<a href="ibukotakini.com">IBUKOTAKINI.COM </a>– Director of Marketing Serawak Tourism Board (STB), Barbara Benjamin Atan, berharap adanya penerbangan langsung Balikpapan-Kuching sehingga bisa meningkatkan kunjungan wisata dua kota. Pernyataan itu disampaikan Barbara Benjamin Atan saat membuka Serawak Tourism Board sekaligus business networking dengan para pelaku industri pariwisata Kota Balikpapan.&nbsp;Kegiatan ini dihadiri Director of Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC), Farah Delah Suhaimi, serta Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Balikpapan, Ratih Kusuma.&nbsp;“Dulu kita ada penerbangan langsung dari Kuching ke Balikpapan, dan kita berharap di masa yang akan datang, akan ada penerbangan kembali,” ujar Barbara.&nbsp;Dengan adanya pembukaan perbatasan dua negara dan pelonggaran protokol kesehatan pandemi, Malaysia melihat adanya peluang meningkatkan kunjungan wisata.&nbsp;Saat ini menjadi waktu yang paling tepat memasarkan potensi wisata Serawak kepada masyarakat Balikpapan. STB berharap bisa bekerja sama dengan agensi pariwisata, sehingga bisa memasarkan paket wisata.&nbsp;BACA JUGA:<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://ibukotakini.com/read/sarawak-tourism-board-promosikan-pariwisata-di-balikpapan">Sarawak Tourism Board Promosikan Pariwisata di Balikpapan - ibukotakini.com</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://ibukotakini.com/read/dorong-peningkatan-kapasitas-sdm-desa-bca-gelar-pelatihan-team-building-desa-binaan-kampung-adat-sijunjung-dan-desa-silokek-sumbar">Dorong Peningkatan Kapasitas SDM Desa, BCA Gelar Pelatihan Team Building Desa Binaan Kampung Adat Sijunjung dan Desa Silokek Sumbar - ibukotakini.com</a></li></ul>Barbara mengatakan, STB telah melakukan promosi di kota-kota besar di Pulau Kalimantan. Selain Balikpapan, mereka juga mengunjungi Samarinda, Banjarmasin, dan Pontianak.&nbsp;Serawak menawarkan wisata budaya, petualangan, alam, gastronomi (kuliner) hingga festival. &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;“Kami punya banyak festival, salah satunya,&nbsp;25-27 Juni di serawak, kami mengundang tamu-tamu dari Balikpapan ke Kuching untuk festival,” kata Barbara lagi.&nbsp;Menurutnya, selama ini banyak wisatawan dari Indonesia yang berkunjung ke Serawak khususnya dari Pontianak maupun Jakarta. Namun kali ini mereka menyasar wisatawan dari Kaltim.“Kami lihat kota-kota lain di Kalimantan punya potensi untuk juga berkunjung ke Serawak. Jadi kami lihat ada potensi wisatawan dari Samarinda dengan Balikpapan,” ujarnya.Pihaknya juga berencana mengundang para pelaku wisata ataupun agen travel di Balikpapan untuk ke Kuching melihat langsung pariwisata maupun event-event yang di gelar.BACA JUGA:<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://ibukotakini.com/read/jelang-ktt-g-20-pln-pamerkan-2-plts-dan-33-pv-rooftop-di-bali">Jelang KTT G20, PLN Pamerkan 2 PLTS dan 33 PV Rooftop di Bali - ibukotakini.com</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://ibukotakini.com/read/program-pertukaran-mahasiswa-merdeka-peserta-kunjungi-ke-situs-bersejarah-balikpapan">program pertukaran mahasiswa merdeka - ibukotakini.com</a></li></ul>“Kami ingin mengundang agen-agen (travel) dari sini Balikpapan ataupun media untuk ke Kucing, kira-kiranya bulan Juni (2022) untuk kegiatan festival,” ujarnyaSelama ini lanjutnya, banyak juga warga Indonesia yang ke Malaysia karena berobat, seperti ke Kuching. Namun belakangan perbatasan ditutup pasca pandemic COVID-19“Yang penting bisa berobat, kita tidak sasar angka target, sebab sudah dua tahun sudah ditutup perbatasan, dari semula pasien-pasien Indonesia bisa datang,” kata Barbara.&nbsp;“Dulu kita punya Penerbangan langsung Balikpapan ke Kuching, kemudian sekarang ada Kucing Umrah Gateaway diharapkan kita dapat membawa umrah melalui Kucing ke Jedah dan Madinah,” ujarnya. Barbara menargetkan wisatawan dari&nbsp;Indonesia terus tumbuh.&nbsp;WISATA MEDIS&nbsp;<figure class="image"><img src="https://ik.imagekit.io/tk6ir0e7mng/uploads/2022/11/1669250194998.jpeg"></figure>Selain wisata alam, Malaysia juga terus mempromosikan layanan medisnya. Ini karena selama bertahun-tahun, Negeri Jiran telah menjadi salah satu tujuan perawatan kesehatan masyarakat Indonesia.&nbsp;Data Malaysia Healthcare menunjukkan bahwa pada 2019 tercatat sebanyak 670 ribu warga Indonesia berobat. Dari jumlah itu, sebanyak 60 persen di antaranya berasal dari Pulau Sumatera seperti Medan, dan Aceh.&nbsp;Director of Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC), Farah Delah Suhaimi menyebut, rumah sakit Malaysia tidak pernah bersaing dengan Indonesia.&nbsp;“Tidak pernah sama sekali. Kami ingin menjadikan rumah sakit kami sebagai second option. Ataupun jika ada perawatan yang tidak bisa dilakukan di Indonesia,” sebut Farah. &nbsp;&nbsp;MHTC mencatat, secara beruurutan, warga Indonesia menjalani perawatan kesehatan jantung, kanker, ortopedi, hingga bayi tabung.&nbsp;“Selain itu, medichal check-up juga banyak. Karena biasanya mereka sambil berwisata,” imbuh Farah.BACA JUGA:<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://ibukotakini.com/read/dongkrak-wisata-bahari-gunakan-pinisi-menyusuri-teluk-balikpapan">Dongkrak Wisata Bahari Gunakan Pinisi Menyusuri Teluk Balikpapan - ibukotakini.com</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://ibukotakini.com/read/kunjungan-meroket-csr-pln-peduli-kembangkan-kawasan-wisata-di-pantai-ambalat">Kunjungan Meroket, CSR PLN Peduli Kembangkan Kawasan Wisata di Pantai Ambalat - ibukotakini.com</a></li></ul>Menurutnya RS di Malaysia bersaing dengan Singapura, Thailand dan Korea. MHTC mencatat jumlah warga negara asing yang berobat di Malaysia pada 2029 sebanyak 1,2 juta orang dan 670 ribu dari Indonesia.&nbsp;Farah menyebutkan jumlah rumah sakit di Malaysia sekitar 200, namun hanya 87 yang masuk dalam MHTC atau Malaysia Healthcare. Hanya rumah sakit MHTC yang ditunjuk melayani pasien dari negara lain, karena dianggap telah memiliki fasilitas mumpuni.&nbsp;Rumah sakit itu tersebar di 9 negara bagian, sehingga bisa diakses oleh para wisatawatan, atau warga negara asing yang berkunjung.&nbsp;MHTC menetapkan standar pelayanan dan fasilitas, termasuk biaya perawatan. “Mereka tidak bisa sesukanya menerapkan tarif. Semua tarif perawatan ditetapkan oleh pemerintah,” imbuh Farah.&nbsp;MHTC mulai menjajaki kerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), sehingga mulai tahun depan, akan ada kerja sama antar dokter dan antar rumah sakit. “Nantinya pasien dari Indonesia bisa melanjutkan perawatan atau pemeriksaan lanjutan di Indonesia,” kata Farah. &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;Selama bertahun-tahun, Malaysia telah mengembangkan medhical tourist. Mereka menggabungkan paket pariwisata dengan medichal check-up. &nbsp;###&nbsp; &nbsp;&nbsp;

Para pelakau industri pariwisata di Balikpapan dan Serawak menggelar pertemuan yang difasilitasi Serawak Tourism Board. 

serawak tourism board 1.jpeg

&nbsp;IBUKOTAKINI.COM – Serawak Tourism Board menggelar promosi pariwisata sekaligus business networking dengan para pelaku industri pariwisata Kota Balikpapan. 

Berharap Ada Penerbangan Langsung, Tingkatkan Wisawatan Balikpapan dan Serawak