IBUKOTAKINI.COM – Dua pekan pasca larangan ekspor bahan baku, harga sebagian minyak goreng mulai turun. Namun untuk kemasan tertentu, bahan pokok masyarakat Indonesia itu justru mengalami kenaikan. Berdasarkan pantauan Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop), minyak goreng curah turun menjadi Rp16.833 per liter dari sebelumnya Rp 20.217.

Sedangkan minyak goreng kemasan premium naik mencapai Rp 30.200 per liter. Begitu juga minyak kemasan sederhana naik menjadi Rp 28.833 per liter.

Kenaikan juga terjadi pada beras premium, naik mencapai Rp 13.749 per kilogram. Gula pasir naik menjadi Rp 16.100 per kilogram. Tepung terigu juga naik mencapai Rp 12.400 per kilogram dan bawang putih naik Rp 32.250 per kilogram dari sebelumnya Rp 31.250 per kilogram.

Kepala Disperindagkop Yadi Sobyan Noor mengimbau masyarakat tidak panik dengan membeli kebutuhan pokok secara berlebihan, yang bisa memicu kenaikan harga.

• https://ibukotakini.com/read/kppu-menduga-terjadi-pelanggaran-kasus-minyak-goreng
• https://ibukotakini.com/read/gunakan-minyak-goreng-curah-masyarakat-diminta-pakai-kemasan-higienis
• https://ibukotakini.com/read/kppu-pastikan-bongkar-dugaan-kartel-minyak-goreng

“Stok kebutuhan pokok sehari-hari ada. Karena, per 13 Mei 2022, stok pangan penting masih tercukupi,” katanya. Yadi mengatakan, meski terjadi kenaikan, harga di pasaran masih terjangkau. "Meski naik, tapi tidak begitu tinggi dan stok pun ada," ucap mantan Kepala Biro Humas Setdaprov Kaltim ini.

Yadi mengungkapkan, sejumlah komoditas mengalami penurunan harga. Cabai merah besar misalnya, dari Rp 56.714 menjadi Rp 46.667 per kilogram. Cabai merah keriting turun menjadi Rp 41.417 dari harga Rp 46.073. Begitu juga cabai rawit merah turun Rp 42.083 sebelumnya Rp 55.328 per kilogram. Sementara harga beras medium Rp11.543 per kilogram, maka per 13 Mei 2022 turun menjadi Rp11.059 per kilogram.

"Kita bersyukur sejumlah komoditi kebutuhan pokok masyarakat turun. Mudahan ini terjangkau," imbuh Yadi dalam keterangan resmi.

Saat ini stok minyak goreng di Kalimantan Timur lebih dari cukup. Sejumlah perusahaan industri telah menyuplai kebutuhan mencapai 2.650,38 ton. *