<figure class="image"><img src="https://ik.trn.asia/uploads/2025/03/1741400617321.png"></figure>IBUKOTAKINI.COM - Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Mudyat Noor, memaparkan visi besar pembangunan PPU 2025–2029: “Berkolaborasi Membangun Penajam Paser Utara yang Unggul, Berkeadilan, Sejahtera, dan Berdaya Saing sebagai Gerbang Ibu Kota Nusantara.”&nbsp;Menurut Mudyat, visi ini lahir dari kesadaran strategis bahwa PPU kini memegang peran vital sebagai pintu gerbang utama menuju Ibu Kota Negara (IKN).&nbsp;“Pembangunan di PPU tidak boleh tertinggal dari IKN. Harus merata, berkelanjutan, dan berdampak langsung bagi masyarakat,” tegasnya.&nbsp;Ia mengungkapkan tantangan nyata yang dihadapi adalah memastikan integrasi pembangunan PPU dan IKN agar tidak terjadi ketimpangan.&nbsp;“Sangat ironis jika IKN megah berdiri, tetapi daerah sekitarnya tertinggal,” tuturnya dalam Podcast di salah satu Media Nasional di Jakarta pada Selasa, 1 Juli 2025.&nbsp;BACA JUGA:<blockquote><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://ibukotakini.com/read/pengembang-perumahan-wajib-taat-pemkab-ppu-awasi-ketat-infrastruktur-kawasan">https://ibukotakini.com/read/pengembang-perumahan-wajib-taat-pemkab-ppu-awasi-ketat-infrastruktur-kawasan</a></blockquote>Untuk menjawab tantangan tersebut, Mudyat mengatakan bahwa Pemkab PPU kini mengintensifkan sinkronisasi kebijakan dengan pemerintah pusat, provinsi, dan Otorita IKN (OIKN). Fokus utama diarahkan pada pembangunan infrastruktur dasar, peningkatan layanan publik seperti pendidikan dan kesehatan, penguatan konektivitas wilayah, hingga pengembangan sektor lokal unggulan.&nbsp;Tak hanya itu, Pemkab PPU juga telah mengusulkan skema kompensasi fiskal khusus kepada pemerintah pusat. Skema ini diharapkan menjadi bentuk keadilan fiskal atas beban tambahan PPU sebagai daerah penyangga langsung IKN.&nbsp;“Dana transfer berbasis kinerja IKN dan alokasi dana pusat sangat penting untuk membiayai pengendalian dampak sosial-lingkungan serta pemerataan pembangunan yang beririsan langsung dengan IKN,” jelasnya.&nbsp;Mudyat menambahkan pentingnya tata kelola pemerintahan yang modern dan akuntabel. Pemkab PPU saat ini tengah mendorong transformasi layanan publik berbasis digital melalui sistem satu data. Setiap OPD diwajibkan menyusun indikator SMART dan kontrak kerja berbasis outcome, serta membuka ruang partisipasi masyarakat dalam evaluasi kebijakan publik.&nbsp;BACA JUGA:<blockquote><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://ibukotakini.com/read/hut-bhayangkara-ke-79-bupati-ppu-sinergi-kunci-dukung-ikn">https://ibukotakini.com/read/hut-bhayangkara-ke-79-bupati-ppu-sinergi-kunci-dukung-ikn</a></blockquote>“Kita ingin semua program benar-benar terukur dan transparan. Setiap kebijakan harus bisa dipertanggungjawabkan karena anggaran yang digunakan adalah milik rakyat,” tandasnya.&nbsp;Lebih jauh, Mudyat menyebutkan target besar pemerintahannya adalah menjadikan PPU sebagai daerah yang mandiri, inklusif, dan terdepan di gerbang IKN. Untuk itu, peningkatan kualitas SDM, daya saing ekonomi lokal, dan tata kelola pemerintahan yang berintegritas menjadi prioritas.&nbsp;“Kita hanya punya satu kesempatan untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. Ini bukan sekadar soal infrastruktur, tapi soal keadilan sosial dan keberlanjutan,” urainya.&nbsp;Menutup sesi podcast, Mudyat menyampaikan pesan inspiratif kepada seluruh elemen masyarakat. Ia mengajak semua pihak menjaga semangat kolaborasi dan gotong royong demi masa depan bersama.&nbsp;“Kita adalah rumah pertama IKN. Mari jadi contoh, bukan penonton,” pungkasnya. (Adv/Diskominfo) &nbsp;

Bupati PPU Mudyat: Pembangunan PPU Tidak Boleh Tertinggal 

1000015343.jpg

IBUKOTAKINI.COM —Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Mudyat Noor, menjadi sorotan publik nasional usai tampil sebagai tamu spesial dalam podcast Teras Negeri prod