IBUKOTAKINI.COM - Di balik langit Indonesia yang sibuk dengan lalu lintas penerbangan komersial, ada Pelita Air Service (PAS) yang sejak lama menjadi “sayap” industri migas. Kini, maskapai milik Pertamina tersebut tengah menghadapi babak baru: rencana merger dengan Garuda Indonesia.Wacana penggabungan Pelita Air dengan Garuda pertama kali mengemuka pada 2023. Tujuannya untuk menekan biaya operasional, memperkuat logistik, serta mengoptimalkan aset penerbangan BUMN. Kajian merger saat ini ditangani oleh Danantara, lembaga pengelola investasi BUMN.Hingga September 2025, belum ada tenggat waktu final. Namun keputusan akhir tetap berada di tangan Kementerian BUMN. Mantan Menteri BUMN Erick Thohir sempat menegaskan, merger ini akan menjadi langkah strategis untuk memperkuat daya saing industri penerbangan nasional.Jika terealisasi, Garuda akan mendapat tambahan armada dan jaringan dari Pelita Air, sementara Pelita bisa melepas bayang-bayang bisnis non-inti Pertamina. Pertamina sendiri belakangan menegaskan akan fokus ke energi fosil dan terbarukan, sehingga Pelita Air masuk dalam opsi dilepas atau digabungkan.BACA JUGA:<blockquote>https://ibukotakini.com/read/analisis-bsbk-sentimen-geser-fundamental</blockquote>Jejak Panjang Pelita AirPelita Air lahir pada 1963 sebagai Pertamina Air Service, divisi transportasi udara untuk mendukung operasional migas. Pada 24 Januari 1970, unit ini resmi dipisahkan menjadi PT Pelita Air Service, meski tetap berada di bawah Pertamina.Awalnya, Pelita hanya melayani charter penerbangan migas. Namun seiring waktu, maskapai ini mulai membuka penerbangan berjadwal komersial domestik. Bahkan sempat berencana membuka rute internasional, meski akhirnya tertahan dinamika industri.Kini, setelah enam dekade beroperasi, Pelita Air memasuki babak krusial dalam sejarahnya. Apakah tetap terbang dengan identitas sendiri atau melebur ke dalam Garuda, maskapai ini telah menjadi bagian penting dari sejarah penerbangan Indonesia.Kilas Balik Pelita Air 1963: Berdiri sebagai divisi Pertamina Air Service 1970: Resmi menjadi PT Pelita Air Service 1970–2020: Fokus charter migas &amp; rute komersial 2023: Wacana merger dengan Garuda Indonesia mencuat 2025: Kajian merger ditangani Danantara, belum ada tenggat waktu &nbsp;

MAS ADIT.png

1000015897.jpg

Pelita Air Diambang Merger dengan Garuda, Ini Jejak PanjangnyaIBUKOTAKINI.COM - Di balik langit Indonesia yang sibuk dengan lalu lintas penerbangan komersial, a

Pelita Air Masuk Radar Merger, Ini Jejak Panjangnya