IBUKOTAKINI.COM – Forum Davos Musim Panas 2025, ajang bergengsi tahunan yang digelar World Economic Forum (WEF), menjadi panggung strategis bagi China untuk memamerkan kekuatan inovasi teknologi, khususnya di sektor kecerdasan buatan (AI).Dengan tema besar transformasi global berbasis digital, China menunjukkan kemajuan pesat dalam pemanfaatan AI untuk menggerakkan industri, membentuk ekosistem inovatif, hingga memperkuat daya saing ekonomi nasionalnya.“China mendorong transformasi global dengan inovasi dan momentum digital,” ujar Yan Bing, Wakil Dekan Sekolah Ekonomi Universitas Nankai, seperti dikutip dari Xinhua, Senin (30/6/2025).Salah satu sorotan visual forum ini adalah lukisan minyak digital interaktif berbasis AI yang menampilkan lanskap budaya dan ekologis khas Tianjin. Instalasi ini menyimbolkan integrasi teknologi tinggi dengan kearifan lokal, sekaligus menegaskan peran AI sebagai jembatan antara modernitas dan nilai budaya.Diskusi seputar AI mendominasi forum, dengan teknologi seperti ChatGPT versi terbaru, AIGC (Artificial Intelligence Generated Content), hingga model AI lokal seperti DeepSeek asal China, menjadi contoh revolusi teknologi yang kini tengah berlangsung.BACA JUGA:<blockquote><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://ibukotakini.com/read/hotel-di-balikpapan-siap-sambut-ribuan-tamu-hut-dekranas-ke-45">Hotel di Balikpapan Siap Sambut Ribuan Tamu HUT Dekranas ke-45 - ibukotakini.com</a></blockquote>“AI akan membawa revolusi industri baru. Semua produk dan bisnis akan dibentuk ulang,” tegas Gong Ke, Direktur Eksekutif Pengembangan Kecerdasan Buatan China, Universitas Nankai.WEF juga meluncurkan daftar 10 teknologi terobosan 2025, di antaranya penginderaan kolaboratif dan penandaan air generatif, yang sebagian telah diimplementasikan oleh perusahaan-perusahaan China.Industri AI di Negeri Tirai Bambu kini telah menyentuh nilai 700 miliar yuan (sekitar USD 97,7 miliar) pada 2024, dengan pertumbuhan tahunan di atas 20%. AI diterapkan luas di berbagai sektor: dari manufaktur canggih, layanan kesehatan, kota pintar, hingga transportasi otonom.Perusahaan seperti Fitow memanfaatkan AI untuk menciptakan digital twin dalam satu menit, membantu simulasi real-time yang vital di industri otomotif. Sementara Baidu mengembangkan AI yang mampu merespons kondisi darurat, seperti bencana alam atau navigasi ekstrem.Pemerintah China juga memainkan peran sentral lewat dukungan kebijakan strategis yang mendorong pemanfaatan AI di berbagai sektor, mulai dari kendaraan energi baru, robotik, hingga perangkat rumah pintar.Contoh konkret transformasi industri tradisional terlihat di pabrik komponen jalur kereta Lanzhou-Hezuo, yang kini beroperasi menggunakan robot 5G, memproduksi lebih dari 5.000 komponen per hari dua kali lebih efisien dari metode konvensional.“Kita melihat bagaimana China membangun ekosistem inovasi, mempercepat transisi energi, dan memimpin adopsi teknologi tinggi,” ungkap Mirek Dusek, Managing Director WEF.Melalui Forum Davos Musim Panas 2025, China tidak hanya menampilkan pencapaian teknologinya, tetapi juga menyampaikan pesan bahwa masa depan industri global akan sangat ditentukan oleh kecanggihan AI dan kolaborasi lintas negara dalam menghadapi revolusi digital. ***

MAS ADIT.png

China Unjuk Gigi Inovasi AI di Forum Davos Musim Panas 2025

AI.jpeg

 IBUKOTAKINI.COM – Forum Davos Musim Panas 2025, ajang bergengsi tahunan yang digelar World Economic Forum (WEF), menjadi panggung strategis bagi China untuk me