IBUKOTAKINI.COM - Siapa bilang mengelola sampah harus rumit? Di Balikpapan, warga diajak mulai memilah plastik dari rumah, lalu menyedekahkannya lewat kotak kawat terbuka yang diletakkan di lingkungan RT. Praktis, murah, dan langsung terlihat manfaatnya.Konsep ini diperkenalkan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Balikpapan lewat program bernama sedekah sampah.“Kotak kawat ini sederhana, tapi efektif. Warga langsung tahu bahwa isinya hanya untuk sampah plastik. Jadi tidak ada lagi alasan mencampur,” kata Kepala DLH Balikpapan, Sudirman Djayaleksana, Minggu 29 Juni 2025.Beberapa wilayah seperti Kampung Bungas di Kelurahan Gunung Sari Ilir bahkan sudah rutin menjalankan metode ini.Warganya terbiasa membawa botol dan plastik ke kotak sedekah yang ditaruh di titik kumpul.Menurut Sudirman, pendekatan ini justru lebih diterima masyarakat ketimbang model pemilahan tiga warna yang selama ini disosialisasikan.“Kalau merah, kuning, biru itu bagus, tapi masih banyak yang bingung. Sementara kotak kawat ini kelihatan isinya. Jadi warga langsung paham,” ujarnya.BACA JUGA:<blockquote><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://ibukotakini.com/read/perumahan-dan-hotel-di-balikpapan-wajib-kelola-sampah-sendiri">Perumahan dan Hotel di Balikpapan Wajib Kelola Sampah Sendiri - ibukotakini.com</a></blockquote>DLH telah menyiapkan 200 unit kotak kawat untuk disebar ke berbagai RT dan kelurahan. Namun itu baru tahap awal.Sudirman menyebut kebutuhan ideal mencapai 2.000 unit agar seluruh lingkungan di kota ini bisa ikut serta.“Makanya kami gandeng perusahaan juga. Sudah komunikasi dengan Pertamina lewat program TJSL. Harapannya ada kolaborasi lebih besar,” tambahnya.Yang menarik, istilah sedekah sampah ternyata dipilih bukan tanpa alasan. Bagi warga yang mungkin belum terbiasa menyumbang uang, menyumbangkan sampah plastik justru terasa lebih ringan. Apalagi plastik bekas masih punya nilai jual jika dikumpulkan.“Nanti hasilnya bisa dikelola RT untuk kegiatan lingkungan. Jadi tetap kembali ke masyarakat,” jelasnya.Sudirman juga menekankan pentingnya kebiasaan kecil dari rumah. Salah satunya adalah menyediakan satu kantong khusus untuk plastik.&nbsp;BACA JUGA:<blockquote><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://ibukotakini.com/read/pesisir-balikpapan-hasilkan-sampah-9-ton-per-hari">Pesisir Balikpapan Hasilkan Sampah 9 Ton per Hari - ibukotakini.com</a></blockquote>“Enggak usah langsung sempurna. Mulai dari satu kantong plastik di dapur, itu sudah sangat membantu,” tuturnya.Hingga saat ini, total sampah di Balikpapan mencapai 500 ton per hari. Dari jumlah itu, baru sekitar 120 ton (30 persen) yang berhasil dikurangi lewat berbagai program."Target DLH adalah menurunkan angka itu hingga 50 persen pada akhir tahun 2025," paparnya.Ia berharap semangat warga untuk ikut memilah plastik dari rumah bisa terus tumbuh. Bukan sekadar karena aturan, tapi karena sadar bahwa sampah bisa membawa manfaat bila dikelola dengan benar.“Yang penting itu kejujuran. Jujur untuk tidak mencampur, jujur untuk mulai berubah dari hal kecil. Kalau semua RT bisa jalan, ini akan sangat besar dampaknya,” pungkas Sudirman. ***

MAS ADIT.png

Sampah Plastik.png

 IBUKOTAKINI.COM - Siapa bilang mengelola sampah harus rumit? Di Balikpapan, warga diajak mulai memilah plastik dari rumah, lalu menyedekahkannya lewat kotak ka

Kotak Kawat di Tiap RT, Cara Baru Balikpapan Kurangi Sampah Plastik