
Wali Kota Balikpapan Usul Penambahan Lapangan Pickleball
- Kejuaraan Balikpapan Open 2025 diikuti oleh sekitar 700 peserta dari berbagai wilayah Indonesia
Kabar Ibu Kota
IBUKOTAKINI.COM - Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud mendorong agar jumlah lapangan pickleball di kota ini ditambah, menyusul tingginya animo masyarakat dan atlet dari berbagai daerah dalam mengikuti Kejuaraan Pickleball Balikpapan Open 2025.
“Saya berharap ke depannya jumlah lapangan pickleball bisa ditambah. Bukan hanya oleh pemerintah, tetapi juga melalui dukungan pihak swasta atau organisasi olahraga, khususnya dari cabang pickleball itu sendiri,” tegas Rahmad saat membuka turnamen tersebut, di Lapangan Tennis Indoor Balikpapan pada Kamis 29 Mei 2025.
Ia mengatakan, olahraga pickleball masih relatif baru dikenal masyarakat, namun kejuaraan berskala nasional seperti ini menjadi langkah awal yang penting dalam memperluas popularitasnya di Balikpapan dan Indonesia.
“Melalui kegiatan seperti ini, saya yakin olahraga pickleball akan semakin dikenal dan diminati oleh masyarakat luas,” tandasnya di hadapan ratusan peserta dan tamu undangan.
BACA JUGA:
https://ibukotakini.com/read/satpol-pp-amankan-empat-anak-jalanan-di-lampu-merah-balikpapan
Rahmad menyebut, selain sebagai ajang olahraga, turnamen ini juga menjadi sarana mempererat silaturahmi antar-atlet dan warga Balikpapan, termasuk peserta dari luar daerah. Menurutnya, olahraga juga bisa menjadi alat pemersatu.
Kejuaraan Balikpapan Open 2025 diikuti oleh sekitar 700 peserta dari berbagai wilayah Indonesia, termasuk enam provinsi di luar Kalimantan Timur yakni Nusa Tenggara Barat, Bali, Sumatera Barat, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan.
Dari Kalimantan Timur sendiri, peserta berasal dari delapan kabupaten dan kota: Berau, Kutai Timur, Kutai Kartanegara, Bontang, Samarinda, Penajam Paser Utara, Paser, dan Balikpapan sebagai tuan rumah.
“Saya lihat, ada enam provinsi yang hadir dalam kejuaraan ini. Ini sangat positif, dan saya berharap ke depan turnamen ini bisa lebih meriah lagi serta diikuti lebih banyak peserta dari berbagai daerah di Indonesia,” terang wali kota.
BACA JUGA:
https://ibukotakini.com/read/12-sekolah-swasta-gratis-spp-dan-biaya-gedung
Lanjut Rahmad, sinergi semua pihak dalam pengembangan olahraga, mulai dari penyediaan sarana, pembinaan atlet, hingga penguatan komunitas. Olahraga seperti pickleball bisa tumbuh pesat jika didukung secara kolektif.
“Saya minta semua pihak ikut mendorong. Semakin banyak lapangan, semakin banyak anak muda yang bisa bermain dan berprestasi,” tambahnya.
Rahmad menambahkan bahwa penyelenggaraan turnamen ini juga memberikan dampak ekonomi positif, terutama bagi pelaku usaha kecil dan sektor jasa di Balikpapan.
“Kegiatan seperti ini menggerakkan sektor kuliner, transportasi, hingga perhotelan. Ini bukti bahwa olahraga juga bisa menjadi pendorong ekonomi daerah,” ungkapnya.
BACA JUGA:
https://ibukotakini.com/read/trauma-kakak-korban-hanyut-pemkot-balikpapan-turunkan-psikolog
Ia berharap kejuaraan ini bisa menjadi agenda tahunan dan mendapat dukungan dari pemerintah pusat maupun induk organisasi olahraga nasional. Balikpapan, kata dia, siap menjadi tuan rumah untuk event-event berikutnya.
“Dengan fasilitas dan kesiapan yang kita miliki, saya optimistis Balikpapan bisa menjadi barometer pengembangan pickleball nasional,” harap Rahmad.
Sementara itu, Ketua Panitia Kejuaraan Pickleball Balikpapan Open 2025, Sofian, menyampaikan bahwa turnamen tahun ini mengalami peningkatan jumlah kategori dan peserta.
“Total ada 10 kategori. Awalnya hanya sembilan, tapi atas usulan dari Kepala Dinas Pendidikan, kami tambahkan satu kategori pelajar,” jelasnya kepada wartawan.
Turnamen berlangsung selama tiga hari, dimulai hari ini dan ditargetkan selesai Sabtu dengan babak final dan penyerahan hadiah. Pertandingan dilaksanakan di dua venue utama dengan sistem gugur.
“Peserta terjauh datang dari NTB dan Sumatera Barat. Kami merasa bangga karena antusiasme peserta sangat tinggi,” ungkap Sofian.
Panitia menghadirkan wasit bersertifikat nasional untuk menjamin mutu dan profesionalisme dalam jalannya pertandingan. Selain itu, tersedia pula bazar UMKM dan pameran olahraga untuk menyemarakkan suasana kejuaraan.
“Ini bukan hanya soal pertandingan, tapi juga perayaan komunitas. Kami ingin membuat suasana festival agar masyarakat bisa terlibat,” ujarnya. ***