Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud Ingatkan MMP Jaga Lingkungan
Bisnis

Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud Ingatkan MMP Jaga Lingkungan

  • IBUKOTAKINI.COM – MMP menggelontorkan setidaknya Rp6 triliun untuk membangun smelter nikel di teluk Balikpapan itu.
Bisnis
Ferry Cahyanti

Ferry Cahyanti

Author

BALIKPAPAN, IBUKOTAKINI.COM – Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud menyambut baik investasi PT Mitra Murni Perkasa (MMP) membangun fasilitas pemurnian nikel di Kariangau. MMP menggelontorkan setidaknya Rp6 triliun untuk membangun smelter nikel di teluk Balikpapan itu. 

“Tentunya manfaatnya sangat baik buat Balikpapan. Perekonomian dan serapan tenaga kerja,” kata Rahmad Mas’ud. Meski demikian, Rahmad berharap perusahaan tetap menjaga ekosistem lingkungan. 

“Harapannya tetap menjaga ekosistem serta menjaga lingkungan Balikpapan,” imbuhnya. 

Wakil Gubernur Kalimanta Timur, Hadi Mulyadi juga mengingatkan MMP memprioritaskan tenaga kerja lokal. Pernyataan Hadi Mulyadi disampaikan usai menghadiri peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan smelter nikel MMP di Kelurahan Kariangau, Balikpapan, Senin 11 September 2023.  

"Harapan kami MMP mampu meningkatkan ekonomi masyarakat. Terpenting lagi CSR-nya bagi masyarakat serta penyerapan tenaga kerja yang diterima warga lokal Kaltim. Sesuai kompetensi yang diperlukan," pesan Hadi Mulyadi. 

Bagi Hadi Mulyadi, pembangunan pabrik smelter bukan hanya bermanfaat bagi masyarakat. Tetapi, diharapkan mampu menjaga lingkungan agar tetap terpelihara dengan baik. Bahkan, bersinergi memenuhi kebutuhan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang sudah ditetapkan Presiden Joko Widodo di Benua Etam.

BACA JUGA:

"Harapan kita penyerapan tenaga kerja betul-betul maksimal, terutama bagi warga lokal Kaltim. Smelter ini akan terkoneksi pengembangan IKN," jelasnya.

Sementara Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut keberadaan pabrik pemurnian nikel dapat memberikan penyediaan bahan baku yang beragam serta dalam jumlah yang cukup sehingga memberikan dampak positif bagi pertumbuhan sektor industri lainnya.

Menperin menyebut industri smelter nikel dapat mensukseskan program hilirisasi serta menjadi langkah penting menuju Indonesia Emas 2045.

“Alhamdulillah, saya mengapresiasi PT MMP telah melakukan investasi hilirisasi Smelter Nikel Matte di Kariangau Balikpapan,” ujar Agus Gumiwang.

Pemerintah Indonesia, kata Agus, mendukung karya yang dilakukan perusahaan, termasuk program produksi barang dalam negeri atau peningkatan penggunaan produk dalam negeri (P3DN) dan tingkat komponen dalam negeri (TKDN).

BACA JUGA:

Ke depan, ketika pengembangan produksi dari hilirisasi Nikel Matte sudah terbentuk, seperti baterai. Maka, diperkirakan kebutuhan dan penggunaan kendaraan listrik pun meningkat.

“Jika semua berjalan. Pastinya, akan memberikan keuntungan tersendiri bagi produsen. Mulai dari pertambangannya, smelternya maupun perusahaan produksi baterainya,” ungkapnya.

“Yang jelas, jika produknya ini adalah baterai. Maka, sasarannya adalah sektor otomotif. Mulai saat ini disiapkan terlebih dulu pengembangan bahan bakunya untuk menjadi baterai. Sehingga, pemerintah meyakini nilai pertumbuhan P3DN meningkatkan,” harapnya.

Karena itu, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Perindustrian RI mengucapkan selamat atas dimulai pembangunan Smelter Nikel Matte Kariangau Balikpapan.

Direktur Utama PT MMP Adhi Dharma Mustopo menyebutkan smelter Kariangau diharapkan memproduksi 27.000 metrik ton per tahun dengan kandungan nikel 78 persen.

BACA JUGA:

“Tahun 2025, kita sudah bisa produksi baterai. Dengan harapan kita mampu membangun green energi dan green baterai juga,” kata Adhi Mustopo.

Pada tahap awal, smelter nikel di Kariangau akan dibangun di atas lahan 22,75 hektar dan akan terus dikembangkan. Pembangunan fasilitas pengolahan hasil tambang ini menggandeng perusahaan China ENFI Engineering Corporation dengan pendanaan bekerja sama dengan bank BNI. ***