Perkembangan NTP di Kalimantan Timur
Bisnis

Subsektor Perkebunan Rakyat Sebabkan NTP Kalimantan Turun Pada November 2019

  • Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur mencatat nilai tukar petani di Kalimantan Timur pada November 2019 turun 0,38% menjadi 94,52.

Bisnis
Admin

Admin

Author

IBUKOTAKINI.COM—Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Timur mencatat nilai tukar petani di Kalimantan Timur pada November 2019 turun 0,38% menjadi 94,52. Perhitungan ini masih memasukkan Kalimantan Utara sebagai bagian dalam data.

Dari lima subsektor pertanian yang ada, tiga subsektor pertanian tercatat meningkat nulai tukar petaninya, yakni subsektor tanaman pangan (0,6%), subsektor peternakan (0,37%) dan subsektor perikanan (0,36%). Sementara itu, dua subsektor lainnya menurun, yakni subsektor hortikultura (-0,91%) dan subsektor perkebunan rakyat (-2,08%).

“Kalau dilihat NTP per subsektor-nya per November 2019, Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP) sebesar 95,06; Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) sebesar 94,45; Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) sebesar 79,06; Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) sebesar 110,54; dan Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidaya Ikan (NTNP) sebesar 105,48,” kata Kepala BPS Provinsi Kalimantan Timur Anggoro Dwitjahyono dalam Berita Resmi Statistik yang diterbitkan BPS, Senin (2/12/2019).

NTP diperoleh dari perbandingan Indeks Harga yang Diterima Petani terhadap Indeks Harga yang Dibayar Petani. NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di perdesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani.