
Tim DVI Identifikasi Jasad Perempuan Korban KMP Muchlisa
- IBUKOTAKINI.COM - Tim Identifikasi Korban Bencana (Disaster Victim Identification/DVI) Polda Kalimantan Timur bersama Rumah Sakit Bhayangkara Balikpapan tengah
Balikpapan
IBUKOTAKINI.COM - Tim Identifikasi Korban Bencana (Disaster Victim Identification/DVI) Polda Kalimantan Timur bersama Rumah Sakit Bhayangkara Balikpapan tengah melakukan proses identifikasi jasad seorang perempuan yang ditemukan dalam peristiwa tenggelamnya KMP Muchlisa di perairan Penajam Paser Utara (PPU).
Kepala Bidang Dokkes Polda Kaltim, Kombes Pol Nelson Situmorang mengatakan bahwa jasad tersebut diterima dalam satu kantong jenazah, dan saat ini pemeriksaan sedang berlangsung menggunakan metode ilmiah yang sesuai standar nasional maupun internasional.
“Ini bagian dari tanggung jawab dan kontribusi kami ketika terjadi bencana seperti ini di Kalimantan Timur,” kata Nelson kepada awak media di Balikpapan, Rabu (7/5/2025).
Menurut Nelson, tim DVI telah lebih dulu mengumpulkan data antemortem, yaitu data korban sebelum meninggal dunia, seperti ciri fisik, rekam medis, hingga keterangan dari keluarga maupun rekan kerja.
“Proses pengumpulan data ini sudah kami lakukan sejak korban dinyatakan hilang. Saat ini pemeriksaan postmortem sedang berjalan di RS Bhayangkara, dipimpin langsung oleh Karumkit Kombes Pol Priyo Nugroho,” terangnya.
BACA JUGA:
https://ibukotakini.com/read/korban-kmp-muchlisa-ditemukan-di-kedalaman-12-meter
Nelson menjelaskan, proses identifikasi akan dilakukan dengan cara mencocokkan data antemortem dan postmortem. Jika ditemukan kecocokan pada satu tanda primer seperti sidik jari, data gigi, atau DNA, maka korban bisa langsung diidentifikasi. Alternatifnya, bisa juga melalui dua tanda sekunder, seperti tanda khusus di tubuh atau properti pribadi yang melekat.
“Jadi pemeriksaan ini benar-benar dilakukan secara ilmiah dan bertanggung jawab. Tim kami juga bekerja sama dengan tim Inafis untuk pencocokan sidik jari, serta dokter spesialis forensik dan dokter gigi forensik,” jelasnya.
Selain itu, barang-barang yang ditemukan bersama jasad juga ikut diperiksa untuk memperkuat proses identifikasi.
Karumkit RS Bhayangkara, Kombes Pol Priyo Nugroho, menambahkan bahwa sejak awal kecelakaan kapal dilaporkan, pihaknya langsung mengerahkan tim untuk melakukan wawancara dengan keluarga korban, termasuk teman kerja dan orang-orang terdekat.
“Kami mengumpulkan semua informasi yang mungkin bisa membantu mengidentifikasi korban, terutama dari orang-orang yang sempat berinteraksi dengan korban dalam tiga bulan terakhir,” ungkap Priyo.
Ia menuturkan, proses identifikasi bisa dilakukan lebih cepat karena data antemortem telah tersedia sejak hari pertama korban dinyatakan hilang.
“Kami bekerja sama dengan semua pihak, baik dari Basarnas, Polair, Brimob, penyelam, dan lainnya. Semua potensi yang ada kami maksimalkan agar hasilnya akurat dan cepat,” ujarnya.
Seperti diketahui, KMP Muchlisa tenggelam pada Senin (5/5) sore saat sedang berlayar dari Pelabuhan Somber Balikpapan menuju Pelabuhan PPU. Dalam kejadian itu, dua orang kru kapal, yakni Ilham dan Khayu Mutiara Purwanti, dinyatakan hilang.
Keduanya kemudian ditemukan dalam kondisi meninggal dunia oleh tim SAR gabungan, di kedalaman sekitar 12 meter. Jenazah Khayu ditemukan pada Rabu pagi dan langsung dievakuasi ke RS Bhayangkara Balikpapan untuk proses identifikasi. ***