Wujudkan Daya Saing, DKUMKMP Balikpapan Gelar FGD Dana Kemitraan Teknologi Industri
- Pelaksanaan program ini melalui kegiatan konsultansi dan bimbingan pemanfaatan optimalisasi teknlogi untuk meningkatkan efisiensi proses dan produktivitas di industri
Ekbis
BALIKPAPAN – Dalam mewujudkan daya saing industri nasional. Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian Kota Balikpapan menggelar Fokus Grup Diskusi terkait Dana kemitraan Peningkatan Teknologi Industri (DAPATI) dan Program penguatan Industri melalui Optimalisasi Teknologi (PINOTI) di Maxone Hotel Balikpapan, pada Senin 28 Oktober 2024.
Kepala Bidang Teknologi Sumber Daya Industri DKUMKMP Balikpapan, Tonny Hartono, menjelaskan, bahwa skema pendanaan DAPATI adalah 75% dari APBN melalui BSKJI dan 25% sisanya merupakan pembiayaan oleh IKM sendiri.
“Pelaksanaan program ini melalui kegiatan konsultansi dan bimbingan pemanfaatan optimalisasi teknlogi untuk meningkatkan efisiensi proses dan produktivitas di industri,” ungkapnya.
Sehingga diharapkan kedepannya akan menghasilkan produk berkualitas dengan nilai tambah lebih tinggi yang berujung pada peningkatan daya saing industri dan produknya.
Selanjutnya PINOTI merupakan program yang ditujukan untuk menumbuhkan dan memperkuat kemampuan sektor ikm melalui optimalisasi teknologi seperti fasilitasi diagnostik, solusi teknologi, mentoring, sertifikasi, pengujian produk dan fasilitasi kekayaan intelektual guna menumbuhkan industri berbasis teknologi yang mandiri dan berdaya saing.
BACA JUGA:
- Dinyatakan Pailit, Apa Saja Bisnis Pemilik Sritex - ibukotakini.com
- PTMB Jajaki Kerja Sama Strategis untuk Tingkatkan Layanan Air Minum Balikpapan - ibukotakini.com
- Mengecap Manisnya Bisnis Stroberi dengan Pemberdayaan BRI - ibukotakini.com
“Melalui FGD ini, kita akan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang manfaat program dapati dan pinoti demi mewujudkan daya saing industri nasional secara umum, khususnya Kota Balikpapan,” ujar Toni.
Dalam kesempatan itu, Kepala DKUMKMP Balikpapan, Heruressandy, mengungkapkan, kegiatan ini dapat mengajak pelaku IKM Balikpapan untuk berkontribusi dalam perekonomian.
“Di mana pelaku IKM dapat mendengarkan langsung penjelasan narasumber untuk membantu meningkatkan kemampuan IKM dalam pengembangan dan penerapan teknologi industri,” tandasnya.
Berdasarkan data dari OSS mencatat jumlah Industri di Balikpapan sampai akhir Oktober berjumlah 2.173 industri baik skala Industri Besar, Menengah dan Kecil.
Lanjut Heru, perekonomian Kota Balikpapan Tahun 2023 berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp143,17 Triliun, dengan kontribusi terbesar dari industri pengolahan sebesar 47,26 %. Ekonomi Kota Balikpapan tahun 2023 mengalami pertumbuhan sebesar 6,49 %, dengan laju implisit sebesar 5,55 %.
“Ini menandakan bahwa industri pengolahan masih menjadi sektor unggulan di Kota Balikpapan,” imbuhnya.
Sementara itu, FGD diikuti oleh 70 peserta dari universitas di balikpapan dan samarinda, serta pelaku industri kecil dan menengah di Kota Balikpapan.
Dengan narasumber Bambang Riznanto selaku Kepala Pusat Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Industri dan Kebijakan Jasa Industri (Poptikji), Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian; Shinta Virdhian, Kepala Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Hasil Perkebunan, Mineral Logam, dan Maritim Kementrian Perindustrian. ***