IBUKOTAKINI.COM – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Pemkab Kukar) terus berkomitmen untuk mengatasi permasalahan keterbatasan air bersih yang menjadi keluhan masyarakat di wilayah pesisir.&nbsp;Langkah awal, Pemkab Kukar akan memulai pemetaan kebutuhan air bersih di Kecamatan Muara Jawa, Samboja, dan Samboja Barat. Tujuan utamanya adalah memastikan bahwa setiap kecamatan memiliki sumber air bersih yang mandiri dan tidak lagi bergantung pada wilayah lain.Wakil Bupati Kukar, Rendi Solihin, menegaskan bahwa langkah ini merupakan upaya strategis untuk menciptakan keberlanjutan dalam penyediaan air bersih bagi seluruh masyarakat.&nbsp;“Kita ingin memastikan bahwa setiap kecamatan memiliki sumber air bersih sendiri, agar tidak lagi bergantung pada daerah lain. Pemetaan kebutuhan air bersih ini akan menjadi dasar untuk pembangunan fasilitas yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat,” ungkap Rendi Solihin pada Kamis, 16 Januari 2025.Salah satu fasilitas pengelolaan air bersih yang telah berhasil dibangun adalah di Handil 7, Kelurahan Muara Jawa Tengah. Fasilitas ini memiliki kapasitas untuk mengelola air bersih hingga 80 liter per detik.&nbsp;Rendi menyebutkan bahwa kapasitas ini masih belum sepenuhnya mencukupi kebutuhan seluruh masyarakat di Muara Jawa.BACA JUGA:<blockquote><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://ibukotakini.com/read/pemerintah-capai-rasio-desa-berlistrik-pln-wujudkan-pemerataan-energi">Pemerintah Capai Rasio Desa Berlistrik, PLN Wujudkan Pemerataan Energi - ibukotakini.com</a></blockquote>“Fasilitas ini sudah mampu memenuhi sekitar 80 persen kebutuhan air bersih masyarakat Muara Jawa, namun masih ada sedikit kekurangan,” tambahnya.Pemkab Kukar berencana untuk menambah kapasitas fasilitas tersebut sebesar 20 liter per detik. Penambahan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan air bersih secara merata di seluruh Kecamatan Muara Jawa.Selain Muara Jawa, Pemkab Kukar juga akan segera memperluas fokusnya untuk mencakup Kecamatan Samboja dan Samboja Barat. Rencana pemetaan kebutuhan air bersih di kedua kecamatan tersebut akan segera dilakukan.&nbsp;“Kami akan pastikan bahwa permasalahan air bersih di Muara Jawa dan Samboja bisa segera teratasi, dan masing-masing kecamatan akan memiliki sumber air bersih yang mandiri,” jelas Rendi Solihin.Pemkab Kukar juga berencana untuk bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk sektor swasta dan komunitas lokal, guna mempercepat pengadaan fasilitas air bersih di wilayah yang masih kekurangan. Kolaborasi ini diharapkan dapat mempercepat realisasi program penyediaan air bersih di daerah-daerah pesisir.Langkah strategis ini merupakan bagian dari komitmen Pemkab Kukar untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama di wilayah pesisir. Pemkab Kukar menyadari bahwa air bersih adalah kebutuhan dasar yang harus dipenuhi untuk mendukung kehidupan sehari-hari dan mendorong pembangunan daerah yang berkelanjutan.Wakil Bupati Kukar berharap agar program ini dapat segera direalisasikan dan memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.&nbsp;“Dengan adanya fasilitas air bersih yang memadai, kita tidak hanya memberikan akses terhadap air bersih, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan,” pungkasnya. ***

Rendi Solihin Salurkan 327 Tandon ke Masyarakat Muara Badak (Dok)

Kukar

Salah satu fasilitas pengelolaan air bersih yang telah berhasil dibangun adalah di Handil 7, Kelurahan Muara Jawa Tengah.

Pemkab Kutai Kartanegara Tingkatkan Kapasitas Air Bersih di Wilayah Pesisir