IBUKOTAKINI.COM - Tiga warga negara asing (WNA) asal Nigeria resmi dipindahkan dari Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Jakarta ke Rudenim Balikpapan. Mereka diduga telah tinggal secara ilegal di Indonesia selama bertahun-tahun, bahkan ada yang sejak 2017.Ketiganya masing-masing berinisial EDC, OE, dan EU. Mereka kini menjalani masa pendetensian di Balikpapan sambil menunggu proses deportasi ke negara asal.“Mereka ditahan karena tidak memiliki dokumen perjalanan dan visa yang sah,” ungkap Kepala Rudenim Balikpapan, Danny Ariana, saat konferensi pers di kantor Rudenim Balikpapan, Jalan Sosial, Lamaru, Kamis 3 Juli 2025.Danny menjelaskan, pemindahan ini merupakan bagian dari pelaksanaan fungsi Rudenim Balikpapan sebagai tempat penampungan sementara bagi orang asing yang dikenai Tindakan Administratif Keimigrasian (TAK). Hal ini sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 119 ayat (1) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian.“Mereka sebelumnya ditangani Kantor Imigrasi Tanjung Priok, kemudian dipindahkan ke Jakarta, dan kini ke Balikpapan karena faktor distribusi kapasitas detensi secara nasional,” jelasnya.BACA JUGA:<blockquote><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://ibukotakini.com/read/lapas-balikpapan-geledah-kamar-hunian-jelang-lebaran">Lapas Balikpapan Geledah Kamar Hunian Jelang Lebaran - ibukotakini.com</a></blockquote>Rudenim Balikpapan, lanjut Danny, juga berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Imigrasi untuk mempercepat proses deportasi, termasuk upaya pemenuhan dokumen dari kedutaan besar Nigeria.“Ketiganya akan kami tempatkan dalam daftar penangkalan selama 10 tahun sebagai sanksi keimigrasian,” tegas Danny.Sementara itu, Kepala Rudenim Jakarta, Slamet Wahyuni, menambahkan bahwa pemindahan ini juga dilakukan untuk mengurangi kepadatan hunian dan mencegah gangguan keamanan antardeteni.“Sejak Maret 2025, kami telah memindahkan beberapa deteni ke Rudenim Surabaya, Semarang, dan Balikpapan. Di Jakarta, jumlah WNA asal Afrika, khususnya Nigeria, cukup tinggi dan ini dikhawatirkan menimbulkan potensi gesekan,” kata Slamet.Ia menjelaskan, ketiga WNA Nigeria ini ditangkap dalam Operasi Wira Waspada oleh Direktorat Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian, bekerja sama dengan sejumlah kantor imigrasi di Jakarta.“Mereka tidak bisa menunjukkan dokumen sah saat ditangkap. Satu orang tinggal di Indonesia sejak 2017, satu sejak 2018, dan satu lagi sejak 2022,” ujarnya.BACA JUGA:<blockquote><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://ibukotakini.com/read/upaya-keadilan-pbhi-dan-33-tokoh-ajukan-amicus-curiae-untuk-alex-denni">PBHI dan 33 Tokoh Ajukan Amicus Curiae untuk PK Alex Denni - ibukotakini.com</a></blockquote>Proses deportasi, kata Slamet, masih mengalami kendala teknis, terutama menyangkut verifikasi kewarganegaraan dari Kedutaan Besar Nigeria di Jakarta yang disebut lamban merespons.“Kami juga harus mengikuti prosedur. Tiket kepulangan itu wajib ditanggung oleh deteni. Kalau mereka sakit parah, baru kami bisa minta bantuan ke Ditjen Imigrasi,” tambahnya.Menurut Slamet, selama ini sebagian besar WNA asal Afrika yang ditahan di Indonesia bukan karena kejahatan pidana, melainkan karena pelanggaran administratif seperti overstay dan tidak memiliki izin tinggal sah.“Ketiga WNA yang sekarang ada di Balikpapan ini juga tidak terkait dengan kasus kriminal atau narkoba,” tegasnya.Ketiganya kini berada di bawah pengawasan petugas Rudenim Balikpapan hingga proses pemulangan ke negara asal rampung. Pihak Rudenim memastikan seluruh hak dasar mereka tetap dipenuhi selama masa detensi. ***

MAS ADIT.png

Diduga Tinggal Ilegal, Tiga WNA Nigeria Dipindah ke Rudenim Balikpapan 

WhatsApp Image 2025-07-03 at 20.27.58.jpeg

 IBUKOTAKINI.COM - Tiga warga negara asing (WNA) asal Nigeria resmi dipindahkan dari Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Jakarta ke Rudenim Balikpapan. Mereka didu