Lahan bekas tambang di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara dipotret dari udara pada 22 November 2024. Pemprov Kaltim serius mengubah bekas tambang menjadi lahan produktif.
Ekbis

Tamasya Kaltim, Ubah Bekas Tambang Jadi Pembibitan Sapi

  • Bekas tambang seluas 110 hektare dijadikan pembibitan sapi.
Ekbis
Hadi Zairin

Hadi Zairin

Author

IBUKOTAKINI.COM – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terus mengoptimalkan pemanfaatan lahan bekas tambang melalui program Tambang Menyejahterakan Masyarakat (Tamasya). Salah satu inisiatif nyata adalah pengembangan peternakan sapi di lahan pascatambang.

Kepala Dinas ESDM Kaltim, Bambang Arwanto, mengungkapkan bahwa pihaknya terus mengampanyekan transformasi ekonomi pascatambang melalui program Tamasya. Salah satu inisiatif yang telah dilakukan adalah memanfaatkan lahan eks tambang seluas 110 hektare untuk pembibitan sapi. 

"Peternakan pemuda mandiri bisa dilaksanakan dengan baik, namun perlu dorongan lebih besar. Kita ingin teknologi diterapkan untuk meningkatkan produktivitas, terutama dengan menggandeng peternak milenial. Ekonomi pascatambang sangat penting untuk ketahanan pangan," jelas Bambang.

Untuk memantau perkembangan program tersebut, Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik, mengunjungi lahan produktif binaan PT Trubaindo Coal Mining (TCM) dan PT Bharinto Ekatama (BEK) di Barong Tongkok, Kutai Barat, pada Kamis (16/1/2025). 

BACA JUGA:

3 Langkah Dinas Peternakan Kaltim Kembangkan Kawasan Usaha Peternakan - ibukotakini.com

Kunjungan ini untuk memantau program ketahanan pangan, pengembangan UMKM, serta pelestarian seni dan budaya yang menjadi bagian dari program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim.

Akmal Malik menyaksikan budi daya ayam petelur dengan populasi 1.500 ekor yang dikembangkan di lahan tersebut. Pj Gubernur Kaltim mengapresiasi langkah perusahaan dalam mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat sekitar wilayah konsesi tambang. 

"Bapak Presiden mengatakan tantangan kita adalah ketahanan pangan. Tadi sudah panen, itu sudah bagus. Tapi belum mampu memenuhi kebutuhan Kutai Barat, apalagi Kaltim. Saran kami, jangan hanya ayam petelur, misalkan tambahkan ayam pedaging dan lainnya, karena lahan kita cukup luas," ujar Akmal Malik.

Akmal juga meminta perusahaan tambang untuk lebih memperluas program pemberdayaan masyarakat agar dampaknya lebih signifikan terhadap perekonomian lokal. 

BACA JUGA:

Pj Gubernur Mau Gelar Konser Slank di Bekas Tambang, Warga Tanyakan Urgensinya - ibukotakini.com

"Kami berharap tidak hanya sebatas terlihat seperti ini, tapi benar-benar memberikan pengaruh besar terhadap ekonomi daerah. Pemegang konsesi memiliki lahan luas karena diberikan pemerintah pusat, dan kami ingin masyarakat Kaltim menikmati hasil-hasilnya melalui pemberdayaan yang lebih besar," tegas Akmal.

Selain itu, Pemerintah Provinsi Kaltim juga menyiapkan kelompok penyuluh pertanian untuk mengelola lahan bekas tambang batu bara menjadi lahan bermanfaat bagi ketahanan pangan. 

Pj Gubernur Akmal Malik menyatakan bahwa tim akan dibentuk untuk mengelola pengembangan ketahanan pangan di Kaltim melalui pemanfaatan lahan eks tambang batu bara. 

"Kami akan memberikan dukungan kepada para petani atau penyuluh pertanian. Asalkan para kelompok tani mampu berlari kencang. Artinya, hanya petani atau penyuluh pertanian yang kreatif dan mau kerja keras saja dibantu," kata Akmal Malik. ***