<a href="ibukotakini.com">IBUKOTAKINI.COM </a>– Pandemi Covid-19 yang menghantam dunia selama dua tahun lebih, masih dirasakan dampaknya hingga saat ini. Ada yang masih terpuruk, namun tak sedikit yang mampu bangkit lebih kuat. Para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kota Balikpapan, termasuk dalam kelompok kedua: bangkit dan berlari. Kenapa begitu? &nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;Daniel Hasugian masih ingat betul, bagaimana usahanya berkembang pesat selama sepuluh tahun sejak didirikan. Ia berhasil mempekerjakan hingga puluhan karyawan. &nbsp;Namun pada 2015, secara tiba-tiba usahanya drop. Pesanan kuenya anjlok, sehingga terpaksa memangkas pekerja.&nbsp;“Pada 2015 itu kita mengalami krisis akibat jatuhnya harga batu bara. Sehingga banyak perusahaan batu bara yang tutup, padahal banyak konsumen kami dari sana,” kata Daniel yang membuka usaha kue kotakan pada 2005.&nbsp;Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, pada saat bersamaan, harga minyak dunia juga turun. Situasi itu membuat usahanya semakin sulit.&nbsp;“Kita tahu di Balikpapan yang punya uang dan yang menjadi segmentasi kami, selain orang tambang, adalah migas. Dan itu dua-duanya sedang turun, sehingga kami juga menurun,” ungkap Daniel, Jumat 30 September 2022.&nbsp;Daniel mengaku pernah mencapai omzet rata-rata Rp 10 juta dalam sehari. Namun semenjak krisis, “Dapat Rp 3 juta saja &nbsp;sudah bagus,” ujar pemilik usaha beralamat di Jalan Jenderal Sudirman Balikpapan ini.&nbsp;Krisis yang dialami industri pertambangan memicu kreativitas Daniel. “Saya menciptakan produk, namanya Brownies Batubara. Itu sebenarnya sebuah doa, sebuah harapan supaya batu bara pulih lagi, jaya lagi, sehingga pesanan datang lagi” kata mantan kontraktor itu.Situasi mulai membaik ketika harga komoditas kembali naik pada 2018. Namun belum sempat bernapas, &nbsp;guncangan lebih besar datang pada 2020. Pemerintah memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat untuk mencegah penularan Covid-19.&nbsp;Sama seperti pelaku usaha lainnya, Daniel juga sempat menghentikan usahanya. Hingga pada awal 2022, pemerintah mulai memberi kelonggaran kegiatan masyarakat.Daniel mengatakan, pesanan kue produknya terus meningkat seiring dengan sejumlah proyek di Balikpapan. “Saat ini pesanan snack box mulai normal lagi. Sudah banyak acara digelar,” kata Daniel yang dijumpai di Sentra Industri Kecil Teritip, baru-baru ini. &nbsp;&nbsp;&nbsp;Daniel mengaku keberadaan proyek perluasan kilang Pertamina Balikpapan, menjadi salah satu pemicu kenaikan pesanan kue produksinya.&nbsp;“Pertamina itu salah satu konsumen terbesar kami selain Pemkot Balikpapan,” ujarnya. Saat ini, Daniel mengakui omzetnya jauh lebih besar dibandingkan tahun 2015 ke atas. &nbsp;&nbsp;Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kalimantan Timur,&nbsp;Ernawaty Gaffar mengakui, proyek perluasan kilang Pertamina Balikpapan memberikan dampak positif ke pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). &nbsp;&nbsp;&nbsp;“Dampak langsungnya dirasakan para pedagang makanan di sekitar proyek, para pemilik kontrakan, sampai penjual minuman dan konter pulsa,” kata Erna, baru-baru ini.&nbsp;<figure class="image"><img src="https://ik.imagekit.io/tk6ir0e7mng/uploads/2022/11/1668094677753.jpeg"><figcaption>Ketua IWAPI Kaltim, Ernawaty Gaffar, mendampingi pelaku UMKM dalam sebuah kegiatan pameran. Foto: Ferry Cahyanti/Ibukotakini.com</figcaption></figure>Namun dampak lainnya turut dirasakan pelaku UMKM di seluruh Kalimantan Timur, melalui pemberian bantuan modal usaha. &nbsp;IWAPI Kaltim yang memiliki lebih dari 20&nbsp;ribu UMKM binaan dipercaya menyalurkan bantuan modal kerja senilai Rp 10 miliar. Bantuan itu sebagai upaya memberdayakan pelaku usaha yang terdampak pandemi.&nbsp;&nbsp;“Tahun lalu IWAPI mengelola anggaran bantuan dana bergulir sebesar Rp 10 miliar yang disalurkan kepada pelaku UMKM di seluruh DPC IWAPI Kaltim.&nbsp;Setiap UMKM yang terdata di instansi pemerintah&nbsp;bisa memperoleh bantuan sekitar 2,4 juta,” imbuhnya.&nbsp;Sementara pinjaman lunak tanpa bunga selama tiga tahun diberikan mulai Rp 25 juta sampai&nbsp;Rp 200 juta.&nbsp;&nbsp;Melalui pinjaman lunak itu, IWAPI dapat&nbsp;meningkatkan kapasitas UMKM, sehingga&nbsp;bisa melakukan&nbsp;ekspor.&nbsp;&nbsp;Menurut Ernawaty, bagi UMKM yang lolos kurasi daerah, akan dibantu pemasaran ke berbagai instansi. Syaratnya lolos mutu pengepakan, bahan dan izin, sertifikat&nbsp;halal, dan sertifikasi kesehatan. Kurasi dilakukan masing-masing badan. untuk BPOM akan melakuk kurasi kualitas mutu, serta sertifikat halal dari MUI atau Sucofindo.Unit Manager Communication, Relation &amp; CSR MOR VI Pertamina Regional Kalimantan, Susanto August Satria mengatakan program kemitraan dengan pelaku UMKM&nbsp;merupakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial lingkungan kepada masyarakat di sekitar wilayah operasional perusahaan.&nbsp;<figure class="image"><img src="https://ik.imagekit.io/tk6ir0e7mng/uploads/2022/01/1641817768596.jpeg"><figcaption>Proyek Pengembangan Kilang Balikpapan. Foto: Dokumentasi Pertamina</figcaption></figure>“Melalui program ini, kami berharap dapat membantu meningkatkan taraf hidup ekonomi masyarakat,” kata Satria.&nbsp;Pertamina, ujar Satria, juga akan selalu fokus melakukan pembinaan kepada pelaku UMKM, mulai dari pameran, workshop, pelatihan hingga sertifikasi usaha.&nbsp;“Pertamina Regional Kalimantan sendiri sampai saat ini sudah memiliki lebih kurang 2500 mitra binaan yang tersebar di 5 provinsi di Kalimantan, mulai dari sektor perdagangan, industri, jasa, peternakan, pertanian, perikanan dan perkebunan," terangnya.&nbsp;Dalam kesempatan terpisah, Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud menyebut secara historis, tren pertumbuhan ekonomi Balikpapan berada di atas Kaltim. Hal itu, salah satunya didorong oleh proyek perluasan kilang.&nbsp;“Pertumbuhan ekonomi Balikpapan tahun 2021 sebesar 4,56%, didorong oleh beberapa faktor seperti&nbsp;proyek RDMP, pembangunan akses IKN dan proyek strategis nasional, serta menguatnya permintaan domestik seiring pemulihan pasca Covid-19,” kata Rahmad Mas’ud, pada Lokakarya dan Rapat Kerja Visi Keilmuan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman, 28 September 2022. ###

Danieal Hasugian, pengusaha Brownies Batubara yang mampu bangkit dari pandemi Covid-19. Foto: Ferry Cahyanti/Ibukotakini.com

rdmp

IBUKOTAKINI.COM - Proyek RDMP Pertamina Balikpapan turut mempercepat pemulihan perekonomian masyarakat, termasuk pelaku usaha mikro kecil dan menengah. 

Cerita Daniel dan Ribuan UMKM Kaltim Selamat dari Kebangkrutan Akibat Pandemi