IBUKOTAKINI.COM – Ketua&nbsp;<a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/search?q=satgas+penanganan+covid">Satgas</a>&nbsp;Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Dr. Zubairi Djoerban menyatakan Indonesia saat ini sudah memasuki gelombang ketiga&nbsp;<a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/search?q=covid-19">COVID-19</a>.&nbsp;Kenaikan kasus COVID-19 yang tengah berlangsung menjadi indikasi bahwa Indonesia sudah memasuki gelombang ketiga COVID-19 setelah sebelumnya gelombang kedua terjadi akibat varian Delta.&nbsp;Prof. Zubairi Djoerban mengatakan, selain adanya kenaikan kasus COVID-19 yang berlangsung setiap hari,&nbsp;Bed Occupancy Rate&nbsp;(BOR) atau persentase keterisian tempat tidur dan&nbsp;positivity rate&nbsp;pun mengalami turut mengalami peningkatan.&nbsp;Ditambah lagi, munculnya klaster-klaster kasus pun menjadi salah satu pertanda bahwa gelombang ketiga COVID-19 sedang menerpa Indonesia.&nbsp;&nbsp;“Bagi yang mengira kita telah masuk gelombang tiga, ya, kita telah ‘berhasil’ memasukinya. Kasus naik tiap hari, BOR dan&nbsp;positivity rate&nbsp;juga, ditambah lagi klaster,” kata Prof. Zubairi sebagaimana dikutip dari situs resmi IDI, Rabu, 2 Februari 2022.&nbsp;<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://ibukotakini.com/read/kasus-covid-19-melonjak-balikpapan-mulai-pembatasan-kegiatan">https://ibukotakini.com/read/kasus-covid-19-melonjak-balikpapan-mulai-pembatasan-kegiatan</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://ibukotakini.com/read/kenaikan-harga-kelompok-makanan-minuman-berikan-andil-inflasi-januari-2022">https://ibukotakini.com/read/kenaikan-harga-kelompok-makanan-minuman-berikan-andil-inflasi-januari-2022</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://ibukotakini.com/read/tambah-varian-paket-telkomsel-hadirkan-kebebasan-pilih-kuota">https://ibukotakini.com/read/tambah-varian-paket-telkomsel-hadirkan-kebebasan-pilih-kuota</a></li></ul>Meski gelombang baru COVID-19 kerap kali menimbulkan kekhawatiran, Prof. Zubairi mengimbau kepada masyarakat supaya tidak panik. Menurutnya, gelombang ketiga COVID-19 yang dipicu oleh varian&nbsp;<a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://www.trenasia.com/search?q=omicron">Omicron&nbsp;</a>itu bisa diatasi sebelum keadaan semakin memburuk.&nbsp;“Jangan panik, kita bisa atasi sebelum jadi lebih buruk. Pemutusan rantai penularan harus dilakukan cepat dan efisien,” imbau Prof. Zubairi yang dikutip Tren Asia Media Berjejaring Ibukotakini.com.Lewat akun Instagram-nya, Prof. Zubairi menyatakan harapan agar masyarakat tetap waspada. Ia juga mengingatkan pihak pemerintah untuk mengurung niatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dan mengusulkan supaya kegiatan belajar mengajar tetap dilaksanakan secara virtual untuk sementara.Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 yang tercatat di&nbsp;<a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="http://covid19.go.id/">covid19.go.id</a>, terhitung penambah 16.021 kasus baru pada 1 Februari 2022. Dengan tambahan kasus baru itu, hingga saat ini ada 4.369.391 kasus jika dihitung dari kasus pertama yang terjadi pada 2 Maret 2020.&nbsp;&nbsp;

1631784527729.jpeg

IBUKOTAKINI.COM – Ketua&nbsp;Satgas&nbsp;Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Dr. Zubairi Djoerban menyatakan Indonesia saat ini sudah memasu

Kasus Baru Covid-19 Melonjak, IDI Sebut Masuk Gelombang Ketiga