
Tak Kunjung Selesai, DPRD Provinsi Kaltim Sidak Pembangunan Pusat Layanan Jantung RS Kanudjoso Djatiwibowo
- Saat ini pengerjaan pembangunan gedung pusat pelayanan jantung terpadu tahap kedua sudah mencapai 90 persen
Kabar Ibu Kota
IBUKOTAKINI.COM – Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) melaksanakan kunjungan lapangan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanudjoso Djatiwibowo Balikpapan hari Senin, 13 Januari 2025.
Kunjungan ini dipimpin langsung oleh Ketua Komisi III, Abdulloh, yang didampingi oleh anggota Komisi III lainnya. Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari rapat internal yang sebelumnya dilakukan oleh Komisi III DPRD Provinsi Kaltim terkait pengawasan proyek-proyek pembangunan di wilayah Kaltim.
Abdulloh menjelaskan, kunjungan lapangan tersebut bertujuan untuk menjalankan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) Komisi III DPRD Provinsi Kaltim, khususnya dalam mengawasi progres pembangunan yang mengalami keterlambatan.
"Kami ingin memastikan bahwa proyek-proyek yang terlambat harus segera diselesaikan karena pembangunan ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat," kata Abdulloh kepada awak media setelah melakukan tinjauan di lokasi.
Komisi III sebelumnya juga telah mengunjungi RSUD Abdoel Wahab Sjahranie, dan RSUD dr Kanudjoso Djatiwibowo. Selain itu, mereka berencana untuk melakukan kunjungan serupa pada proyek-proyek lainnya yang mengalami keterlambatan di wilayah Kutai Timur dan daerah lainnya di Kaltim.
BACA JUGA:
Tingkat Kemantapan Jalan Kaltim Capai 88 Persen - ibukotakini.com
"Kami akan terus memantau progres pembangunan untuk memastikan bahwa semua proyek berjalan sesuai rencana," tambah Abdulloh.
Khusus untuk kunjungan lapangan di RSUD dr Kanudjoso Djatiwibowo, Komisi III menindaklanjuti keterlambatan dalam pembangunan gedung pusat pelayanan jantung terpadu. Proyek tersebut mendapatkan perpanjangan waktu selama 38 hari untuk menyelesaikan pembangunan tahap kedua yang memiliki nilai kontrak sebesar Rp 24 miliar dari total anggaran Rp 187 miliar.
Abdulloh menegaskan bahwa kontraktor harus memastikan pengerjaan ini selesai tepat waktu dan dengan kualitas yang baik.
"Kami akan melakukan kunjungan lagi sebelum 38 hari berakhir untuk memastikan bahwa proyek ini sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Kontraktor sudah menyatakan sanggup untuk menyelesaikannya," terang Abdulloh.

Saat ini, pengerjaan pembangunan gedung pusat pelayanan jantung terpadu tahap kedua sudah mencapai 90 persen. Abdulloh juga mengingatkan bahwa jika kontraktor gagal menyelesaikan pekerjaan dalam waktu yang diberikan, maka kontrak akan dibatalkan dan proyek akan dilanjutkan oleh kontraktor baru melalui mekanisme lelang ulang.
Direktur RSUD dr Kanudjoso Djatiwibowo, Edy Iskandar, berharap agar pembangunan gedung pusat pelayanan jantung terpadu dapat selesai pada tahun 2025 dan siap dioperasikan pada 2026. Seharusnya, proyek ini sudah selesai pada Desember 2024.
"Mudah-mudahan Dinas PU dapat mengerjakan sesuai dengan progres. Setelah 100 persen selesai, kami hanya tinggal melakukan serah terima dan mengisi peralatan di gedung tersebut. Untuk itu, kami berharap adanya dukungan anggaran APBD Provinsi Kaltim sekitar Rp 150 miliar," ujar Edy.
Edy juga berharap agar dengan adanya kunjungan lapangan dari Komisi III DPRD Provinsi Kaltim, pihak kontraktor dapat mempercepat proses pengerjaan proyek tersebut.
"Kami tidak ingin pelayanan masyarakat tertunda lebih lama. Kami berharap Dewan Provinsi Kaltim terus mendukung pembangunan gedung instalasi jantung ini," tandasnya. ***
