Tampung Peserta Didik Baru, Perlu Kerja Sama Pemerintah dan Sekolah Swasta
- Peraturan perundang-undangan telah mengatur bahwa idealnya terdapat 70 persen sekolah negeri dan 30 persen sekolah swasta. Namun, realitanya, masih banyak sekolah swasta yang kekurangan murid.
Advertorial
IBUKOTAKINI.COM - Setiap tahun ajaran baru, polemik kekurangan tempat di sekolah negeri di Kota Balikpapan kembali terulang. Hal ini disebabkan oleh tingginya minat masyarakat untuk menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah negeri, dibandingkan sekolah swasta.
Anggota Komisi IV DPRD Balikpapan, Parlindungan Sihotang, menyoroti situasi ini. Menurutnya, jumlah rombongan belajar (rombel) di sekolah negeri sebenarnya sudah cukup untuk menampung seluruh siswa di Balikpapan, jika digabungkan dengan sekolah swasta.
"Kalau kita hitung dengan sekolah swasta, rombel kita lebih dari cukup untuk kota Balikpapan, bahkan membludak," jelas Parlindungan kepada media pada Jumat 28 Juni 2024.
Peraturan perundang-undangan telah mengatur bahwa idealnya terdapat 70 persen sekolah negeri dan 30 persen sekolah swasta. Namun, realitanya, masih banyak sekolah swasta yang kekurangan murid.
"30 persen ini harus difungsikan. Caranya, dengan menggabungkan jumlah rombel di sekolah negeri dan swasta, maka akan cukup untuk jenjang SD dan SMP," terangnya.
Parlindungan menyayangkan minimnya perhatian pemerintah terhadap sekolah swasta, baik dari segi pembinaan kurikulum, manajemen, maupun pendanaan.
BACA JUGA:
- DPRD Balikpapan Usulkan Pos Pemadam Kebakaran di wilayah Gunung Tembak - ibukotakini.com
- Oddang Sebut Bank Sampah Kelurahan Solusi Kurangi Sampah di Balikpapan - ibukotakini.com
"Padahal, sekolah swasta juga berperan penting dalam mencerdaskan anak bangsa. Mereka seharusnya mendapatkan penghargaan, karena mendirikan sekolah tanpa bantuan dari pemerintah," ucapnya.
Oleh karena itu, Parlindungan mengusulkan agar pemerintah menganggarkan dana dalam APBD untuk membantu sekolah swasta.
"Kita ambilkan kuota 30 persen setiap sekolah swasta, yang dicover dalam APBD," ujarnya.
Kerja sama antara pemerintah dan sekolah swasta juga diperlukan untuk menampung anak-anak tidak mampu di sekitar sekolah.
"Misalnya, sekolah Istiqomah dan sekolah swasta lainnya. Kita bisa menjalin kerjasama dengan sekolah swasta, dengan cara memasukkan anak-anak tidak mampu dengan harga khusus," ungkapnya.
Parlindungan berharap agar pemerintah dan sekolah swasta dapat bekerja sama untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Balikpapan, dengan memberikan perhatian yang lebih kepada sekolah swasta.
"Kita bisa berkolaborasi dengan sekolah swasta, tetapi perhatian kita di sekolah swasta belum maksimal," pungkasnya. (Adv/DPRD Balikpapan)