebagai daerah penyangga IKN, mengingat peran strategisnya sebagai mitra strategis IKN.

Dampak Positif IKN bagi Kaltim

Sri Wahyuni menuturkan bahwa penetapan Kaltim sebagai daerah penyangga IKN telah memberikan dampak positif bagi laju pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.

"Sekarang laju pertumbuhan ekonomi Kaltim di atas nasional, yaitu 6,22 persen," ungkapnya.

Kondisi ini, lanjut Sri Wahyuni, menjadi bukti nyata bahwa IKN membawa harapan bagi pertumbuhan ekonomi di wilayah Indonesia Tengah dan Timur.

IKN: Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru dan Pembangunan Berkelanjutan

Menurut Sri Wahyuni, IKN dirancang sebagai kota ramah lingkungan dan ramah digital yang mengusung konsep pembangunan berkelanjutan.

BACA JUGA:

Ia menekankan dua isu penting terkait pembangunan berkelanjutan, yaitu superhub ekonomi nusantara dan komitmen kebijakan implementatif.

"Pentingnya superhub ekonomi nusantara terkait spirit hadirnya IKN di Kaltim adalah menggeser pusat pertumbuhan ekonomi dari pulau Jawa ke wilayah tengah dan timur," jelasnya.

Sri Wahyuni menambahkan bahwa IKN juga mewujudkan gerakan pembangunan berkelanjutan, yang digaungkan pada Konferensi Para Pihak (COP) ke-28 di Dubai tahun 2023 lalu.

"Kepala Otorita IKN menyatakan tahun 2045, Ibu Kota Nusantara akan menjadi zero emission," ungkap Sri Wahyuni.

Artinya, dalam 21 tahun ke depan, Nusantara akan menjadi daerah zero emission atau tidak ada emisi karbon.

BACA JUGA:

"Semua serba ramah lingkungan. Ini merupakan komitmen dari IKN, lalu bagaimana komitmen dari Provinsi Kaltim?" ujarnya.

Sri Wahyuni menegaskan bahwa Kaltim telah berkomitmen terhadap pembangunan berkelanjutan sejak jauh-jauh hari.

Kaltim: Membangun Kesejahteraan dan Pemerataan

Sebagai daerah otonom, Kaltim juga terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan dan pemerataan dengan mendayagunakan potensi daerahnya.

"IKN sebagai kota dunia untuk semua dan Kaltim mendukungnya. Membangun Kaltim adalah membangun Nusantara," tutup Sri Wahyuni.

Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXVI tahun 2024 Lemhanas RI diikuti oleh 100 peserta dari berbagai latar belakang, termasuk TNI (AD, AL, dan AU), Polri, lembaga negara.

Kemudian dari kementerian, pemerintah daerah, organisasi masyarakat, dan perwakilan negara sahabat seperti Arab Saudi, Australia, Brunei Darussalam, Fiji, India, Malaysia, Singapura, dan Timor Leste. ***