
Tiga Isu Lingkungan Jadi Sorotan Penyusunan DIKPLHD 2025
- Salah satunya terkait kerusakan lahan dan ancaman terhadap keanekaragaman hayati.
Tren
IBUKOTAKINI.COM - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Kalimantan Timur mematangkan penyusunan Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (DIKPLHD) Tahun 2025.
DIKPLHD merupakan bagian penting dari evaluasi kinerja lingkungan hidup daerah. Pejabat Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan Hidup Ahli Madya, Noor Utami menjelaskan proses penyusunan DIKPLHD 2025 telah mengikuti pedoman resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sesuai dengan Surat Sekretaris Jenderal KLHK RI Nomor 152/2024.
“Kami harus melengkapi 61 tabel data untuk menggambarkan kondisi aktual pengelolaan lingkungan hidup di Kalimantan Timur. Validitas data menjadi dasar utama dalam penyusunan dokumen ini,” ujar Noor Utami dalam pernyataan resmi.
Tabel-tabel ini akan memuat informasi yang valid dan dapat menggambarkan kondisi aktual pengelolaan lingkungan hidup di Provinsi Kalimantan Timur.
BACA JUGA:
Dalam rapat tersebut, DLH Kaltim bersama tim dari Pusat Data dan Informasi KLH/BPLH RI menyepakati tiga isu lingkungan yang menjadi prioritas utama dalam penyusunan DIKPLHD 2025.
Isu pertama adalah kerusakan lahan dan ancaman terhadap keanekaragaman hayati. Isu kedua mencakup penurunan kualitas air permukaan serta rendahnya ketersediaan air baku. Sedangkan isu ketiga adalah pengelolaan sampah yang dinilai masih belum optimal.
Noor Utami menambahkan bahwa penyusunan DIKPLHD akan melalui beberapa tahapan hingga akhirnya rampung pada bulan Agustus 2025. Setelah diselesaikan, dokumen tersebut akan dikirimkan kepada KLHK RI untuk dilakukan proses penilaian.
Ia menyatakan harapannya agar Kalimantan Timur dapat masuk dalam nominasi 16 besar provinsi terbaik secara nasional.
BACA JUGA:
Generasi Hijau, Duta Lingkungan Hidup 2025 Harus Siap Jadi Agen Perubahan - ibukotakini.com
Dengan demikian, Gubernur dan Ketua DPRD Provinsi Kaltim akan berkesempatan mempresentasikan kinerja pengelolaan lingkungan hidup daerah di hadapan panelis dalam ajang penghargaan Nirwasita Tantra.
“Kita tetap optimis karena Kalimantan Timur memiliki komitmen kuat terhadap perlindungan dan pengelolaan lingkungan dalam pembangunan di Bumi Etam,” tegas Noor Utami. ***