
UMKM Naik Kelas, 26 ASN Ikuti Uji Kompetensi Keamanan Pangan
- Melalui uji kompetensi ini, diharapkan bisa memenuhi standar konsumen yang diantaranya adalah rumah sakit maupun perhotelan
UMKM
IBUKOTAKINI.COM - Dinas koperasi UMKM dan Perindustrian (DKUMKMP) Kota Balikpapan melaksanakan kegiatan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) industri kecil menengah (IKM). Yakni pelatihan keamanan pangan siap saji industrti tahu dan tempe Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), selama tiga hari, 5-7 Agustus 2025.
Peserta berjumlah 26 orang. Mereka adalah penanggung jawab, tenaga pengelola maupun pendamping Tahun 2025 dari Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota Balikpapan. Ini adalah upaya pemenuhan standar baku mutu kesehatan lingkungan, yang outputnya berupa sertifikasi SHLS.
Kepala DKUMKMP Heruressandi Setya Kusuma menjelaskan, pelatihan ini untuk memastikan keamanan siap saja bagi industri tahu tempe di Balikpapan.
"Kita laksanakan tiga hari untuk memberikan informasi pada teman-teman pelaku industri dan petugas pembina industri kami," terang Heru diwawancarai Selasa (5/8/2025) di lokasi pelatihan, Kantor PT. Prosyd Bina Solusindo Balikpapan.
Kegiatan ini adalah yang pertama kali dilaksanakan Pemerintah Kota Balikpapan. Melalui uji kompetensi ini, diharapkan bisa memenuhi standar konsumen yang diantaranya adalah rumah sakit maupun perhotelan.
"Di luar sertifikasi halal, izin berusaha, maupun PIRT dari Dinkes yang jadi syarat dokumen legalitasnya ataupun keamanan pangan," ungkapnya.

Hal ini juga dilakukan untuk mendukung kegiatan bisnis matching yang akan diselenggarakan di Balikpapan. Nantinya ada banyak konsumen dari industri-industri di Balikpapan yang dapat menggunakan jasa industri olahan di Balikpapan. Salahsatunya adalah industri tahu tempe Somber.
Ditambahkan Kabid Teknolosi Sumber Daya Industri (TSDI) DKUMKMP, Tonny Hartono, kegiatan ini dilaksanakan tiga hari. Yang mana di hari pertama akan dilakukan pelatihan untuk pelaku usaha maupun petugas pembina industri.
Selanjutnya di hari kedua khusus bagi pembina industri akan mendapatkan materi terkait keamanan pangan. Sekaligus melakukan peninjauan untuk melihat kondisi ril di lapangan. Sehingga implementasi dilakukan di hari kedua ini.
Untuk hari ketiga akan dipilih 8 orang dari peserta untuk mengikuti uji kompetensi. Uji kompetensi ini diikuti delapan orang yang dipilih dari 26 peserta.
"Jadi dari narasumber akan melihat ke lapangan juga bersama-sama pembina industri. Arahnya mereka akan membina industri tahu tempe yang ada di sana," jelasnya.
Uji kompetensi di hari ketiga, delapan orang terpilih akan mendapatkan sertifikasi. Sertifikasi ini akan menjadi semacam SIM untuk melakukan pembinaan.
"Sertifikasi SLHS ini adalah salah satu SIM yang akan kami berikan pada teman-teman (pembina industri)," tuturnya.
Dengan pelatihan ini, maka ada aspek legal pembina industri untuk melakukan pembinaan terhadap pelaku industri. Selain itu mereka juga benar-benar memahami terkait industri tersebut.
Sertifikasi ini dilakukan bekerjasama dengan PT Prosyd Bina Solusindo yang memiliki legalitas dalam melaksanakan sertifikasi. Namun secara keseluruhan pembiayaan program ini berada di DKUMKMP Kota Balikpapan. (Adv)
