Stadion Batakan Jadi Titik Pemerataan Ruang Olahraga Publik
Balikpapan

Stadion Batakan Jadi Titik Pemerataan Ruang Olahraga Publik

  • Pemerataan ruang publik juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah timur
Balikpapan
Muhammad S.J

Muhammad S.J

Author

IBUKOTAKINI.COM - Selama bertahun-tahun, denyut kota Balikpapan berpusat di wilayah Kota, tengah, Selatan dan barat. Keramaian warga itu terkonsentrasi di sekitar Lapangan Merdeka, Taman Bekapai, Grand City, hingga kawasan sepanjang Jalan Jenderal Sudirman. 

Namun kini, peta itu perlahan bergeser. Dari arah timur, Stadion Batakan mulai menyalakan kehidupan baru. Kawasan stadion yang dulunya hanya ramai saat laga Persiba berlangsung, kini disiapkan menjadi pusat ekosistem olahraga sekaligus ruang publik baru bagi warga. 

Saat ini, Pemerintah Kota Balikpapan melihat peluang bahwa kawasan itu bukan semata proyek olahraga, tapi langkah strategis pemerataan pembangunan.

“Dengan adanya ruang baru di timur, aktivitas masyarakat bisa tersebar lebih merata,” kata Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disparpora) Balikpapan, Cokorda Ratih Kusuma, pada Senin, 20 Oktober 2025.

Pemkot saat ini tengah menuntaskan pembangunan jogging track yang menju jalan masuk ke stadion, dari tugu Kapal hingga pintu gerbang Stadion Btakaan. 

Fasilitas itu ditarget rampung akhir Oktober, sebagai bagian dari upaya membuka ruang interaksi warga di kawasan yang selama ini cenderung sepi aktivitas.

Ratih menjelaskan, konsep pengembangan Batakan tidak berhenti pada olahraga. Nantinya akan ada area sport kuliner yang melibatkan pelaku UMKM lokal. 

Harapannya, aktivitas warga tak hanya berfokus pada rekreasi dan kebugaran, tapi juga menggerakkan ekonomi kecil di sekitarnya.

“Jadi dari olahraga, masyarkat berkumpul, lalu perputaran ekonomi mengikuti,” ujarnya.

BACA JUGA:

Cegah Stunting, Dinkes Balikpapan Dinkes Tekankan Gizi Seimbang - ibukotakini.com

Selain itu, Disparpora juga menyiapkan sejumlah event lari serta kegiatan komunitas yang bisa saja start-nya dari stadion, untuk menarik lebih banyak aktivitas warga di wilayah timur.

"Biasanya event ini mulai dari lapangan merdeka kemudian dari Grand City, nanti kedepan bisa saja dari Stadion Batakan," tutur Ratih.

Langkah ini dianggap penting untuk mengimbangi pembangunan kota yang selama ini berfokus di pusat. 

Pemerataan ruang publik juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah timur dari sektor kuliner, jasa, hingga pariwisata lokal.

Selain memperkuat fungsi sosial, Disparpora menargetkan agar event-event di Batakan bisa masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN), sehingga kawasan ini tak hanya jadi milik warga lokal, tapi juga bagian dari kalender wisata nasional.

“Kalau sudah masuk KEN, kontribusinya bukan hanya untuk kota, tapi untuk pariwisata daerah secara lebih luas,” tambah Ratih.

Bicara KEN, di pada tahun ini sudha memiliki satu agenda yang telah masuk yakni BPN Fes atau Balikpapan Festival 2025 yang direncakana di helat di Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC) Dome.

Untuk tahun depan, di mana kurasi telah dilakukan dan diumumkan pada bulan ini, terdapat dua agenda kota minyak yag lolos KEN, mulai dari Balikpapan Fest dan Balikpapan Cultur Week.

Maka, bila ada agenda di Stadion Batakan lolos kurasi KEN, Balikpapan akan memiiki tiga agenda yang masuk kalender kementerian pariwisata.

"Semoga ini bisa secepatnya terealisasi, karena kalo sudah masuk KEN maka masuk promosi dari kementerian." tuntas Ratih. (Adv)