Tiga Kelompok Jadi Sasaran Pencegahan Stunting di Kaltim
- IBUKOTAKINI.COM - Tiga kelompok sasaran itu rentan memunculkan stunting, terlebih karena pola konsumsi yang tidak sehat.
Kabar Ibu Kota
SAMARINDA, IBUKOTAKINI.COM - Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi mengatakan pemerintah daerah fokus pada tiga kelompok sasaran dalam upaya mencegah stunting. Tiga kelompok tersebut yakni remaja putri (pra nikah), ibu hamil dan balita (usia 1.000 hari pertama kehidupan).
"Tiga kelompok sasaran ini yang rentan memunculkan stunting, terlebih ketika pola konsumsi yang tidak sehat," kata Hadi Mulyadi membuka pertemuan Satuan Tugas (Satgas) Stunting dengan para pemangku kebijakan, Kamis, 13 April 2023.
Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Kaltim ini meminta TPPS lebih fokus pada upaya-upaya intervensi dan edukasi kepada masyarakat.
"Semua terlibat dan bergerak secara masif serta melakukan intervensi pada tiga kelompok sasaran yang sudah menjadi target pencegahan dan penurunan stunting," harapnya.
Wagub Hadi Mulyadi mengajak seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) agar fokus pada setiap upaya yang mencakup intervensi spesifik dan sensitif secara konvergen, holistik, integratif, dan berkualitas melalui kerja sama multisektor hingga ke tingkat desa.
BACA JUGA:
- https://ibukotakini.com/read/bupati-ppu-hamdam-menyebut-kemiskinan-aib-bagi-pemerintah-daerah
- https://ibukotakini.com/read/turunkan-angka-stunting-pkk-kenalkan-program-karamunting
"Saya optimis Kaltim mampu menurunkan angka stunting. Terpenting gaya dan pola hidup sehat harus terus dibangun di masyarakat," tegas Hadi dalam pernyataan dilansir Biro Adpimprov.
Misalnya, lanjutnya, pola makan sehat dan tidak mahal, cukup mengoptimalkan potensi disekitar, seperti sayuran, lauk pauk dan cukup memenuhi unsur B2SA (beragam bergizi seimbang dan aman).
"Jangan berpikir makanan mahal dan instan itu bagus untuk tubuh kita. Tapi penting perhatikan pola makan B2SA dan rajin berolahraga," ungkapnya.
Pertemuan TPPS digagas Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kaltim, menghadirkan narasumber pejabat KSP, Brian Sri Prahastuti, Dinas Kesehatan, Kepala Bappeda, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, dan Dinas Kominfo.
Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim, Sunarto menegaskan pihaknya bersama TPPS dan stakeholder terus melakukan intervensi, baik secara spesifik maupun sensitif.
BACA JUGA:
- https://ibukotakini.com/read/turunkan-angka-stunting-pemkot-balikpapan-salurkan-bantuan-telur-dan-kornet
- https://ibukotakini.com/read/soroti-kasus-stunting-budiono-singgung-wujudkan-bonus-demografi-dan-generasi-indonesia-emas-2045
"Intervensi kita menggunakan bantuan dari Baznas senilai Rp1 miliar lebih, juga kebijakan daerah agar seluruh pimpinan perangkat daerah menjadi orangtua asuh bagi anak stunting, bantuan CSR serta bantuan sektor swasta," sebutnya.
Dia pun menambahkan intervensi akan dipetakan sehingga target 12,83 persen pada 2024 bisa diwujudkan.
"Target kita angka stunting Kaltim 12,83 persen, atau berada dibawah angka nasional sekitar 14 persen," sebutnya lagi. ###