logo
Wawali Balikpapan Ajak Anak Muda Jadi Pelopor Pancasila
Balikpapan

Wawali Balikpapan Ajak Anak Muda Jadi Pelopor Pancasila

  • Pemerintah memiliki tugas besar untuk memastikan bahwa semangat Pancasila betul-betul tercermin dalam pelayanan publik sehari-hari.
Balikpapan
Muhammad S.J

Muhammad S.J

Author

IBUKOTAKINI.COM - Di tengah semangat memperingati Hari Lahir Pancasila, Wakil Wali Kota Balikpapan Bagus Susetyo menyerukan pentingnya peran generasi muda dalam menjaga dan menghidupkan nilai-nilai dasar bangsa.

Ia menyatakan, anak muda tak boleh hanya jadi penonton pembangunan, tapi harus menjadi pelopor yang menanamkan Pancasila dalam tindakan nyata di era digital yang serba cepat.

“Anak muda harus jadi pelopor. Jadikan Pancasila sebagai panduan berpikir. Jangan sampai nilai-nilainya luntur hanya karena arus informasi yang serba cepat dan dangkal,” kata Bagus, Senin 2 Juni 2025.

Tema peringatan tahun ini, “Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya,” menurut Bagus, adalah ajakan agar seluruh elemen masyarakat, khususnya generasi muda, menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari bukan sekadar hafalan lima sila di kepala.

Ia menilai, momentum ini sangat tepat karena Balikpapan sedang bersiap memasuki era baru sebagai kota penyangga utama Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Kami ingin anak muda Balikpapan tidak hanya jadi penonton pembangunan, tapi juga pelaku. Apalagi kita sedang menyusun RPJMD 2025–2029. Ini saat yang tepat untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam visi jangka panjang kota,” jelasnya.

BACA JUGA:

Persiapan Sudah 70 Persen, Balikpapan Siap Tuan Rumah HUT Dekranas ke-45 - ibukotakini.com

Bagus menyebut bahwa arah kebijakan Pemerintah Kota sudah digerakkan untuk mencerminkan semangat Pancasila, terutama sila kelima soal keadilan sosial.

Ia memastikan, APBD Kota Balikpapan dialokasikan untuk mendukung kelompok rentan dan menciptakan ruang berkembang bagi generasi muda.

“Kami bantu siswa lewat program pendidikan gratis, fasilitasi pelaku usaha kecil, dan siapkan pelatihan keterampilan di Balai Latihan Kerja (BLK). Semua dengan semangat keberpihakan. Itu bagian dari amanat Pancasila,” ujarnya.

Meski BLK saat ini masih dikelola di tingkat provinsi, lanjut Bagus, Pemkot Balikpapan mendorong agar ke depan dapat menghadirkan BLK mandiri yang lebih mudah diakses warga lokal, termasuk mereka yang terdampak PHK atau belum memiliki keterampilan.

Bagus mengatakan, penanaman nilai-nilai Pancasila juga dijalankan melalui jalur pendidikan dan pembinaan karakter oleh Dinas Pendidikan, Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah, hingga OPD lainnya.

Wawali Balikpapan Ajak Anak Muda Jadi Pelopor Pancasila

“Kami tidak ingin Pancasila hanya muncul saat upacara. Nilainya harus hidup di ruang kelas, rumah tangga, hingga media sosial,” katanya lagi.

Ia mengingatkan bahwa pembangunan IKN jangan sampai membuat Balikpapan kehilangan identitasnya sebagai kota yang terbuka, inklusif, dan berpihak kepada semua kalangan.

“Balikpapan tidak boleh kehilangan jati diri. Kota ini harus tetap ramah, adil, dan gotong royong. Itu makna Indonesia Raya versi kita,” tegasnya.

Menurut dia, pemerintah memiliki tugas besar untuk memastikan bahwa semangat Pancasila betul-betul tercermin dalam pelayanan publik sehari-hari.

Mulai dari sistem perizinan, akses terhadap bantuan sosial, hingga bagaimana birokrasi melayani warga tanpa diskriminasi.

“Kami terus memperbaiki layanan, tidak hanya lewat digitalisasi, tapi juga pendekatan yang lebih manusiawi. Semua warga harus merasa dilayani dan dihargai,” ungkapnya.

Bagus berpesan kepada kaum muda agar menjadikan Pancasila bukan hanya sebagai simbol, tetapi juga alat untuk membangun masa depan. Ia berharap anak muda tidak apatis terhadap isu sosial dan pembangunan.

“Kalau bukan kalian yang menjaga Pancasila, lalu siapa lagi? Jangan tunggu jadi pejabat dulu untuk membawa perubahan. Mulailah dari hal kecil, dari lingkungan sendiri,” pungkasnya. (Adv)