Wagub Kaltim Seno Aji dan Wagub Anhui, Sun Yong, di Samarinda, Jumat (21/3/2025).
Ekbis

Wagub Kaltim Seno Aji Tawarkan Kereta Cepat ke China

  • Singgung rencana Brunei Darussalam membuat jalur kereta lintas tiga negara
Ekbis
Hadi Zairin

Hadi Zairin

Author

IBUKOTAKINI.COM – Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Timur, Seno Aji, mengusulkan kerja sama pembangunan transportasi kereta api cepat kepada Pemerintah Provinsi Anhui, Republik Rakyat China (RRC). 

Tawaran ini disampaikan saat menerima kunjungan Wakil Gubernur Anhui, Sun Yong, di Ruang Rapat Tepian II Kantor Gubernur Kaltim, Jumat (21/3/2025).

Menurut Seno Aji, Kalimantan Timur saat ini belum memiliki moda transportasi berbasis rel. Oleh karena itu, kerja sama dengan China yang telah memiliki teknologi tinggi dalam bidang perkeretaapian bisa menjadi solusi untuk meningkatkan konektivitas daerah, terutama dalam mendukung pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Seno Aji mencontohkan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung bernama WHOOSH (Waktu Hemat, Operasi Optimal, Sistem Hebat), yang merupakan hasil kerja sama Indonesia dan China. Kereta dengan kecepatan 350 km/jam itu mampu menempuh jarak 142 km hanya dalam waktu 47 menit.

“Kita melihat bagaimana teknologi China dalam perkeretaapian sangat maju. Kita harus mengakui hal itu. Kita sudah punya WHOOSH di Jakarta-Bandung, makanya saya tanyakan apakah Anhui juga memiliki potensi investasi dalam proyek serupa di Kaltim,” ujar Wagub.

BACA JUGA:

Mengenal Brunergy yang Akan Bangun Jalur Kereta Brunei-Balikpapan - ibukotakini.com

Jajaki Jalur Samarinda-Balikpapan-IKN

Lebih lanjut, Wagub mengungkapkan bahwa kerja sama ini berpotensi diwujudkan tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltim, melainkan melalui investasi pihak ketiga.

“Mungkin bisa kita jajaki untuk jalur Samarinda, Balikpapan, dan IKN. Ini akan menjadi moda transportasi baru yang sangat dibutuhkan untuk mendukung mobilitas masyarakat serta pertumbuhan ekonomi daerah,” jelasnya.

Pihak Anhui pun menyambut baik gagasan tersebut dan akan segera melakukan pembahasan lebih lanjut dengan jaringan pengusaha di Tiongkok.

“Kabar baiknya, mereka akan memberikan informasi lebih lanjut dalam waktu dua hingga tiga minggu ke depan,” tambah Wagub.

BACA JUGA:

Heboh Jalur Kereta Brunei - Balikpapan, Situs Brunergy Tak Bisa Diakses - ibukotakini.com

Selain meningkatkan konektivitas antarwilayah, keberadaan jalur kereta api ini juga diharapkan dapat mendukung sektor industri dan logistik, termasuk angkutan batu bara, sawit, serta hasil perkebunan dari daerah-daerah hulu.

Tidak hanya China, beberapa negara lain juga menunjukkan ketertarikannya untuk berinvestasi dalam proyek perkeretaapian di Kalimantan. Wagub menyebut Korea Selatan dan Brunei Darussalam sebagai dua negara yang sudah menyatakan minatnya.

“Brunei Darussalam sudah lama ingin membuat jalur kereta api yang menghubungkan Brunei, Kaltara, Kaltim, Kalsel, Kalteng, Kalbar, hingga Kuching di Sarawak, Malaysia, dan kembali tersambung ke Brunei,” ungkapnya.

Dengan berbagai rencana investasi ini, Kalimantan Timur diharapkan semakin siap dalam menghadapi tantangan pemindahan ibu kota negara serta mempercepat pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur di masa depan. ***