Tutup Sekolah Peduli Rupiah, Wali Kota Berharap Masyarakat Semakin Hargai Tupiah
Ekonomi

Tutup Kegiatan SPR, Pemkot Mengajak Masyarakat Semakin Cinta Rupiah

  • IBUKOTAKINI.COM – Rangkaian kegiatan Sekolah Peduli Rupiah yang diselenggarakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan resmi ditutup pada Sabtu kemarin, 2
Ekonomi
Redaksi

Redaksi

Author

IBUKOTAKINI.COM – Rangkaian kegiatan Sekolah Peduli Rupiah yang diselenggarakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan resmi ditutup pada Sabtu kemarin, 20 Agustus 2022.

Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud mengapresiasi kegiatan Sekolah Peduli Rupiah yang dilaksanakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan. Kegiatan tersebut diharapkan menjadi salah satu  sarana meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap rupiah, selain sebagai alat pembayaran, juga sebagai wujud kedaulatan kita sebagai suatu bangsa.

“Terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan atas pelaksanaan sekolah peduli rupiah,” kata Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud SE, ME dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala Bagian Ekonomi Sekretariat Kota Balikpapan, Budi Mulyanto, Sabtu, 20 Agustus 2022. 

Terlebih lagi tahun ini Bank Indonesia mengeluarkan desain baru uang pecahan rupiah tahun emisi 2022. “Semoga ini dapat mendorong masyarakat, untuk dapat lebih menghargai dan memperlakukan uang dengan lebih baik,” imbuhnya. 

Pada kesempatan itu, wali kota juga meresmikan S.I.A.P QRIS atau Sehat Inovatif Aman Pakai QRIS  di areal pusat perbelanjaan. Menurut Wali Kota, penggunaan QRIS (Quick Responsense Code Indonesia Standard) atau pembayaran nontunai sebagai wujud komitmen memperluas akseptasi pembayaran digital. Baik di pusat perbelanjaan modern, dan juga di pasar-pasar tradisional.

Baca juga:

Menurut wali kota, peningkatan kegiatan transaksi di pusat perbelanjaan pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas sektor riil, seperti petani, produsen maupun pedagang yang akan membuat mulai pulihnya daya beli masyarakat. 

“Sehingga mempercepat pemulihan ekonomi secara nasional,” jelasnya.   

“Semoga melalui penerapan metode QRIS ini dapat mendorong budaya transaksi digital nontunai di masyarakat kita sebagai salah satu implementasi Balikpapan menuju smart city, sekaligus mendukung terwujudnya kota modern, yang akan menjadi penyangga ibu kota negara,” pungkas wali kota.

Sementara Kepala Perwakilan BI Balikpapan, Bambang Setyo Pambudi mengatakan, kegiatan Sekolah Peduli Rupiah diikuti pelajar tingkat SD sampai SMA di tiga daerah, yaitu  Balikpapan, Penajam Paser Utara dan Paser. 

Program SPR merupakan program tahunan yang diselenggarakan BI Balikpapan. Sejak tahun 2018 bersinergi dengan Dinas Pendidikan Kalimantan Timur, Dinas Pendidikan Balikpapan, Paser dan Penajam Paser Utara. 

Pelaksaan SPR melibatkan kalangan pelajar melalui kegiatan edukasi, dan kampanye cinta, bangga, paham rupiah. “Sebagai upaya menyukseskan salah satu pilar BI yaitu menjaga kelancaran sistem pembayaran melalui komunikasi publik secara jelas,” kata Bambang. 

Tahun ini SPR melibatkan 974 pelajar dari 15 sekolah setingkat SD sederajat, 48 sekolah setingkat SMP sederajat dan 30 sekolah setingkat SMA sederajat.  

Berbagai kegiatan SPR di antaranya edukasi kampanye cinta bangga paham rupiah, road show sekolah pemenang SPR sebelumnya dan pelaksanaan lomba bertema cinta bangga paham rupiah.