Gubernur Kaltim Isran Noor
Kabar Ibu Kota

Tahun Terakhir Menjabat, Gubernur Kaltim Isran Noor Bicara Sosok Pengganti

  • IBUKOTAKINI.COM – Di sisa masa jabatan, Isran akan berkeliling dunia menjual karbon.
Kabar Ibu Kota
Redaksi

Redaksi

Author

IBUKOTAKINI.COM – Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor mulai bicara kegiatannya menjelang masa pensiun. Kepala daerah yang akan mengakhiri masa jabatan pada 29 September 2023 itu menyatakan akan tetap memberikan kontribusi kepada negara.   

Dalam peringatan HUT Ke-66 Provinsi Kaltim awal pekan ini, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem itu juga menyinggung calon penggantinya. Meskipun Isran sendiri masih berpeluang mencalonkan dan kembali terpilih. 

“Sebelum pensiun nanti saya akan berbuat sesuatu untuk bangsa dan negara ini. Saya tidak mau tahu siapa gubernurnya, siapa pemimpinnya setelah saya nanti, tapi saya akan tetap berbuat untuk kepentingan rakyat Kaltim dan Indonesia,” ucap Isran Noor.

Di tahun terakhir kepemimpinannya, Isran Noor menyebut akan berusaha untuk berdaulat mengelola sumber daya alam guna mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat Benua Etam dan negara Republik Indonesia.

BACA JUGA:

“Saya sudah sampaikan setiap saat, bahwa sumber daya alam kita yang belum kita gali sudah di ambang mata, di depan kita. Yaitu carbon trade. Suatu saat, suatu waktu di masa yang akan datang, carbon trade jika kita betul-betul dikelola dengan penuh semangat dan ketulusan maka kita mendapatkan keuntungan tidak terlalu lama,” tegas Gubernur Isran Noor dikutip dari Biro Administrasi Pimpinan, Selasa (10/1/2023).

Itu bukan sesuatu yang tidak mungkin, sebut Isran, karena, Kaltim telah membuktikan bisa mendapatkan insentif dari World Bank sebagai kompensasi atas program penurunan emisi karbon sebesar 22 juta ton carbon dioxide equivalent selama lima tahun. Kompensasi yang didapat senilai USD 110 juta atau Rp1,6 triliun rupiah, dengan harga USD 5 per ton.

“Kita masih ada cadangan 8 juta carbon dioxide equivalent. Itu sudah ada yang berminat membeli, dari perusahaan penerbangan dengan harga sekitar USD 12 per ton. Itu baru sisa, padahal dimungkinkan prestasi penurunan emisi gas buang ini bisa lebih dari itu. Bahkan perusahaan energi ternama di dunia, siap membeli dengan harga USD 25 per ton,” sebut Gubernur Isran.

BACA JUGA:

“Kita akan bisa mengelola carbon kita ini, jika bisa 40 juta ton carbon dioxide equivalent pada saat validasi yang kedua, Kaltim bisa mendapatkan sekitar USD 10 miliar atau sebesar Rp150 triliun dari kelebihan atau sisa penurunan emisi carbon,” timpalnya.

Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) ini mengakui carbon trade belum terkelola dengan baik. Untuk itu, pada Februari mendatang bersama stakeholder terkait akan ke Yucatan, Mexico, mempelajari pengelolaan karbon.

Kemudian, pada Mei atau Juni mendatang juga akan mengunjungi negara bagian Mato Grosso di Brasil. Karena di sana sistem keuangan carbon trade itu dikelola oleh provinsinya. Meskipun secara langsung tidak bisa disamakan dengan Indonesia, karena Brasil adalah negara federal. Tetapi masih banyak yang bisa dilakukan dari sisi manajemen perdagangan carbon.

“Biarkan saya bergerak untuk masyarakat Kaltim. Percayakan kepada saya. Enam bulan lagi saya akan berusaha. Ferbuari, Maret, April, Mei, Juni, Juli, dan saya mau sampaikan akan melakukan auction atau lelang terbuka ke pasar internasional untuk carbon trade ini,” tambahnya.

BACA JUGA:

Gubernur Isran Noor menegaskan hal tersebut dilakukan untuk menambah sumber dana pembangunan Kaltim. Meskipun memang pada 2023 ini Kaltim mengalami sebuah lonjakan penerimaan pendapatan yang luar biasa. Secara provinsial, tahun 2023 Kaltim itu mendapatkan dana Rp67 triliun, yang terdiri dari dana yang dikelola oleh provinsi dan kabupaten/kota, dan dana-dana pembangunan untuk instansi vertikal, termasuk dana untuk pembangunan IKN Nusantara.

“Biasanya hanya sekitar Rp20-an triliun paling banyak Rp28 triliun. APBD 2023 merupakan yang terbesar sepanjang sejarah Kaltim, yaitu Rp17,2 triliun bahkan bisa mencapai Rp23 triliun. Ini belum termasuk dana carbon trade tadi. Pegang omongan saya, kalau nanti tidak percaya,” pungkas mantan Bupati Kutai Timur ini. ###