IBUKOTAKINI.COM – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menunjukkan komitmennya dalam pengelolaan lahan eks pertambangan untuk mendukung ketahanan pangan di wilayah tersebut.&nbsp;Hal ini disampaikan Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim, Akmal Malik, saat menghadiri panen perdana empat komoditas perikanan di Lahan Mangrove Labangka, Penajam Paser Utara, Sabtu (21/12)."Sesuai data Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kaltim, dari 168 lubang eks tambang yang tersebar di wilayah ini, 68 di antaranya belum direklamasi.&nbsp;Namun, lahan ini dapat dimanfaatkan untuk mendukung ketahanan pangan di Benua Etam," ujar Akmal Malik.Menurutnya, lubang tambang tersebut tersebar di berbagai kabupaten, yaitu Kutai Kartanegara (111 titik), Berau (26 titik), Penajam Paser Utara (16 titik), Kutai Timur (10 titik), dan Kutai Barat (2 titik).&nbsp;Pemanfaatan lahan eks tambang untuk sektor pertanian dan peternakan telah dilakukan di beberapa tempat, seperti Kecamatan Samboja, yang kini memiliki peternakan domba dan sapi.Akmal mengajak masyarakat, khususnya kelompok tani, untuk menjadikan lahan eks tambang sebagai kawasan percontohan pertanian dan peternakan.&nbsp;"Lahan ini bisa dimanfaatkan untuk menanam pakan ternak seperti pakcong atau odot, yang dapat menjadi fondasi kuat bagi peternakan domba dan sapi," tambahnya.Pemprov Kaltim berencana mengembangkan model pemanfaatan lahan eks tambang ini untuk mereplikasi kesuksesan yang telah dicapai di Samboja.&nbsp;Akmal juga mengundang media untuk mengamati langsung potensi besar dari lahan-lahan tersebut sebagai wujud nyata kontribusi dalam mendukung ketahanan pangan."Barangnya sudah ada, tinggal mau tidak kita mengelolanya," tegas Akmal, sembari menantang semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun pelaku usaha, untuk terlibat aktif dalam mengubah lahan eks tambang menjadi sumber kesejahteraan bagi masyarakat.Meskipun potensi besar ini telah diidentifikasi, Akmal menyadari bahwa reklamasi lahan eks tambang memerlukan kerja sama yang intensif antara berbagai pihak.&nbsp;"Kelompok tani harus menjadi pionir dengan membuat kawasan percontohan, sehingga dapat menginspirasi wilayah lain untuk mengikuti jejak mereka," katanya.Upaya ini diharapkan mampu menjawab tantangan reklamasi lahan tambang di Kaltim, sembari memberikan manfaat nyata bagi masyarakat melalui pengembangan sektor pertanian dan peternakan yang berkelanjutan.Selain memanfaatkan lahan eks tambang, Pemprov Kaltim juga aktif mengembangkan sektor perikanan di lahan mangrove. Panen perdana di Labangka menjadi bukti nyata bahwa Kaltim memiliki potensi besar dalam mendiversifikasi sumber daya alamnya. ***&nbsp;

Lubang bekas tambang batubara di Kaltim. 

20241122_154138.jpg

Pemprov Kaltim juga aktif mengembangkan sektor perikanan di lahan mangrove. 

168 Lubang Tambang akan Disulap Jadi Lahan Pertanian