Studi Komparasi Kabupaten Batang di Balikpapan, Pengelolaan Sampah
Kabar Ibu Kota

Studi Komparasi Kabupaten Batang di Balikpapan, Pengelolaan Sampah

  • BALIKPAPAN - Penjabat Bupati Kabupaten Batang, Lani Dwi Rejeki didampingi Penjabat Sekretaris Kabupaten Batang, Ari Yudianto dan sejumlah pimpinan o
Kabar Ibu Kota
Ferry Cahyanti

Ferry Cahyanti

Author

BALIKPAPAN, IBUKOTAKINI.COM - Penjabat Bupati Kabupaten Batang, Lani Dwi Rejeki didampingi Penjabat Sekretaris Kabupaten Batang, Ari Yudianto dan sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah, melakukan kunjungan ke Kota Balikpapan dalam rangka melakukan studi komparasi, Selasa 7 November 2023.

Rombongan Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, diterima Staf Ahli Wali Kota Balikpapan, Arzaedi Rachman. Staf Ahli Bidang Perekonomian Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Balikpapan, Arzaedi Rahman, juga memberikan pengantar mengenai Kota Balikpapan.  Termasuk kebijakan pengelolaan lingkungan. 

“Balikpapan ini satu-satunya kota di Kalimantan yang melarang batu bara. Padahal potensi batu bara di Balikpapan sangat besar, dengan kualitas sangat bagus,” kata Arzaedi. Larangan tambang dilakukan untuk menjaga kualitas hidup masyarakat.

Pemerintah Balikpapan menerapkan pengelolaan lingkungan melalui pola 52:48. “Artinya 52 persen kawasan   ditetapkan sebagai ruang terbuka hijau, sedangkan 48 persen sebagai kawasan budidaya yang boleh dimanfaatkan,” ujarnya. 

Menurut Arzaedi, kunjungan ini merupakan langkah positif dalam kerja sama antara Kabupaten Batang dan Kota Balikpapan dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan perlindungan hak-hak anak. Dengan saling bertukar pengalaman dan pengetahuan, keduanya berharap dapat mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan anak-anak secara lebih efektif.

BACA JUGA:

Dalam pertemuan yang berlangsung di Kantor Pemerintah Kota Balikpapan, Lani Dwi Rejeki mengatakan, ada kesamaan geografi dan demografi antara Balikpapan dengan Kabupaten Batang. 

“Jumlah penduduk Balikpapan 733 ribu sekian, sedangkan Kabupaten Batang 813 ribu, terpaut sedikit. Meskipun secara luas wilayah, karena wilayah kami kabupaten, jadi lebih luas. Sedangkan topografinya hampir mirip, ada pantai, bukit atau gunung,” kata Lani. 

Lani mengagumi penataan kota Balikpapan yang sekilas mirip Bali, yaitu dengan banyaknya hotel yang berada di pinggir pantai. 

Lani menambahkan, pihaknya juga ingin mengetahui bagaimana pengelolaan sampah di Kota Balikpapan, serta ingin memahami keberhasilan Balikpapan dalam mencapai predikat sebagai Kota Layak Anak Utama. 

Lani mengatakan, Balikpapan dikenal sebagai salah satu kota di Indonesia yang berhasil mengimplementasikan konsep pengelolaan sampah berkelanjutan, termasuk program pengurangan, daur ulang, dan pengelolaan limbah berbasis masyarakat. Kabupaten Batang berharap untuk memetik pelajaran dari keberhasilan Balikpapan dalam mengatasi permasalahan sampah.

"Kabupaten Batang dan Balikpapan sama-sama ada kawasan industri. Kami ingin tahu bagaimana pengelolaan sampah industri dan masyarakat dikelola. Ini adalah langkah awal kami untuk memperbaiki sistem pengelolaan sampah di wilayah kami dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan," kata Lani. 

Selain itu, kunjungan ini juga bertujuan untuk memahami keberhasilan Balikpapan dalam mencapai predikat sebagai Kota Layak Anak Utama. Balikpapan telah menerapkan berbagai kebijakan dan program untuk memberikan perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak, seperti pendidikan berkualitas, perawatan kesehatan, dan keamanan bagi anak-anak. Kabupaten Batang berharap dapat mengeksplorasi metode terbaik untuk menjadikan wilayah mereka sebagai tempat yang layak bagi perkembangan anak-anak. (*)