Plt Kepala Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Kaltim Dadang Sudarya bersama petani memperlihatkan beras
Kabar Ibu Kota

Tingkatkan Kualitas Beras, Pemprov Bantu Mesin Kebi

  • Tingkatkan Kualitas Beras, Pemprov Bantu Mesin Kebi

Kabar Ibu Kota
Ferry Cahyanti

Ferry Cahyanti

Author

IBUKOTAKINI.COM – Peningkatan kualitas beras yang diproduksi petani terus dilakukan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Salah satu upaya meningkatkannya dengan membantu petani dalam pengadaan alat pemutih beras atau mesin kebi.

 
Plt Kepala Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Kaltim Dadang Sudarya mengungkapkan Pemprov Kaltim akan membantu fasilitas kelompok tani (Poktan) maupun gabungan kelompok tani (Gapoktan) yang mengelola rice milling unit (RMU) atau mesin penggilingan padi.

Salah satunya, sebut Dadang yakni RMU Gapoktan Cipta Karya Desa Cipta Graha Kecamatan Kaubun Kabupaten Kutai Timur yang dikelola Waluyo.

"Kita akan bantu pengadaan alat pemutih beras atau mesin Kebi. Insyaa Allah kisaran tahun 2021," kata Dadang Sudarya via WhatsApp, Selasa (6/10/2020).

Menurut Dadang, keberadaan Kebi (mesin poles beras) sangat dibutuhkan pengelolaa RMU guna meningkatkan kualitas beras yang digiling. Sehingga, beras kualitas medium bisa meningkat mutu premium dan harga meningkat pula.

"Kita tahu pasar mereka cukup luas dan bagus. Namun, kalah bersaing sebab kualitas beras. Semoga, Kebi nantinya bisa membuka pasar beras petani lebih luas lagi," harap Dadang.

Sementara Ketua Gapoktan Cipta Karya Desa Cipta Graha Kecamatan Kaubun Waluyo mengakui gabah produk petani di kawasan Kaubun diolah di RMU Gapoktan Cipta Karya Desa Cipta Graha dengan produksi kisaran 12 ton hingga 15 ton.

"Saat ini pasar kami, selain masyarakat dan distributor beras di Sangatta dan Samarinda serta Berau juga perusahaan di Kutai Timur. Namun, menurut konsumen belum maksimal, sehingga perlu dukung Pemprov untuk meningkatkan kualitas beras melalui bantuan mesin Kebi," ujar Waluyo.

Dijelaskannya, pasar beras produksi RMU Gapoktan Cipta Karya terbuka luas di Kaltim, termasuk pasar modern (mini marker/super market). Namun, rendah kualitas (medium) sedangkan mini marker/super market minimal harus kualitas premium.

"Semoga adanya bantun Pemprov, kualitas beras kami lebih bersaing dan bisa masuk di mini market atau pun super market. Sehingga petani kami lebih bersemangat," tambah Waluyo.