
Tiga Sektor Penanganan Covid di Kaltim
Kesehatan, pemulihan ekonomi dan bantuan sosial
Kabar Ibu Kota
IBUKOTAKINI.COM – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menetapkan tiga sektor dalam pemulihan penanganan Covid-19. Tiga sektor tersebut ialah sektor kesehatan, pemulihan ekonommi dan bantuan sosial masyarakat.
Pelaksana Tugas Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Setdaprov Kaltim, Jauhar Efendi mengatakan, pemerintah daerah menyiapkan dana lebih dari setengah triliun.
“Untuk penanganan Covid-19, Pemprov Kaltim telah menyiapkan alokasi anggaran Rp536 miliar dibagi pada tiga sektor tersebut,” katanya saat menjadi narasumber Webshare 10 United Cities and Local Governments Asia Pacific (UCLG ASPAC).
Kegiatan bertema Komitmen Daerah dalam Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDG's) Pasca Pandemi Covid-19.
Di bidang kesehatan misalnya, pemerintah mengalokasikan bantuan untuk pengobatan bagi warga lokal yang terpapar corona, memberikan alat pelindung diri bagi tenaga medis, dan lain sebagainya.
Di bidang pemulihan ekonomi, Pemprov memberikan stimulus bagi pelaku usaha yang terdampak, merelaksasi kewajiban pajak pelaku usaha, dan lain sebagainya. Dalam hal pemberian bantuan sosial masyarakat terdampak, masyarakat juga menyalurkan sembako, dan bantuan langsung tunai.
Berkaitan dengan proyeksi kesiapan daerah menyongsong SDGs, Kaltim saat ini memiliki skor 2,49. Ini menunjukkan Kaltim paling siap mewujudkan target SDGs 2030.
Sesuai periode RPJMD Kaltim 2019-2023, Pemprov Kaltim telah menyusun Rencana Aksi Daerah TPB guna memastikan TPB didukung pemerintah provinsi, kabupaten/kota serta pihak-pihak yang memiliki komitmen pencapaian TPB/MDGs.
"Di Kaltim telah ditetapkan melalui Pergub untuk TPB dan setiap tahun dipastikan diidentifikasi program/kegiatan pembangunan daerah, termasuk besaran alokasi untuk pencapaian 17 tujuan TPB," kata Jauhar Efendi di ruang Heart of Borneo Kantor Gubernur Kaltim, Jumat, 12 Juni 2020.
Tentu setelah terjadi pandemi Covid-19 ini membawa dampak negatif terhadap pembangunan di Kaltim dan perlu dilakukan evaluasi. Beberapa indikator pembangunan terutama pertumbuhan ekonomi, masalah kemiskinan dan pengangguran mengalami kontraksi atau penurunan dari target yang ditentukan.
"Tahun 2019 pertumbuhan ekonomi 4,77 persen dan dampak Covid ini tahun ini diperkirakan turun 0,76 sampai minus 1,38 persen. Dampak kemiskinan 5,94 persen meningkat tahun ini 7 persen. Pengangguran akan meningkat dari 6,09 persen menjadi 8,06 sampai 9,04 persen tahun ini," jelas Jauhar.