logo
HLM TPID Kota Balikpapan
Kabar Ibu Kota

TPID Kota Balikpapan Jaga Kontinuitas Pasokan

  • Jaga Kontinuitas Pasokan

Kabar Ibu Kota
Ferry Cahyanti

Ferry Cahyanti

Author

IBUKOTAKINI.COM - Tim Pengendalian Inflasi Kota Balikpapan secara aktif berupaya mengendalikan inflasi dengan menjaga kecukupan pangan. Hal itu diungkapkan Walikota Balikpapan, Rizal Effendi selaku Ketua TPID Kota Balikpapan dalam High Level Meeting (HLM) TPID Kota Balikpapan melalui virtual meeting, pada Kamis (19/11/2020). 

HLM TPID Kota Balikpapan seluruh anggota TPID Kota Balikpapan termasuk Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Bimo Epyanto yang juga selaku salah satu narasumber yang membawakan materi terkait Perkembangan inflasi terkini dan strategi pengendalian inflasi. Narasumber lainnya adalah Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian dan perwakilan TPID Provinsi Kalimantan Timur.

Dalam arahannya, Rizal Effendi mengatakan bahwa TPID Kota Balikpapan secara aktif berupaya mengendalikan inflasi dengan menjaga kecukupan pangan melalui program-program inovasi seperti Gerakan Wanita Matilda, kampanye Budidaya Lele dan Kangkung dalam Ember (BUDE), pencanangan PAGAR Mantep, program LARIS PASAR, pemantauan harga, operasi pasar melalui kegiatan stabilisasi harga dan pasokan. 

Lebih lanjut disampaikan bahwa di tengah pandemi COVID-19, Kota Balikpapan mencatat lima kali deflasi yaitu pada bulan Maret, Juli, Agustus, September, dan Oktober 2020. 

"Namun demikian, perlu diwaspadai risiko ketergantungan pangan Kota Balikpapan terhadap daerah lain yang mendorong fluktuasi harga bahan makanan sehingga perlu menjadi perhatian bersama dalam menjaga kontinuitas pasokan, termasuk perlunya bersinergi dengan daerah lain melalui kerjasama antar daerah, " katanya. 

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Bimo Epyanto mengatakan bahwa berdasarkan hasil asesmen Bank Indonesia Balikpapan, faktor yang mendorong terjadinya deflasi di Kota Balikpapan adalah merebaknya pandemi COVID-19 yang mendorong lemahnya permintaan (daya beli menurun). 

Hal itu tercermin dari hasil survei Konsumen Bank Indonesia yang menunjukkan Indeks Keyakinan Konsumen berada pada level pesimis, melandainya inflasi bahan makanan seiring kecukupan pasokan di tengah permintaan yang tidak sekuat sebelumnya, serta berlanjutnya koreksi harga angkutan udara seiring rendahnya permintaan di sektor transportasi udara.

"Penurunan tarif angkutan udara yang dialami menyesuaikan lemahnya permintaan yang ditengarai sebagai dampak kebijakan swab / rapid test bagi penumpang pesawat, kebijakan korporasi / perusahaan yang membatasi perjalanan dinas, dan adanya himbauan masyarakat untuk menahan bepergian ke luar daerah di masa pandemi, " tuturnya. 

Dalam HLM TPID Kota Balikpapan, juga hadir Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian, Dr.Ir. Agung Hendriadi, M.Eng sebagai narasumber. Pada paparannya disebutkan bahwa komoditas-komoditas pangan seperti beras, bawang merah, cabai besar, cabai rawit tercatat mengalami defisit untuk Kalimantan Timur. 

Hingga saat ini, hanya komoditas beras yang diintervensi langsung oleh pemerintah melalui BULOG sehingga ketersediaannya terjaga, sedangkan komoditas lain bergantung pada mekanisme pasar.