
Wawali: Butuh Sinergi Agar Manfaat MBG Bisa Dirasakan Jangka Panjang
- Program MBG ini menjadi bagian dari gerakan nasional dalam menekan angka stunting dan meningkatkan kualitas SDM sejak dini.
Balikpapan
IBUKOTAKINI.COM - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Balikpapan mulai terlaksana sejak 20 Februari lalu, dimana secara seremonial kegiatan ini dimulai di SDN 015 Balikpapan Selatan.
Bisa dikatakan MBG di SDN 015 Balikpapan Selatan ini merupakan untuk tahap pertama, dimana kegiatan serupa juga digelar di tujuh sekolah lainnya.
Di antaranya yakni SDN 010, SDN 016, SD Nurul Ilmi, TK Nurul Ilmi, SMPN 18 serta SMPN 26 yang semuanya berada di kawasan Kecamatan Balikpapan Selatan.
Dari 7 sekolah itu, memiliki sebanyak 3.335 siswa penerima manfaat masing-masing sebanyak 805 siswa di SDN 010, dan 954 siswa di SDN 015.
Berikutnya sebanyak 124 siswa di SDN 016. 307 siswa di SDN Nurul Ilmi, dan 950 siswa di SMPN 18, serta 105 siswa di SMPN 26.
Program itu hingga kini masih terus berjalan, bahkan saat Ramadan lalu, program itu dikemas dengan cara yang berbeda.
Namun, agar kegiatan itu terus berjalan jangka panjang dan bisa berlanjut ke tahap berikutnya, Wakil Wali Kota Balikpapan Bagus Susetyo menekankan pentingnya untuk saling bersinergi antar pihak.
BACA JUGA:
Cegah Krisis, Pemkot Balikpapan Belanja Anggaran - ibukotakini.com
"Kami ingin hasilnya dirasakan langsung oleh anak-anak. Jangan sampai program ini hanya sekadar simbolis. Ini soal masa depan generasi," kata Bagus, Jumat 18 April 2025.
Ia juga mengajak masyarakat, orang tua murid, dan pihak sekolah untuk ikut berperan dalam mengawasi dan memastikan program berjalan transparan serta tepat sasaran.
Harapannya, program MBG ini menjadi bagian dari gerakan nasional dalam menekan angka stunting dan meningkatkan kualitas SDM sejak dini.
Apalagi, kita sudah sahkan Peraturan Daerah Kota Layak Anak yang sejalan dengan semangat MBG," ujarnya.
Bagus menegaskan, program ini menjadi salah satu bentuk komitmen daerah dalam mendukung upaya peningkatan gizi anak-anak dan pengentasan stunting sejak dini.
Untuk itu, ia menegaskan tetap berkomitmen untuk menjalankan program tersebut dengan penuh tanggung jawab dan perencanaan matang.
BACA JUGA:
Fesyen Turun, FnB Naik: Mal di Kaltim Cari Nafas di Tengah Tekanan Ekonomi - ibukotakini.com
"Program MBG tetap kita monitor dan terus kita kembangkan. Ada beberapa hal yang harus dikoordinasikan, baik dari sisi prosedur maupun pelaksanaannya di lapangan," ujar Bagus saat ditemui di Balai Kota, Kamis (17/4/2025).
Bagus mengatakan, meskipun program ini menjadi prioritas nasional, Pemerintah Kota tidak ingin terburu-buru dalam menjalankannya tanpa kesiapan yang memadai.
"Kita tidak ingin gegabah. Kalau dipaksakan tanpa persiapan, nanti malah tidak berjalan dengan lancar. Sebelumnya kita sempat dibantu TNI dan Polri, dan itu sudah menunjukkan hasil yang positif," tambahnya.
Bagus mengungkapkan, pelaksanaan tahap selanjutnya direncanakan akan digelar dalam waktu dekatl dengan cakupan wilayah yang diperluas.
"Kemungkinan besar dalam waktu dekat akan ada lagi pelaksanaan MBG dengan jangkauan lebih luas," ungkapnya.
Namun begitu, pelaksanaan program tetap menyesuaikan dengan kesiapan teknis dan regulasi yang berlaku. Pengadaan dan distribusi makanan harus memenuhi standar gizi dan melewati prosedur yang sah.
"Pemerintah pusat sudah menyampaikan bahwa MBG ini program prioritas, dan dananya sudah disiapkan. Tapi tetap perlu legalitas dan prosedur yang jelas agar pelaksanaannya akuntabel," jelasnya.
Selain menyiapkan pelaksanaan, Pemkot juga tengah melakukan pendataan lembaga pendidikan tambahan yang layak dijadikan lokasi baru program MBG.
"Seluruh proses ini berada dalam koordinasi Badan Gizi Nasional (BGN) dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di tingkat provinsi," pungkas Bagus. (Adv)