Wali Kota Samarinda Andi Harun
Kabar Ibu Kota

Wali Kota Samarinda Puji Fuel Card, Kritik Penyaluran BBM ke Pengecer

  • IBUKOTAKINI.COM - Wali Kota Samarinda Andi Harun meminta Pertamina menghentikan suplai BBM ke pengecer
Kabar Ibu Kota
Redaksi

Redaksi

Author

IBUKOTAKINI.COM - Wali Kota Samarinda Andi Harun mengapresiasi penerapan Program Fuel Card 2.0 yang diluncurkan Pertamina, sekaligus mengkritik BUMN energi itu masih ‘menyuplai’ penjual bensin eceran. Program Fuel Card 2.0 atau kartu kendali sebagai upaya mengendalikan pendistribusian BBM solar bersubsidi yang selama ini menimbulkan keresahan, “bahkan menimbulkan korban nyawa,” kata Andi Harun. 

Walaupun demikian, ia berharap program ini benar-benar bisa terlaksana di lapangan sehingga kehadirannya menjadi solusi.

“Untuk menjaga dan menjamin pendistribusian jenis BBM tertentu jenis minyak solar di Kota Samarinda ini, memang perlu dilakukan langkah-langkah pengaturan atau pembatasan pembeliannya di lembaga-lembaga penyalur,” ujarAndi Harun saat peluncuran Program Fuel Card 2.0 di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Tanah Merah, Selasa (27/4/2022).

“Untuk itulah  atas nama Pemerintah Kota Samarinda saya menyambut baik adanya upaya PT Pertamina menerapkan program Fuel Card 2.0, kartu BBM sebagai sarana pembayaran nontunai pembelian solar bersubsidi di SPBU,” ucap Ketua DPD Gerindra Kaltim itu.

Program Fuel Card 2.0 yang merupakan kerja sama Pemkot Samarinda, PT Pertamina dan BRI ini lanjut Andi Harun sebagai salah satu solusi agar penggunaan solar bersubsidi tepat sasaran, sehingga tidak lagi terjadi antreankendaraan terutama truk di SPBU-SPBU di Kota Samarinda.

Di samping itu, kata Andi Harun, sebagai upaya bersama untuk memberikan perlindungan terhadap konsumen dari pembelian berulang-ulang serta mengurangi antrean di SPBU.  Guna menjaga ketertiban, keamanan, sekaligus kebersihan dan keindahan wajah Kota Samarinda.

Karena secara teknis dalam pemberlakuan Fuel Card nantinya akan ada batasan maksimal pengisian dalam satu hari pada setiap masing-masing kendaraan. Untuk kendaraan pribadi dibatasi 40 liter per hari, kemudian kendaraan umum 60 liter per hari,  dan terakhir untuk moda transportasi pengangkut selain tambang dan sawit sebesar 120 liter per hari.

Andi Harun menambahkan, pengendalian BBM solar subsidi bukan hanya berupa fuel card

“Saya juga berharap agar Pertamina melalui SPBU bisa melakukan pengendalian dengan tidak menyuplai BBM kepada penjual yang tidak memiliki izin resmi dari Pertamina sendiri, baik kepada Pertamini terlebih penjualan bensin eceran, sesuai surat Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga yang mengatur tentang legalitas usaha Pertamini,” kata Andi Harun dalam pernyataan resmi.

Kembali Andi Harun memberikan catatan dalam hal pengendalian program Fuel Card 2.0 di lapangan. 

“SPBU yang sekarang kita ini berada, merupakan salah satu SPBU yang beberapa bulan terakhir itu antreannya sangat panjang dan sampai merusak bahu jalan. Saya hafal ini, semua SPBU di Samarinda. Sama parahnya dengan SPBU di PM Noor."

"Atrean ini sampai menyebabkan korban nyawa dan bahkan satu Lurah kami hampir meninggal. Tidak mungkin Pertamina tidak tahu, sehingga saya bilang di media, biang keroknya adalah Pertamina. Jadi saya belum bangga kalau Pertamina menutup SPBU yang melanggar, karena baru satu SPBU. Masih banyak lagi yang melanggar belum ditutup,” tegas Andi Harun.

Ia menegaskan lagi Pertamina sebagai biang kerok jika di Samarinda masih ada terus antrean dan masih ada suplai terhadap Pertamini.

“Karena tidak mungkin Pertamina tidak tahu bagaimana BBM itu disuplai ke Pertamini. Baru-baru ini ada kebakaran yang menyebabkan korban nyawa 8 orang. Dimana mobil menabrak rumah yang ada eceran dan di sampingnya pertamini sehingga terjadi kebakaran. Saya tidak bisa membayangkan ada satu warga Samarinda meninggal dunia, ini bukan cuma satu. Kita harus prihatin. Jabatan kita ini diutus untuk mengharmonisasi umat manusia. Kita jangan menjadi back up sebuah kesalahan sistem yang seharusnya kita bisa berbuat lebih baik lagi,” tandas Wali Kota.

Wali kota mengemukakan pula akan melakukan penertiban pertamini setelah lebaran dan berharap kepeloporan Pertamina berada di depan dalam penertiban ini. “Jangan sampai situasi membuat pemerintah berhadapan dengan rakyat,” tandasnya.

Walau demikian Andi Harun tetap memberikan apresiasi kepada Pertamina atas peluncuran Program Fuel Card 2.0 sebagai salah satu solusi dari keadaan saat ini. (*)