Tip Diversifikasi Investasi Uang THR Sesuai Profil Risiko
Ekonomi

Tip Diversifikasi Investasi Uang THR Sesuai Profil Risiko

  • JAKARTA - Uang THR (Tunjangan Hari Raya) Idul Fitri 1445 H sudah di depan mata. Uang THR dinanti-nantikan banyak orang setiap tahunnya. S
Ekonomi
Bambang Susilo

Bambang Susilo

Author

JAKARTA, IBUKOTAKINI.COM - Uang THR (Tunjangan Hari Raya) Idul Fitri 1445 H sudah di depan mata. Uang THR dinanti-nantikan banyak orang setiap tahunnya. Selain untuk menyemarakkan dan memenuhi kebutuhan perayaan hari raya hingga bayar utang, uang THR pada dasarnya merupakan pendapatan tambahan yang dapat digunakan untuk tabungan masa depan melalui investasi. Oleh sebab itu, uang THR dapat digunakan untuk memperbaiki kondisi keuangan.

Community Lead IPOT, Angga Septianus menegaskan daripada hanya menghabiskannya untuk kebutuhan konsumtif, memanfaatkan uang THR untuk investasi agar keuangan makin sehat bisa menjadi dan keputusan bijak, dengan salah satu strateginya yakni diversifikasi.

“Penting untuk diingat bahwa setiap investasi memiliki risiko, dan diversifikasi adalah kunci untuk mengelola risiko tersebut. Diversifikasi investasi adalah prinsip menginvestasikan uang di berbagai aset atau instrumen keuangan untuk mengurangi risiko dan meningkatkan peluang mendapatkan hasil yang stabil dalam jangka panjang,” tegasnya di Jakarta pada Rabu, 27 Maret 2024.

Namun, diversifikasi tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Setiap individu memiliki profil risiko yang berbeda-beda tergantung pada toleransi risiko dan tujuan investasi masing-masing.

“Reksa dana adalah pilihan investasi yang cocok untuk diversifikasi karena memungkinkan investor memilih jenis reksa dana yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi,” terangnya.

BACA JUGA:

Selanjutnya untuk memilih dan memfilter reksa dana terbaik di tiap jenis reksa dana, investor bisa menggunakan fitur-fitur unggulan, semisal yang ditawarkan IPOT Fund besutan PT Indo Premier Sekuritas ada fund evaluator yang menampilkan daftar reksa dana unggulan yang telah diurutkan berdasarkan peringkatnya, sehingga memungkinkan investor untuk menggunakan referensi tersebut dalam pengambilan keputusan investasi.

Selain itu, terdapat pula fitur fund comparison yang membandingkan kinerja beberapa reksa dana secara simultan, sehingga memungkinkan investor untuk menilai reksa dana terbaik berdasarkan kinerja Nilai Aset Bersih atau Net Asset Value (NAV) dan Asset Under Management (AUM). 

Fund charting juga tersedia untuk menyajikan analisis teknis mengenai pergerakan harga reksa dana dan fitur auto investment yang mempermudah investasi reksa dana secara otomatis.”

Angga pun menyampaikan tip memaksimalkan uang THR dengan diversifikasi investasi reksa dana sesuai profil risikonya.

1. Bagi investor yang memiliki profil risiko yang cenderung menghindari risiko (risk averse), terangnya, dapat mengalokasikan sebagian dari uang THR mereka ke dalam berbagai jenis reksa dana, semisal sebanyak 70 persen dapat dialokasikan ke dalam reksa dana pasar uang (RDPU), 20 persen ke dalam reksa dana pendapatan tetap (RDPT) dan 10 persen ke dalam reksa dana saham atau reksa dana indeks (RDS). 

2. Untuk investor dengan profil konservatif, alokasi aset THR dapat dibagi dengan mayoritasnya sebanyak 60 persen dialokasikan ke dalam reksa dana pasar uang, 30 persen ke dalam reksa dana pendapatan tetap dan 10 persen ke dalam reksa dana saham atau reksa dana indeks.

3. Bagi investor dengan profil agresif, alokasi aset THR dapat dibagi dengan mengalokasikan 30 persen ke reksa dana pasar uang, 30 persen ke reksa dana pendapatan tetap, dan 40 persen ke reksa dana saham atau reksa dana indeks. Hal ini disarankan oleh Angga karena investor agresif cenderung mencari risiko untuk investasi jangka panjang.

4. Investor dengan profil sangat agresif dapat membagi alokasi asetnya dengan mengalokasikan 30 persen ke reksa dana pendapatan tetap, 20,6 persen ke reksa dana pasar uang sebagai tambahan untuk dana darurat dan 49,4 persen ke reksa dana saham atau reksa dana indeks.

“Berapa pun uang THR yang bisa diinvestasikan, profil risiko sangat penting diperhatikan agar tujuan investasi tercapai,” sarannya. (*)