logo
Wujudkan UHC, Pemkot Bersama BPJS Kesehatan Evaluasi Pelaksanaan Program JKN di Balikpapan
Balikpapan

Wujudkan UHC, Pemkot Bersama BPJS Kesehatan Evaluasi Pelaksanaan Program JKN di Balikpapan

  • Dengan jumlah kepesertaan BPJS Kesehatan bantuan iuran APBD sebanyak 201.591 jiwa, Pemkot Balikpapan menyiapkan anggaran sekitar Rp70 miliar lebih.
Balikpapan
Ferry Cahyanti

Ferry Cahyanti

Author

BALIKPAPAN – Dalam mewujudkan Universal Health Coverage (UHC), Pemerintah Kota Balikpapan bersama BPJS Kesehatan menggelar evaluasi pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Kota Balikpapan. 

Evaluasi yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan Kesehatan ini dipimpin Asisten II Bidang Perekonomian Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat, Sekretariat Daerah Kota Balikpapan, Andi Muhammad Yusri Ramli di Ruang Rapat I Balai Kota Balikpapan, pada Jumat 14 Juni 2024. 

Asisten II mengatakan, bahwa pada semester pertama di tahun 2024 ini ada regulasi terbaru dari BPJS kesehatan.

“Perlu kita ketahui kewajiban dan tanggung jawab bersama, untuk memastikan layanan kesehatan BPJS ini bisa terlaksana dengan baik di Kota Balikpapan. Sehingga diperlukan komunikasi dan konsolidasi bersama dengan Tim forum sinergitas,” ucap Andi Yusri Ramli yang hadir mewakili Wali Kota Balikpapan H. Rahmad Mas’ud. 

Hingga Juni 2024 tercatat telah terdaftar sebanyak 201. 591 jiwa sebagai peserta BPJS Kesehatan Balikpapan. Untuk Universal Coverage Health mencapai 99.94 persen.

Dengan jumlah kepesertaan BPJS Kesehatan bantuan iuran APBD sebanyak 201.591 jiwa, Pemkot Balikpapan menyiapkan anggaran sekitar Rp70 miliar lebih.

BACA JUGA:

“Salah satu kunci utama keberhasilan kita adalah program penerima bantuan iuran (PBI) yang menjangkau lebih dari 190.ribu jiwa masyarakat tidak mampu,” ungkapnya. 

Di mana program ini penerima bantuan mendapatkan fasilitas BPJS kesehatan kelas III secara gratis, ditanggung oleh anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kota Balikpapan.

Kepala BPJS Kota Balikpapan Sarman Palipadang mengatakan dalam tahun 2024 semester 1 ini terdapat penambahan 9000 lebih perserta baru. Namun terdapat pula 6000 peserta dari penerima bantuan iuran (PBI) APBD kota yang keluar dari peserta sekitar 3000 orang.

“Mereka ini switching pak, ada yang sudah dapat pekerjaan, ada yang lolos PPPK dan lain-lain. Jadi angkanya dinamis karena kita sudah UHC, jadi orang-orang ini yang pindah saja,” ujarnya.

Pada forum itu, Sarman juga mengungkapkan tingkat keaktifan peserta mencapai 86 persen. sedangkan kepesertaan nonaktif kita ada 14 persen. Sarman memberikan perhatian kepada kepesertaan nonaktif yakni mempunya kartu namun tidak aktif.

“Jadi peserta nonaktif ini ada dua yakni ada peserta yang nunggak iuran dan ada peserta yang memang non aktif. Artinya belum dialihkan kemana-mana. Kalau yang nunggak iuran PBPU peserta mandiri itu begitu bayar langsung aktif,” tandasnya.

Di forum evaluasi tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Alwiati turut memberikan pemaparan terkait implementasi BPJS Kesehatan. (*)