
Wali Kota Terima Jenazah Imdaad Hamid Sebelum Dimakamkan ke TMP
- Wali Kota Terima Jenazah Imdaad Hamid Sebelum Dimakamkan ke TMPIBUKOTAKINI.COM - Mantan Wali Kota Balikpapan, Imdaad Hamid, dimakamkan di Taman Makam Pahlawan D
Kabar Ibu Kota
IBUKOTAKINI.COM - Mantan Wali Kota Balikpapan, Imdaad Hamid, dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Dharma Agung. Sebelum dimakamkan, keluarga 'menyerahkan' sosok kharismatik itu kepada pemerintah daerah.
Proses penyerahan berlangsung di halaman Masjid At Taqwa, usai pelaksanaan Salat Jenazah. Dari pihak keluarga, diwakili putra sulung almarhum, Muhammad Dimyatie Reza. Sementara Wali Kota Rahmad Mas’ud mewakili pemerintah daerah.
Sebelum menerima jenazah, dalam pidatonya, Rahmad Mas'ud menilai pendahulunya sebagai sosok pemimpin yang luar biasa. Dengan berbagai gagasan yang dimiliki, membuat Imdaad Hamid dikenal sebagai pemimpin yang cerdas dan memiliki visi membangun Kota Balikpapan yang lebih baik.
“Saya ingat pesan dan arahan beliau. Yakni kita sebagai kota yang heterogen tetap kita jaga ukhuwah silaturahmi kita, tali persaudaraan kita dengan konsep beliau Madinatul Iman itu juga tetap akan kita jaga dan pertahankan,” ungkapnya.
Rahmad menyampaikan bahwa sosok Imdaad juga sangat bersahaja. Sejumlah gagasan ide pun masih terus diutarakannya untuk perubahan Kota Balikpapan lebih baik. “Beliau ini sosok yang bersahaja walaupun ditengah keterbatasan dia, tapi secara ide dan gagasaannya masih luar biasa,” tuturnya.
“Sekali lagi saya atas nama pemerintah, atas nama keluarga mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas kepergian beliau. Kita doakan amal ibadahnya diterima Allah SWT,” tuturnya.
Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor, mengaku memiliki utang budi besar terhadap mantan Wali Kota Balikpapan, Imdaad Hamid. Hal itu disampaikan Isran Noor saat menyaksikan prosesi penyerahan jenazah mendiang wali kota dua periode dari keluarga ke Pemerintah Kota Balikpapan. Imdaad Hamid dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Dharma Agung pada Rabu (3/8/2022), selepas salat Asar.
Di depan para tokoh dan masyarakat yang menghadiri pelepasan jenazah, Isran Noor bersaksi bahwa pria kelahiran Tenggarong, Kutai Kartanegara itu sebagai orang yang baik. Di depan seluruh pelayat, Isran mengaku berhutang budi besar.
"Beliau sangat berjasa kepada saya. Waktu saya masih SMA, yang jelas beliaulah yang kasih uang saya. Beliau sebagai Kabiro Humas Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Timur tahun 1975. Saya diberangkatkan beliau ke Prancis. Atas biaya itulah saya merasa berutang budi besar kepada beliau," kata Isran.
Mantan Bupati Kutai Timur itu juga mengakui banyaknya prestasi yang diraih almarhum Imdaad Hamid saat menjabat sebagai Wali Kota Balikpapan. "Ini adalah momen dan karya yang terindah dari Haji Imdad Hamid," imbuhnya.
"Semoga beliau diterima disisi-Nya dengan segala kebahagiaan dan ridhanya di alam barzah. Dan semoga juga kepada seluruh keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan iman dan kesabaran," pungkasnya.
Sementara Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi menyebut masih punya hubungan kekerabatan dengan Imdaad Hamid. “Orangnya baik, secara intelektual juga punya ide-ide yang luar biasa. Saya sebenarnya sangat dekat, hanya saja sejak sakit kan beliau di Jakarta,” kata Hadi Mulyadi.
“Beliau itu paman saya. Sepupunya bapak saya,” ucap Hadi lagi. Mantan legislator Senayan ini menyebut Imdaad Hamid dikenal sebagai sosok yang baik, ramah, bersahaja dan jujur.
“Kita kehilangan tokoh yang inspiratif, yang bisa membangun Balikpapan bahkan menjadikan Balikpapan sebagai kebanggaan Indonesia,” kata Hadi lagi.

CERITA PUTRA SULUNG
Imdaad Hamid meninggal dunia di Jakarta pada Rabu (3/8/2022) sekitar pukul 00.30 WIB. Menurut putra sulungnya, Muhammad Dimyatie Reza, ayahnya, tidak memiliki riwayat penyakit berat. "Hanya riwayat Parkinson. Tidak punya riwayat jantung atau penyakit berat lainnya," kata pria yang pernah menjadi manajer Persiba Balikpapan itu.
Menurut Reza ayahnya mengembuskan napas terakhirnya dalam keadaan tidur, sebelum dibawa ke Rumah Sakit Siloam, Jakarta. Kabar itu diperoleh dari sang adik yang tinggal bersama almarhum. Sejak istri mendiang meninggal dunia delapan tahun lalu, almarhum lebih banyak tinggal bersama ketiga anaknya di Jakarta.
"Sejak 2 tahun setelah almarhumah ibu saya meninggal, beliau pindah ke Jakarta tinggal sama adik saya," katanya. "Selama 6 tahun terakhir sudah disana," ujarnya.
Reza mengaku, sang ayah pergi tanpa meninggalkan pesan pada anak-anaknya. "Tidak ada pesan minta dikubur dimana, tidak ada pesan ngurusin apa. Pesan-pesan yang dititipkan kepada saudara juga tidak ada. Tidak ada sama sekali," ujar Reza.
Meski begitu, Reza mengaku sempat meminta restu untuk kembali mencalonkan diri sebagai legislatif dalam Pemilu 2024. Menanggapi hal tersebut, Mendiang Mantan Walikota Balikpapan itu memberi restu bahkan mendoakan anak pertamanya berguna bagi bangsa dan negara.
"Bapak doakan. Mudah-mudahan kamu berguna bagi bangsa dan negara. Itu saja. Tidak ada permintaan khusus," kata Reza.
Ia mengatakan terakhir bertemu tanggal 10 Juli 2022 saat menjenguk almarhum sekaligus menjemput anaknya dari bandara setelah pertemuan pelajar. "Kebetulan anak saya yang pertama pulang dari pertukaran pelajar di London, saya jemput dia," katanya. "Sekaligus saya berkunjung ke sana," ucap Reza.
Momen tersebut juga dikenang Reza sebagai ucapan ulang tahun terakhirnya untuk sang ayah yang ke 78 tahun. Saat itulah pertemuan terakhir mereka dalam keadaan tatap muka. "Saat itu juga sekaligus untuk mengucapkan ulang tahun beliau yang ke 78 di tanggal 5 Juli lalu," imbuhnya. Selain mengucapkan selamat ulang tahun, komunikasinya dengan almarhum juga terkait menjaga kesehatan serta mendoakan agar tetap sehat walafiat. ###