Tidak Patuh, Karantina Kaltim Musnahkan Media Pembawa dari Delapan Negara
- BALIKPAPAN - Karantina Kalimantan Timur melakukan pemusnahan media pembawa Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengga
Kabar Ibu Kota
BALIKPAPAN, IBUKOTAKINI.COM – Karantina Kalimantan Timur melakukan pemusnahan media pembawa Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) pada Rabu 6 Desember 2023.
Media pembawa yang dimusnahkan terdiri dari hasil penahanan yang dilakukan oleh Pejabat Karantina pada tanggal 18 Agustus sampai 4 Desember 2023.
Media pembawa HPHK hasil penahanan yang dimusnahkan antara lain 78,18 kg daging babi olahan, 5,39 kg sosis babi, dan 0,32 kg sosis bebek yang berasal dari Manado, Malaysia dan Singapura.
Sedangkan media pembawa OPTK hasil penahanan yang dimusnahkan terdiri dari 38,94 kg buah segar, 7,16 kg kacang-kacangan, 20,5 kg beras, 4,08 kg sayuran segar, 3,62 kg benih buah dan sayur, 1,16 kg rempah-rempah, 0,10 kg cabai kering, 0,6 kg benih bunga, dan 0,6 kg jahe. Media pembawa OPTK tersebut berasal dari Arab Saudi, India, Malaysia, Filipina, Korea Selatan, Singapura, Sri Lanka, dan Thailand.
BACA JUGA:
- Tingkatkan Layanan Ekspor, Karantina Balikpapan Luncurkan Proyek Perubahan - ibukotakini.com
- Gencarkan Penerapan NLE, Pelabuhan Balikpapan Dapat Apresiasi Tim Stranas PK - ibukotakini.com
Penahanan dilakukan karena pemilik tidak dapat melengkapi sertifikat kesehatan dari daerah/negara asal. Tujuan dari penahanan adalah untuk mencegah masuk dan tersebarnya HPHK/OPTK yang berpotensi terdapat pada media pembawa tersebut ke dalam wilayah Indonesia. Hal ini dilakukan sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan.
Pejabat Tinggi Karantina Kalimantan Timur, Akhmad Alfaraby mengatakan pemusnahan ini merupakan kegiatan rutin yang kami lakukan sebagai sarana sosialisasi kepada masyarakat agar mengetahui tugas dan fungsi Karantina.
“Pemusnahan ini sekaligus memberikan efek jera kepada masyarakat yang tidak patuh karantina agar lain kali melaporkan komoditas pertanian yang akan dilalulintaskan kepada Pejabat Karantina,” ujarnya. (*)