Susun Prognosa Neraca Pangan Balikpapan, PHRI Diminta Buat Data Kebutuhan Pangan Hotel dan Restoran
- BALIKPAPAN - Untuk melakukan penyusunan prognosa neraca pangan Kota Balikpapan Tahun 2024, Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan (DP3
Kabar Ibu Kota
BALIKPAPAN, IBUKOTAKINI.COM - Untuk melakukan penyusunan prognosa neraca pangan Kota Balikpapan Tahun 2024, Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan (DP3) Kota Balikpapan meminta kepada restoran dan hotel Se Kota Balikpapan, untuk menyampaikan data kebutuhan pangan yang diperlukan setiap bulannya.
Kepala DP3 Kota Balikpapan, Sri Wahjuningsih, menyampaikan jika data tersebut akan dilaporkan secara rutin oleh pemerintah daerah ke pemerintah provinsi sampai ke presiden melalui peran badan pangan nasional.
Untuk itu, Yuni sapaan karibnya menyampaikan kepada pengurus Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Balikpapan, data hotel dan restoran sangat mendukung untuk ketersediaan data pada penyusunan prognosa neraca pangan Kota Balikpapan.
"Saya berharap sekali bisa memberikan data yang diminta, karena itu akan menyumbang dari aspek konsumsi luar rumah tangga. "Kita tidak minta semuanya. Data yang diminta hanya yang diminta badan pangan nasional," jelasnya saat pertemuan dengan pengurus PHRI Kota Balikpapan di Hotel Platinum, pada hari Selasa 16 Januari 2024.
Adapun data pangan yang diminta diantaranya kebutuhan cabai rawit, cabe besar, beras, bawang merah, bawang putih, telur, daging, jagung ayam ras termasuk kedelai.
"Saya berharap data kebutuhan selama satu bulan," ucapnya.
BACA JUGA:
- Dua BUMN Bakal Masuk Groundbreaking Keempat di IKN Besok - ibukotakini.com
- Demand Natural Gas Tinggi, IPOT Rekomendasikan 3 Saham Trading Minggu ini - ibukotakini.com
- Pastikan Kelancaran Penyaluran LPG 3 Kg, Pertamina Gelar Operasi Pasar - ibukotakini.com
Tak hanya itu, DP3 Balikpapan juga membutuhkan data jumlah pangan yang terbuang di perhotelan. Maksud dari arti terbuang itu kemungkinan sisa-sisa makanan terbuang di perhotelan yang tidak dikonsumsi seperti halnya roti, nasi atau sebagainya.
Terkait hal ini, Pemerintah Kota juga punya tanggung jawab untuk melakukan edukasi, sosialisasi kepada masyarakat untuk stop boros pangan. Mungkin pihak perhotelan bisa berperan memberikan edukasi, bagi yang menginap di hotel, agar makanan yang disajikan tidak ada yang terbuang.
"Di sekitar kita masih banyak yang membutuhkan," terangnya.
Ketua BPC PHRI Kota Balikpapan, Soegianto mengatakan setiap bulan PHRI mengundang beberapa instasi pemerintah saat melakukan pertemuan. Hal tersebut dilakukan, apabila terdapat sesuatu hal yang ingin disampaikan dari instansi pemerintah maupun PHRI bisa disampaikan dalam pertemuan tersebut, seperti halnya tadi yang disampaikan Kepala DP3 Kota Balikpapan terkait stop boros pangan. (***)