
Tekan Angka Kecelakaan Perempatan Rapak, Dishub Bakal Tinggikan Median Titik Rawan
- Untuk jangka menengah dan panjang, Dishub Balikpapan tengah menyusun berbagai strategi.
Balikpapan
IBUKOTAKINI.COM - Menanggapi aspirasi mahasiswa Fakultas Hukum yang menyoroti keselamatan jalan dan operasional kendaraan berat, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Balikpapan akhirnya angkat bicara.
Kepala Dishub, Muhammad Fadli Pathurrahman, mengungkapkan tiga isu utama yang menjadi perhatian publik. Yaitu evaluasi regulasi lalu lintas, penindakan pasca-kecelakaan Simpang Muara Rapak, serta langkah nyata pemerintah menekan angka kecelakaan.
“Kami menyambut baik kritik dan masukan dari mahasiswa. Semua aspirasi itu menjadi bahan evaluasi yang sangat penting,” kata Fadli saat menerima Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Balikpapan pada Rabu, 4 Juni 2025.
Sejak 2009, sudah 15 kecelakaan tercatat di kawasan Simpang Muara Rapak, dengan tragedi paling tragis pada 21 Januari 2022 merenggut 5 korban jiwa dan melukai 30 orang.
Imbasnya, Wali Kota menerbitkan Surat Edaran Nomor 551.2/0308/Dishub yang membatasi operasional kendaraan bermuatan di atas 10 ton hanya pukul 22.00–05.00 WITA.
BACA JUGA:
Benahi Sistem Pergudangan, DPRD Balikpapan Dukung Langkah Pemkot - ibukotakini.com
Namun, Dishub mengakui celah dalam aturan tersebut. Kendaraan kosong yang tadinya boleh melintas di luar jam operasional kini dinilai tetap berisiko. Aturan itu pun akan segera direvisi, membatasi kendaraan berat tanpa terkecuali.
Dishub menyebut telah melakukan rekayasa lalu lintas di titik-titik rawan, seperti:
- Penandaan jalur oranye khusus truk dan tronton
- Pengalihan jalur kendaraan ringan ke sisi kiri
- Pembentukan pos pantau di KM 13 dan Simpang Pattimura
- Kerja sama dengan Polres Balikpapan untuk pengawasan
Terkait kewenangan, Fadli menegaskan bahwa Dishub hanya mengatur angkutan dalam kota, sementara penindakan terhadap kendaraan berat lintas kota berada di tangan kepolisian.
“Koordinasi lintas instansi menjadi kunci efektivitas kebijakan,” ujarnya.
Untuk jangka menengah dan panjang, Dishub Balikpapan tengah menyusun berbagai strategi, antara lain:
- Peninggian median dan pembatas jalan di titik rawan
- Pembangunan terminal barang dan depo kontainer
- Usulan jalur khusus logistik dari barat ke utara
- Percepatan proyek Jembatan Sumber Rejo sebagai jalur alternatif angkutan berat
Ia pun mengapresiasi atas perhatian dan keberanian mahasiswa menyuarakan keselamatan publik.
“Kritik mahasiswa bukan sekadar suara, tapi alarm penting untuk memperbaiki sistem. Kami terbuka untuk kolaborasi demi lalu lintas yang lebih aman dan manusiawi,” ujar Fadli. (Adv)