IBUKOTAKINI.COM - Saat ini ada 87 ribu usaha mikro di Kota Balikpapan. Ini mengacu pada data per tahun 2024. Seluruh usaha mikro yang terdata ini adalah mereka yang mendaftar atau telah mengurus izin di situs resmi Kementerian Investasi/BKPM.&nbsp;"Jadi 87 ribu UMKM ini adalah yang telah terdata atau mendaftar melalui Online Single Submission (OSS)," sebut Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian (DKUMKMP) Balikpapan, Heruressandi Setya Kusuma pada Senin, (28/7/2025).&nbsp;OSS adalah adalah sistem perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik yang dikelola dan diselenggarakan oleh Lembaga OSS yakni Kementerian Investasi/BKPM.&nbsp;Menurutnya, termasuk pedagang kaki lima (PKL), selama mereka mendaftar pada OSS, maka akan masuk sebagai pelaku usaha di ang terdaftar di pengurusan izin melalui kementerian.&nbsp;"Itu artinya jika mengacu pada UMKM termasuk yang tidak mendaftar di OSS, bisa lebih dari 87 ribu," kata Heru.&nbsp;Jumlah tersebut adalah pelaku usaha mikro, itu artinya belum termasuk pada pelaku usaha kecil dan menengah di Kota Balikpapan. Sementara apabila ditotal keseluruhan UMKM di Kota Beriman maka akan lebih dari jumlah tersebut.BACA JUGA:<blockquote><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://ibukotakini.com/read/pemkot-proyeksikan-pad-balikpapan-naik-bertahap">Pemkot Proyeksikan PAD Balikpapan Naik Bertahap - ibukotakini.com</a></blockquote>"Total UMKM tentu lebih dari 87 ribu. Untuk pelaku usaha mikro yang tidak berizin saja kita ambil sampling kemarin mencapai 2 ribu," terangnya.Sampling tersebut di antaranya adalah pelaku usaha laundry, penjahit dan PKL. Sementara pelaku usaha yang memiliki izin ini variatif di semua sektor ada 17 sektor.&nbsp;Untuk pelaku usaha mikro yang belum berizin, lanjut dia, biasanya memang karena tidak adanya keinginan mengurus atau pun tidak memahami. Padahal, saat mereka mengetahui perizinan ini mudah didapatkan, pelaku usaha biasanya segera mengurus izin.&nbsp;"Bisa Jadi mereka belum tahu informasinya, atau mungkin kami yang belum sampai ke sana," katanya.&nbsp;Pengurusan OSS ini menurutnya tidak sama sekali menyulitkan pelaku usaha. Syarat untuk pelaku usaha mikro bahkan tanpa adanya izin tetangga. Kecuali usaha seperti tempat hiburan yang membutuhkan izin tetangga.&nbsp;"Makanya ada tempat hiburan malam (THM) yang ditutup, itu karena izinnya tidak sesuai," katanya.&nbsp;BACA JUGA:<blockquote><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://ibukotakini.com/read/nopen-raperda-rpjmd-2025-2029-pertumbuhan-ekonomi-balikpapan-resiliensi-kuat">Nopen Raperda RPJMD 2025-2029, Pertumbuhan Ekonomi Balikpapan Resiliensi Kuat - ibukotakini.com</a></blockquote>Yang mana, THM tersebut mengurus perizinan skala mikro tanpa adanya izin sekitar. Padahal untuk suatu THM, bukan hanya izin usaha yang dibutuhkan. Tapi juga izin lingkungan yang wajib dipenuhi."Makanya sebenarnya dari perizinan yang terbit, kami harus melakukan pengecekan untuk memastikan sesuai atau tidaknya perizinan tersebut. Kalau ternyata berbeda kami laporkan," ujarnya.&nbsp;Namun sayangnya, menurutnya laporan dilakukan secara tidak online, tapi manual. Padahal perizinan sudah dilakukan secara online, tapi untuk temuan pelaporannya masih secara manual. Hal ini memakan waktu lebih lama dan membutuhkan banyak persyaratan. Yang mana pelaporan tersebut dilakukan oleh Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).&nbsp;"Perizinan ke Kementerian Investasi. Di sana kami menyampaikan bahwasanya izin yang dikeluarkan tidak sesuai di lapangan. Jika izin sudah dicabut artinya mereka tidak boleh berusaha disitu, harus angkat kaki," pungkasnya. (Adv)

MAS ADIT.png

87 Ribu UMKM Balikpapan Terdaftar di OSS, Pemkot Pastikan Usaha Sesuai Izin 

WhatsApp Image 2025-07-28 at 19.32.36.jpeg

87 Ribu UMKM Balikpapan Terdaftar di OSS, Pemkot Pastikan Usaha Sesuai Izin IBUKOTAKINI.COM - Saat ini ada 87 ribu usaha mikro di Kota Balikpapan. Ini mengacu p