BALIKPAPAN, <a href="ibukotakini.com">IBUKOTAKINI.COM</a> – Pemerintah Kota Balikpapan berkomitmen menjadikan Balikpapan kota inklusif. Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud menegaskan komitmennya memenuhi pelayanan publik yang setara dengan memenuhi fasilitas publik yang ramah terhadap penyandang difabel.&nbsp;Penegasan ini disampaikan Wali Kota Balikpapan dalam sambutan “Sosialisasi Aksesibilitas Kota Balikpapan kepada Camat dan Lurah untuk Penyediaan Fasilitas Umum Bagi Kalangan Disabilitas”, yang dibacakan Asisten II Bidang Perekonomian Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Pemkot Balikpapan, Andi Muhammad Yusri Ramli, Kamis, 2 November 2023.&nbsp;Pemerintah bekerja sama dengan Sasana Inklusi dan Gerakan Advokasi Difabel (sigab) untuk mewujudkan kota inklusif.&nbsp;“Pada prinsipnya Pemkot Balikpapan sangat mendukung dan mendorong tersedianya aksesibilitas atau fasilitas bagi difabel pada berbagai sarana publik,” kata Yusri.&nbsp;Karena pada dasarnya seluruh warga negara punya hak yang setara dalam mengakses pelayanan publik maupun untuk berpartisipasi dalam pembangunan.&nbsp;BACA JUGA:<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://ibukotakini.com/read/pj-bupati-ppu-marbun-negosiasi-pembangunan-tol-laut">Pj Bupati PPU Marbun Negosiasi Pembangunan Tol Laut - ibukotakini.com</a></li></ul>“Difabel bukanlah beban, melainkan juga aset pembangunan sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 8 tahun 2016. Bahwa penyandang disabilitas juga memiliki hak mendapatkan pendidikan, pekerjaan dan akses lainnya,” imbuh Yusri lagi.&nbsp;Apalagi, kata dia, Balikpapan merupakan beranda ibu kota negara yang mengusung motto “Kota yang Nyaman Dihuni.&nbsp;“Artinya harus nyaman bagi semua kalangan. Dan untuk itu saya meminta rekan Camat dan Lurah supaya dapat mengikuti sosialisasi ini dengan baik karena saudara memimpin OPD yang merupakan ujung tombak layanan paling dekat dengan masyarakat,” jelasnya.&nbsp;“Maka lingkungan saudara harus ramah, merangkul serta mengakomodir semua kalangan. Tidak terkecuali saudara kita difabel,” pungkas Yusri.Sebelumnya, Sigab juga menyelenggaraan kegiatan serupa dengan sasaran pemangku kepentingan di sekolah dasar dan Puskesmas.&nbsp;BACA JUGA:<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://ibukotakini.com/read/enam-kelurahan-di-balikpapan-bentuk-kelompok-disabilitas">Enam Kelurahan di Balikpapan Bentuk Kelompok Disabilitas - ibukotakini.com</a></li></ul>Sementara Direkur Eksekutif Sigab, Suharto Ph.D mengatakan, Kalimantan Timur menjadi sasaran utama sosialisasi ini karena telah ditetapkan sebagai ibu kota negara.&nbsp;“Kaltim akan jadi ibu kota negara, maka unsur difabel mesti mempersiapkan diri. Karena kami berharap agar Kaltim sebagai ibu kota negara akan menjadi pioner provinsi inklusif,” kata&nbsp;peraih gelar Ph.D (Doktor) dari School of Health Science and Social Work, Griffith University Australia itu.&nbsp;Namun Suharto mengakui harapan Indonesia menjadi negara inklusif bagi penyandang disabilitas, bukan pekerjaan mudah. “Ada banyak hal yang harus ditangani. (Mulai) Peningkatan kapasitas disabilitas, pemahaman stakeholder terhadap hak disabilitas, serta penting juga mempersiapkan infrastruktur fisik dan pemerintahan kelurahan, kecamatan hingga kota, agar menyiapkan sistem inklusif. Ini akan menjadi pekerjaan panjang,” katanya.BACA JUGA:<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://ibukotakini.com/read/tumbuhkan-wirausaha-baru-dkumkmp-balikpapan-hadirkan-perajin-manik-manik">Tumbuhkan Wirausaha Baru, DKUMKMP Balikpapan Hadirkan Perajin Manik-manik - ibukotakini.com</a></li></ul>Kegiatan sosialisasi ini diikuti seluruh camat dan lurah di Balikpapan, serta menghadirkan narasumber Tiara Rukmaya Dewi dari Institut Teknologi Kalimantan.&nbsp;Selain sosilisasi, juga dilakukan penandatanganan kerja sama antara Pemkot Balikpapan dan Sigab. &nbsp;***

MoU Pemkot Balikpapan dengan Sigab mewujudkan Kota Balikpapan yang infklusif.  (FOTO: FERRY CAHYANTI/IBUKOTAKINI.COM)

inklusif.jpg

BALIKPAPAN – Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud menegaskan komitmennya memenuhi pelayanan publik yang setara bagi semua kelompok masyarakat, termasuk difabel. 

Balikpapan Menuju Kota Inklusif