Yayasan Kanker Indonesia Balikpapan Gelar “Bincang Seru Bersama Komunitas Kanker”
Kabar Ibu Kota

Yayasan Kanker Indonesia Balikpapan Gelar “Bincang Seru Bersama Komunitas Kanker”

  • Menjaga asupan nutrisi bagi penderita maupun penyintas kanker menjadi faktor yang tak boleh diremehkan.
Kabar Ibu Kota
Ferry Cahyanti

Ferry Cahyanti

Author

BALIKPAPAN – Usai menggelar lomba penyuluh kanker anak, Yayasan Kanker Indonesia Cabang Balikpapan kembali menggelar “Bincang Seru Bersama Komunitas Kanker” pada Sabtu 12 Oktober 2024, di aula Lab Paramita Balikpapan. 

Komunitas kanker Balikpapan yang turut mengikuti adalah para penyintas kanker. Bincang seru dibuka oleh Wakil Ketua I YKI Cabang Balikpapan, Dyah Muryani, dan diikuti para pengurus. 

Dyah menjelaskan bahwa kegiatan ini bagian dari program YKI Balikpapan yang rutin diselenggarakan setiap tahunnya, selain pemeriksanaan IVA Test yang sinergi dengan UPTD Puskesmas dan pemberian bantuan susu. 

“Ini adalah bagian support atau penyemangat kami bagi penyintas kanker. Dan mengulang kembali ilmu gizi terkai asupan makanan yang bisa dicerna penyintas,” ungkapnya. 

Ia pun mengajak komunitas kanker untuk tetap menjaga kesehatan dengan aktivitas yang positif dan kontrol kesehatannya secara rutin. 

BACA JUGA:

“Dalam bincang seru inni akan hadir dokter Onkologi yang nantinya akan membahas lebih mendalam terkait kanker,” imbuh Dyah. 

Nutrisionis, Andi Fatmasari mengatakan, menjaga asupan nutrisi bagi penderita maupun penyintas kanker menjadi faktor yang tak boleh diremehkan.

Secara umum, Andi mengatakan, penderita maupun penyintas kanker yang paling utama adalah terpenuhi kebutuhan gizinya.

Yayasan Kanker Indonesia Balikpapan Gelar “Bincang Seru Bersama Komunitas Kanker”

“Baik makronya mulai dari karbohidrat, protein maupun lemak hingga sub mikronya seperti sayuran dan buah-buahan,” kata dia.

Pemberian nutrisi yang cukup agar penderita kanker tak mengalami malnutrisi. Sebab, jika nutrisinya kurang, infeksi akan cepat terjadi. Andi menerangkan, asupan nutrisi hanya satu dari tiga aspek yang dibutuhkan penderita kanker untuk sembuh.

Dua aspek lainnya adalah psikologis dengan mengelola stress dan proses pengobatan berjalan secara baik.

“Jadi tidak hanya makanan saja. Apsek psikologis dan pengobatan juga mesti diperhatikan,” kata Andi.

Dari sudut pandang ahli gizi, salah satu cara mengurangi risiko terkena kanker adalah dengan tidak mengonsumsi makanan yang mengandung zat karsirogenik. Seperti makanan yang dibakar dengan arang maupun makanan yang digoreng dengan minyak yang digunakan berkali-kali. ***