IBUKOTAKINI.COM - Anak merupakan generasi penerus bangsa yang seharusnya tumbuh dengan pendidikan dan kasih sayang, bukan dipaksa bekerja di jalanan.&nbsp;Namun di Balikpapan, fenomena anak berjualan tisu di lampu merah masih ditemukan. Praktik ini bukan sekadar pelanggaran ketertiban, melainkan bisa masuk ranah pidana karena mengandung unsur eksploitasi anak.Kepala Satpol PP Balikpapan, Budi Liliono, mengatakan masih menjumpai anak-anak yang berjualan tisu di lampu merah. Mereka diamankan lalu diserahkan ke Dinas Sosial (Dinsos) untuk pembinaan.&nbsp;Namun, jika orang tua terbukti tetap mempekerjakan anak setelah diberikan peringatan, kasusnya bisa dibawa ke ranah hukum.“Eksploitasi anak sudah masuk tindak pidana. Jadi bukan sekadar kami tertibkan, tapi bisa berlanjut ke kepolisian kalau orang tua tidak mengindahkan peringatan,” tegas Budi, Jumat 19 September 2025.Budi menyebut laporan dari masyarakat menjadi pintu masuk utama dalam penindakan.&nbsp;“Kalau ada laporan anak-anak itu mengganggu lalu lintas atau aktivitas masyarakat, kami segera tindak. Biasanya yang diamankan itu orang yang sama berulang kali,” ujarnya.BACA JUGA:<blockquote><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://ibukotakini.com/read/25-661-siswa-di-balikpapan-terima-manfaat-program-makan-bergizi-gratis">25.661 Siswa di Balikpapan Terima Manfaat Program Makan Bergizi Gratis - ibukotakini.com</a></blockquote>Kepala Dinas Sosial Kota Balikpapan Edy Gunawan, meminta orang tua membuat surat pernyataan agar tidak lagi menurunkan anak ke jalan. Namun, kendala muncul karena belum ada tempat penampungan permanen bagi anak jalanan.Di mana praktik melibatkan anak untuk bekerja di jalan termasuk bentuk eksploitasi.&nbsp;“Anak-anak itu seharusnya sekolah, bukan menjadi pedagang tisu. Karena itu masyarakat juga perlu diedukasi soal aturan ini,” katanya.Untuk mencegah hal tersebut, Dinsos bersama lintas sektor terus mendorong berbagai program pemberdayaan keluarga.&nbsp;Bentuknya mulai dari pelatihan keterampilan, pemberian bantuan modal usaha, hingga memanfaatkan dukungan program pemerintah provinsi, salah satunya Ekonomi Kreatif (Ekraf).“Kami ingin bantu keluarga agar kondisi ekonominya lebih baik, sehingga anak-anak bisa kembali bersekolah. Kalau ekonomi keluarga membaik, anak tidak perlu lagi berada di jalan,” imbuhnya.BACA JUGA:<blockquote><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://ibukotakini.com/read/tabung-gas-sampai-onderdil-mobil-dicuri-warga-klandasan-ulu-gelisah">Tabung Gas sampai Onderdil Mobil Dicuri, Warga Klandasan Ulu Gelisah - ibukotakini.com</a></blockquote>Menurut dia, langkah represif semata seperti penertiban tidak cukup untuk menyelesaikan persoalan. Sebab, meski anak-anak sempat diamankan dan dikembalikan kepada orang tua, banyak di antara mereka yang kembali lagi ke jalan karena kebutuhan ekonomi belum terpenuhi.Sebagai solusi sementara, Dinsos menampung anak-anak jalanan di penampungan sementara Taruna Siaga Bencana (Tagana).&nbsp;Di sana, petugas melakukan asesmen untuk mengetahui alasan anak turun ke jalan sekaligus memberikan motivasi agar mereka mau kembali bersekolah.“Tidak semua berhasil, tapi yang penting jangan berhenti berusaha. Kami terus berupaya agar anak-anak ini tidak kehilangan harapan,” jelasnya.Ia menambahkan, jumlah anak jalanan di Balikpapan memang tidak sebanyak tahun-tahun sebelumnya, namun persoalannya belum sepenuhnya hilang.&nbsp;“Tantangan utamanya adalah bagaimana memastikan anak-anak tetap berada di bangku sekolah dan tidak kembali ke jalan,” tandasnya.Ia menyebut perlunya kesadaran masyarakat untuk berperan aktif dalam pencegahan.&nbsp;Laporan masyarakat, menurut dia, sangat membantu pemerintah dalam menindaklanjuti dugaan eksploitasi anak yang sering kali luput dari pengawasan petugas.“Ini bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab bersama. Dengan kepedulian semua pihak, kita bisa memutus rantai eksploitasi anak di Balikpapan,” pungkasnya. ***

MAS ADIT.png

Kepala Satpol PP Balikpapan, Budi Liliono sebut Cegah Eksploitasi Anak, Balikpapan Gencarkan Program Pendidikan

WhatsApp Image 2025-09-19 at 18.08.15.jpeg

 IBUKOTAKINI.COM - Anak merupakan generasi penerus bangsa yang seharusnya tumbuh dengan pendidikan dan kasih sayang, bukan dipaksa bekerja di jalanan.&nbsp;Namu