IBUKOTAKINI.COM - Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo mengapresiasi kinerja Satgas Peduli Inflasi, karena pada bulan Mei ini inflasi kota Balikpapan cukup rendah, yakni 1,01 persen. Walaupun masih ada sejumlah permasalahan karena beberapa hal, misalnya perubahan iklim ekstrem yang masih terjadi beberapa waktu terakhir di kota Balikpapan.Selain itu ia juga menilai Balikpapan yang belum bisa memenuhi kebutuhan akan komoditas berasnya sendiri. Walaupun diakuinya daerah pertanian di Balikpapan memang masih sangat terbatas.&nbsp;"Maka saya kaget juga, beras atau padi kita semuanya dari luar Balikpapan," ungkapnya dalam High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara, dan Kabupaten Paser, Selasa (24/6/2025) di Gedung Bank Indonesia perwakilan Balikpapan.&nbsp;Ia mengatakan, Balikpapan memiliki daerah pertanian di Balikpapan Timur. Namun kemungkinan sistem irigasi maupun pembinaan dari kelompok tani masih belum maksimal. Bahkan jalan usaha tani pun menurutnya baru diprogramkan tahun 2025 ini.&nbsp;BACA JUGA:<blockquote><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://ibukotakini.com/read/psu-masih-macet-banyak-perumahan-lama-belum-serahkan-ke-pemkot">PSU Masih Macet, Banyak Perumahan Lama Belum Serahkan ke Pemkot - ibukotakini.com</a></blockquote>Menurutnya selain di Balikpapan Timur, dirinya juga melihat ada potensi kawasan gambut di Balikpapan Utara. "Nanti kita coba komunikasikan. Apakah dimungkinkan kita melakukan cetakan sawah di Balikpapan Utara," ujar Bagus.&nbsp;Ia melanjutkan, yang menjadi perhatian Pemerintah Kota Balikpapan adalah sejumlah penyebab inflasi di kota Balikpapan. Kendati komoditas cabai sudah tidak menjadi penyebab inflasi saat ini, namun perlu ada edukasi. Misalnya dengan menggunakan alternatif cabai.&nbsp;Namun begitu pihaknya juga mempertimbangkan upaya penyimpanan cabai agar lebih tahan lama. Misalnya melalui keberadaan cool storage atmosphere. "Mudah-mudahan nantinya hortikultura bisa disimpan dalam waktu enam bulan," ungkapnya.Karena selama ini penyimpanan cabai hanya bisa sampai batas waktu maksimal seminggu. Melebihi itu komoditas ini tak lagi layak konsumsi atau rusak.&nbsp;"Semoga ini (cool storage atmosphere) dapat diarelisasikan satu tahun ke depan," harapnya.&nbsp;BACA JUGA:<blockquote><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://ibukotakini.com/read/kurangnnya-sdm-konsultan-site-plan-di-balikpapan-jadi-perhatian-dprd">Kurangnnya SDM Konsultan Site Plan di Balikpapan Jadi Perhatian DPRD - ibukotakini.com</a></blockquote>Meskipun inflasi terkendali, namun masih ada beberapa resiko ke depan yang dapat memberikan tekanan terhadap inflasi. Misalnya perkiraan cuaca yang ekstrem. Juga adanya libur panjang beberapa waktu lalu yang membuat kebutuhan akan tiket transportasi udara atau pesawat naik ke lima besar kondisi yang men-trigger kenaikan inflasi.&nbsp;"Terutama saat momen libur sekolah dan hari besar keagamaan," ujarnya.Selain itu kondisi pangan lokal juga masih sangat terbatas. Hortikultura skala besar semua masih mengimpor dari daerah lain. Mulai dari tomat, wortel, hingga kentang masih berasal dari Jawa Timur. Ini pun menjadikan Balikpapan rentan terhadap distribusi dan pasokan."Alhamdulillah untuk distribusinya yang menggunakan kapal antar pulau masih terkendali. Tidak sampai mengalami ombak besar, sehingga masih bisa diterima secara rutin dan menjaga angka inflasi kita," jelasnya.&nbsp;Lebih lanjut berkaitan dengan LPG pihaknya berkomunikasi dengan Pertamina. Ia pun melihat kemungkinan kerjasama dengan daerah penghasil gas lain. Namun begitu investasi terkait jaringan gas (jargas) dibawa Kementerian ESDM.&nbsp;"Apakah kita bisa KPBU, karena sumber gas kita ada. Kalau mungkin makan nanti kita akan coba minta difasilitasi gubernur, semua kabupaten/kota penghasil gas. Agar investasi jargas Kaltim jadi prioritas," katanya. (Adv)

MAS ADIT.png

Pemkot Balikpapan Paparkan Strategi Pengendalian Inflasi Daerah di Forum TPID

WhatsApp Image 2025-06-24 at 11.30.32.jpeg

 IBUKOTAKINI.COM - Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo mengapresiasi kinerja Satgas Peduli Inflasi, karena pada bulan Mei ini inflasi kota Balikpapan cuku