Tak Mau Formasi ASN Kaltim Dikurangi

IBUKOTAKINI.COM - Penjabat Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, menegaskan pentingnya peran guru dan tenaga kependidikan dalam mencetak generasi unggul guna menghadapi tantangan masa depan. 

Ia menekankan bahwa jumlah formasi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diajukan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur tidak boleh dikurangi.

"Saya katakan kepada MenPAN RB agar satu orang pun jangan dikurangi dari jumlah yang telah diajukan. Karena kami membutuhkan SDM yang andal dan kuat untuk mendukung IKN. Alhamdulillah semuanya disetujui," ujar Akmal Malik pada acara Penguatan Peran Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Tenggarong, Senin (3/2/2025).

Pemprov Kaltim telah mengajukan 9.456 formasi ASN, terdiri dari 261 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), 2.649 tenaga guru, 1.255 tenaga kesehatan, dan 5.291 tenaga teknis. 

Akmal bersyukur bahwa seluruh formasi tersebut telah disetujui, dengan 1.400 formasi tenaga guru telah terpenuhi. Ia berharap sisa formasi tenaga guru dapat terpenuhi pada tahap kedua seleksi PPPK.

BACA JUGA:

Tuntut PPPK Penuh Waktu, Ratusan Honorer PPU Gelar Aksi - ibukotakini.com

Sebelumnya, Pemprov Kaltim telah membuka pendaftaran untuk 9.195 formasi PPPK pada periode kedua tahun 2024, dengan rincian 2.649 formasi guru, 1.255 formasi tenaga kesehatan, dan 5.291 formasi tenaga teknis.

Masa pendaftaran seleksi PPPK tahap II tahun anggaran 2024 diperpanjang hingga 15 Januari 2025, memberikan kesempatan lebih luas bagi calon pelamar untuk mempersiapkan dan mengajukan berkas pendaftaran.

Akmal Malik menambahkan bahwa sektor pendidikan harus menjadi prioritas untuk menciptakan sumber daya manusia yang andal dalam berbagai bidang, terutama menjelang perpindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur. 

BACA JUGA:

627 Formasi PPPK Tahun 2024 di PPU Resmi Dibuka - ibukotakini.com

Ia mengajak tenaga pendidik untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme dalam mendidik generasi muda.

"Saya mengajak para tenaga guru agar tidak berpikir yang biasa-biasa saja. Pendidikan tidak hanya tentang transfer ilmu, tetapi juga membangun karakter dan menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada peserta didik," pungkasnya. ***